•17🔞•

4.7K 159 26
                                    

Dikarenakan aku baik..aku kasih 'ekhem' dulu sebelum hiat🗿👍🏻

"HUAAAAAAAAAAAAAA!!! MAMAA!!!"

'Bruk'

Taufan mendesis, dia membuka matanya yang sempat tertutup. Diatasnya ada sang kekasih yang tengah menatapnya lapar.

"be gentle baby." Taufan menggeleng ribut, Halilintar selalu bilang seperti itu. Tapi nyata kebalikannya. Bukan lembut tapi kasar. Bisa lecet hole dia nanti.

"Bes-" ucapan Taufan terpotong kala dirasa sesuatu lembut nan hangat menempel pada mulutnya. Yah.. Halilintar mendekap bibir Taufan dengan bibirnya, mencium bibir itu seperti orang kesetanan.

"Mmphhh..mphhh..nggh.." desahan Taufan tertahan oleh ciuman. Halilintar menjauhkan sedikit wajahnya. Mengajak lidah Taufan bertarung diluar mulut.

Entah kebetulan atau tidak, Taufan merasa tubuhnya amat panas. Feromon Taufan keluar, dengan waktu yang bersamaan halilintar kembali memajukan wajahnya, bergulat lidah dengan Taufan didalam mulut.

Dirasa cukup halilintar menyudahi aksi mencium bibir Taufan yang menjadi candu untuknya. "Lihat? Bahkan tubuh menginginkanku." Halilintar berucap tanpa melihat kondisi, Taufan yang sudah tak tahan hendak mendorong Halilintar menjauh. Tetapi tertahan dengan tenaga halilintar yang besar.

"Aaaa!! Kalau begitu bantu aku! Jangan diam saja setan!" Halilintar yang mendengar itu hanya tersenyum licik. Dia bangkit dari acara menindih tubuh kekasihnya lalu berkata. "Aku tak akan membantumu, kemari puaskan sendiri." Kata Halilintar dengan lancangnya. Taufan yang geram segera bangkit dari posisi terlentangnya lalu berganti menindih tubuh kokoh halilintar.

Kini keadaan terbalik, halilintar dibawah sedang Taufan diatas. Taufan mencium bibir Halilintar dengan kasar, entah kenapa sekarang halilintar yang kalah dalam kukungan Taufan.

Taufan melepas pangutan panas mereka, ditatap Halilintar dengan wajah erotis di bawahnya. "Puaskan sendiri hm?-" Taufan mengeluarkan smirknya, halilintar hanya melihat saja gelagat kekasihnya.

Taufan berdiri dari tubuh halilintar, lalu berjalan gontai kearah laci nakas. Sunggu dia sedang menahan heat nya. Taufan mengambil obat penenang heat, mengambil satu pil, memasukkannya kedalam mulut lalu mengambil botol air yang memang selalu dia sediakan dinakas. Dia meminum pil itu.

"Sudah bukan?" Perlahan feromon Taufan menghilang, hasratnya yang tadi menjadi-jadi mulai kembali normal. Halilintar hanya mengangguk menjawab ucapan kekasihnya, dia berdiri lalu berjalan kearah Taufan.

Memang heat Taufan sudah berhenti, tapi dia merasa ada sesuatu yang mengganjal. Dia memundurkan langkahnya kebelakang. Halilintar melangkah selangkah kedepan, dia akan mundur dua langkah kebelakang. Hingga akhirnya dia terpepet pada tembok. Halilintar menarik kedua lengan Taufan lalu menahannya dengan satu tangan diatas kepala.

"H-hali?" Tanya Taufan tergagap, halilintar tersenyum puas. Tiba-tiba Indra penciuman Taufan menangkap bau yang sangat memuakkan, atau lebiv tepatnya memabukkan. Taufan lemas, wajahnya memerah, bagian selangkangannya mengembung. Halilintar Ruth.

Taufan menatap halilintar dihadapannya, yang dia lihat adalah sosok Halilintar yang menatapnya dengan mata elang penuh nafsu.

Feromon yang berbau musk, masuk pada Indra penciuman Taufan. Taufan lengah, dia baru ingat ada salah satu tanggal dimana dia dan Halilintar sama-sama dirundung nafsu.

"Kalau begitu, biar aku puaskan diriku. Tidak-tidak memuaskan analmu juga. Bukankah ini gatal baby?" Kata-kata kotor mulai keluar dari mulut halilintar, Taufan yang tak tahan akhirnya luluh. Dia mengangguk pasrah. Sungguh dia sesak nafas sekarang..

•TAUFAN• [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang