Jeongwoo berlari sangat kencang di tengah padatnya orang-orang berlalu-lalang, entah sudah ke berapa kali dirinya membungkuk minta maaf pada orang yang telah ditabraknya.
Setelah berhasil melewati padatnya jalanan, dirinya bisa bernafas lega saat melihat gerbang sekolahnya yang masih terbuka, Jeongwoo berlari dengan cepat namun sayangnya gerbang sudah ditutup saat Jeongwoo hanya perlu memasukkan badannya.
Jeongwoo berjongkok sambil berusaha bernafas dengan stabil dan guru yang melihat Jeongwoo terlambat hanya memasang wajah datar, "Hari ini terlambat lagi Jeongwoo?"
Jeongwoo mendongak, "Ayolah pak saya tidak terlambat lebih dari satu menit kok, coba aja bapak gak nutup gerbangnya kecepetan pasti saya udah masuk kelas tadi" Jeongwoo mencoba peruntungan dengan wajah memelas miliknya.
"Banyak alesan kamu, coba kamu bangun lebih pagi hari ini pasti ga bakal telat"
Jeongwoo menghela nafas pasrah karena hari ini pasti dia akan dihukum untuk membersihkan kamar mandi tapi dengan otak pintarnya Jeongwoo mencoba menawar hukuman yang akan diberikan dan berakhirlah Jeongwoo di perpustakaan sekolahnya.
"Permisi" Jeongwoo memasukkan kepalanya lebih dahulu ke dalam perpustakaan.
Guru yang sedang menjaga perpustakaan menoleh ke arah Jeongwoo, "Wah Jeongwoo, mau ngapain kamu kesini?"
Jeongwoo tersenyum, "Saya dihukum bu karena telat, tapi saya bosen kalau mau ngebersihin kamar mandi setiap hari jadi saya minta hukuman buat bersihin perpustakaan bu"
Guru tersebut mengangguk, "Ohh kalau gitu kamu ke bagian rak buku sejarah disana ada buku yang belum di tata di rak"
"Ok bu siap"
Jeongwoo mengedarkan pandangannya mencoba mencari rak buku ynag dimaksud dan ternyata rak tersebut ada di pojok belakang perpustakaan, Jeongwoo juga melihat tumpukan buku yang dimaksud oleh guru penjaga dan mulai menatanya dengan senang hati.
Belum lama sejak Jeongwoo mulai menata buku, dirinya mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya dan Jeongwoo tidak menghiraukannya.
Jeongwoo akhirnya menoleh ke belakang saat suara langkah kaki itu terdengar sangat berisik dan dirinya menemukan siswa laki-laki yang sedang sibuk melompat-lompat kecil dengan tangan yang berusaha menggapai buku di rak paling tingii.
Dengan maksud baik akhirnya Jeongwoo menepuk pundak siswa tersebut untuk menawarkan bantuan, "Um perlu bantuan kah?"
Siswa tersebut berhenti melompat, "Oh bolehkah?" dan siswa tersebut terkejut ketika wajah Jeongwoo ada persis di depan wajahnya.
"LOH! Jeongwoo kamu ngapain di perpustakaan, kesambet apa seorang Jeongwoo ada di perpustakaan"
Jeongwoo memasang wajah terkejut miliknya,"Lah kak Jaehyuk ternyata, ngapain kak Jaehyuk disini? Kesambet setan rajin?"
Siswa bernama Jaehyuk itu mendengus kesal, "Aku udah kelas 12 jadi wajar aja kalau mau rajin, kamu sendiri ngapain disini?"
"Lagi dihukum" Jeongwoo meringis saat Jaehyuk melotot padanya.
"Kamu udah telat berapa kali bulan ini Park Jeongwoo!" Jaehyuk menjewer telinga Jeongwoo yang pasrah.
Setelah puas menjewer telinga milik Jeongwoo akhirnya Jaehyuk kembali fokus pada tujuannya ke perpustakaan, "Eh Woo tolong ambilin buku yang disana dong"
Jeongwoo segera mengambil buku yang dimaksud supaya Jaehyuk cepat pergi dari perpustakaan dan dirinya tidak perlu lagi mendengar ocehan Jaehyuk, "Nih kak"
"Makasih ya, aku duluan"
Setelah Jaehyuk pergi, Jeongwoo kembali melanjutkan hukumannya dan tak lama setelah dia menaruh buku terakhir bunyi bel pergantian pelajaran berbunyi. Jeongwoo segera merapikan seragam dan mengambilnya tasnya di loker lalu berjalan menuju ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [JEONGJAE]
FanfictionCerita cinta Jeongwoo sebagai remaja yang sedang dimabuk cinta