01. About Me and My Twin

653 67 2
                                    

Chat antara Atsumu dengan Osamu

Kiri Atsumu, Kanan Osamu

Oy My twin

Anda siapa ya, Tapi saya anak tunggal

[Send a meme]

Dih mentang-mentang lo anak voli

Ya suka-suka gue dong. Lo nyesel dulu
berhenti maen voli?

Ngga. Btw itu siapa kek kenal

Awokawokawok itu Rintarou anjir

Ohhh

Jutek amat jadi orang

Biarin. Btw mo ngapain? Ngga biasanya
Lo panggil gue my twin. Mau minjem duit?

Ngga anjirr. Gue habis ini pulang, mau
mampir supermarket, nitip ngga nih

Ngga ada

Yakin?

Ngga

Yakin nih?

Ngga anjirr

Ohh yaudah kalo gitu. Babay Abangmu
yang cakep ini mau mampir supermarket
dulu, jangan nangis ya sendirian di rumah.
Ahayy

Mulai. Hmm hati-hati di jalan

——————————————

"Dasar aneh", ucapku setelah melihat pesan dari Atsumu.

Malam ini terasa sama seperti malam-malam sebelumnya. Terasa sunyi dan sepi. Kecuali jika Atsumu sudah pulang dari tempat latihannya. Tawa dan tingkah konyolnya lah yang membuat rumah ini terasa ramai, walaupun hanya ada kami berdua di rumah ini.

Kami adalah saudara kembar. Atsumu lebih dulu lahir daripada aku. Yang secara otomatis dia adalah kakakku. Walaupun begitu, orang yang belum terlalu tahu tentang kami berdua menganggap aku adalah yang tertua, karena melihat tingkah laku Atsumu yang seperti anak kecil.

Kami tinggal berdua di rumah peninggalan orang tua kami. Orang tua kami meninggal beberapa bulan yang lalu karena kecelakaan. Tetapi siapa sangka, diantara kami berdua, Atsumu lah yang paling merasa kehilangan. Bukan berarti aku tidak, aku juga merasa kehilangan ketika mengetahui fakta bahwa mereka telah meninggalkan kami karena kecelakaan tragis.

Waktu pemakaman orang tua kami, Atsumu tidak ikut. Aku sudah memaksanya untuk ikut karena hari itulah terakhir kali kami dapat melihat wajah orang tua kami, tetapi dia menolak dan pergi ke kamarnya.

"Pergi! Gue cuma ingin sendiri. Jangan ganggu gue", ucap Atsumu seraya mengurung dirinya sendiri didalam kamar.

Walaupun sudah beberapa bulan berlalu. Rasa kehilangan itu tetap membekas di dalam hatinya seakan-akan tidak akan bisa hilang. Terkadang aku menjumpainya menangis di malam hari, bahkan aku pernah mendengarnya mengigau memanggil orang tua kami.

"Ayah, bunda. Tsumu rindu kalian. Kenapa kalian pergi secepat ini".

Walaupun dia memang sangat mengesalkan dan bahkan tak jarang menjahiliku, aku tetap menyayanginya. Hanya dia yang ku punya sekarang.

Atsumu berprofesi sebagai seorang atlet voli. Maka tak heran kalau dia pulang larut malam seperti ini. Dia maniak bola voli. Menurut dia tidak ada yang lebih menyenangkan di dunia ini selain bermain voli.

"Dasar maniak, sekalian tuh bola voli Lo ajak nikah".

"Yeee suka-suka gue dong, iri bilang bos", celetuknya sambil menjulurkan lidah.

"Dih ngapain iri sama Lo, buang-buang waktu".

EVANESCENT [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang