Tak perlu memiliki dirinya.
Hanya terus berada dihatinya, sudah cukup untukku.
~Carissa Andara Putri,
Sweetshit, 2020 ~
~****~
"Gila, gue nggak nyangka." Seru Carissa sebelum mereka menyantap makan siang mereka di salah satu restoran ternama di dekat kantor mereka. "Setelah sekian tahun lamanya ternyata hidup lo masih berputar di Leonard sama Arya, Win." Sindirnya pada gadis berparas ayu dengan kerudung berwarna hijau tosca yang menutupi mahkota di kepalanya−Winda Safira.
Saat ini gadis itu tengah mencurahkan isi hatinya setelah kedatangan Arya Bramana−pria dari masa lalu yang merupakan mantan kekasihnya. Sialnya pria itu ditunjuk Darrel Lewis yang notabene adalah investor terbesar perusahaan mereka−Cozy, sebagai pengacara yang akan mengurus salah satu urusannya dengan Winda. Dan, pria itu sempat membuat heboh pagi mereka dengan datang ke kantor Cozy pagi tadi.
Well, sepertinya pagi ini hidup Carissa memang kembali berwarna. Setelah kembali bertemu dengan Kaiden. Lalu menjalankan ritual pagi mereka yang membuat mood-nya begitu hidup. Sekarang pun dia kembali mendapat berita demi berita mengenai sahabat-sahabatnya yang membuatnya tercengang.
Dimulai dari Adelia yang sebentar lagi akan mendapatkan satu buah gedung dari suami super kayanya, Darrel Lewis sebagai hadiah dari kelahiran anak kedua mereka. Lalu Winda yang hampir saja akan menerima lamaran pria dari masa lalu, Leonard Suryo Utomo. Sampai akhirnya rival dari masa lalu pria itu pun datang, Arya Bramana. My oh My ... sepertinya ungkapan "Dunia memang sempit" memang benar adanya. Karena poros kehidupan yang ternyata berputar disekitar kita hanya berisi mengenai "dia lagi, dia lagi".
"Eh, nggak usah nyindir lo ya!" Balas Winda Keki. "Hidup lo juga masih terus aja berputar di Kaiden. Kayak nggak ada cowok lain aja!" Sindirnya balik kepada Carissa yang wajahnya mulai merengut.
"Kampret, lo, Win! Gue sama Kaiden itu sahabat ya! Sa.Ha.Bat!" Tekannya tak terima. "Lagian ini kenapa bahas gue sih! Ini kita sedang bahas hubungan rumit lo sama Bapak Dokter dan Bapak Pengacara itu ya." Sungutnya tak suka.
"Lagian lo juga, nyindir-nyindir gue. Padahal hidup lo juga sama kan, Riss. Malah lo sama Kaiden tuh lebih parah menurut gue." Ucap Winda jujur membuat kedua alis Carissa terpaut. Menatapnya bingung.
"Maksud lo?" tanyanya.
"Jujur nih, Riss ...," Winda menatap Carissa lekat. "Buat gue pribadi, nggak ada tuh ya ada hubungan pertemanan antara pria dan wanita yang murni hanya temenan. Pasti ada rasa lain selain hanya rasa sayang antar teman. Mana ada nih teman yang ngakunya cuma teman tetapi siap sedianya udah kayak melebihi pacar?"
Mendengar pertanyaan Winda, Carissa terdiam.
"Lo inget kan, dulu ... setiap lo mau pacaran, si Kai itu posesifnya melebihi posesif seorang teman. Bahkan kalau pacar-pacar lo dulu bikin lo nangis, si Kai pasti berubah jadi Banteng Byson yang siap nyeruduk semua cowok-cowok brengsek itu karena sudah bikin lo nangis! Belum lagi, mau lagi dimana pun, jam berapa pun lo butuh dia, macam Superman, tuh cowok pasti langsung terbang nyamperin lo. Iya kan iya kan?" Gadis itu mencolek-colek dagu Carissa yang tentu saja langsung ditepis oleh yang punya.
Namun begitu, dalam hati iya menjawab, Iya.
"Jujur nih, sampai sekarang sih gue nggak percaya kalau katanya apartemen kalian itu sebelahan hanya karena kebetulan. Si Kai pasti yang sengaja, memang itu cowok mau dekat-dekat terus sama lo, Riss." Ungkap Winda lagi.
"Winda, sudah dong ... nggak usah dibahas lagi masalah apartemen." Elak Carissa.
"Kenapa?" Winda tetap kukuh. "Karena lo memang sudah tahu kalau ternyata si Kai sengaja beli apartemen disamping apartemen lo, ya 'kan?" tanyanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETSHIT (TAMAT di CABACAAPP)
RomansaKatanya, bagi seorang wanita, memiliki sahabat seorang pria, ibarat mempunyai seorang kekasih yang tidak akan pernah meninggalkan mereka. Well, terdengar menyenangkan sekaligus menggiurkan. Kira-kira, seperti itulah yang dirasakan Carissa Andara Put...