18. Gift - I

314 24 4
                                    

Tangan kurus itu perlahan mengetuk-getuk meja hingga menimbulkan irama tak beraturan. Kepalanya mendongak, mengawang-awang langit-langit kamarnya yang berwarna putih. Sesekali menggoyangkan kursi putarnya ketika tubuhnya bersandar dengan nyaman dipunggung kursi.

Namun saat ada sebuah kalimat yang terlintas diotaknya, buru-buru dia mengambil pena dan menorehkannya diatas lembaran kertas untuk mengisi dibagian nomor selanjutnya yang masih kosong.

Wajahnya mengukir senyum, dengan senang memandangi rangkaian kata yang baru saja ia buat. Setelah itu menutup bukunya rapat-rapat dan memasukan kembali ke dalam loker.

Masih dengan senyum yang terpatri, Song Ah mengambil ponselnya di kasur. Dengan cepat menekan dial untuk menghubungi seseorang. Senyumnya kian merekah, saat yang dihubungi ternyata langsung mengangkatnya tanpa harus menunggu lama.

"Halo om, hari ini senggang nggak?" tanya Song Ah langsung.

Di sana diam sejenak, seolah sedang menimbang jawaban. "Um, senggang kok. Ada apa? Tapi bentar lagi mau main sama golf sama bapak." Jawab Do Ki dari seberang.

"Batalin om. Temenin aku pergi." Sahut Song Ah cepat.

"Tapi om udah janji, gimana dong? Nggak enak kalo tiba-tiba batalin." Terdengar sekali nada tak enak hati dari Do Ki.

"Bukannya mainnya sama om Logan, om Kyu Jin, dan om Dong Pil juga?"

"Iya sih...."

"Nanti biar aku yang ngomong sama ayah. Om tenang aja." Ujar Song Ah menyakinkan.

"Ya udah, om ke Hera Place sekarang. Bener ya, kakak yang bilang?" tanya Do Ki meminta keseriusan Song Ah.

"Beres om."

Perkenalkan Lee Do Ki, sekertaris Dantae yang sudah dianggap keluarga sendiri oleh keluarga Joo. Bahkan Dantae sudah menganggap Do Ki sebagai adik. Dan yang seperti ini sudah sering terjadi, seperti halnya dengan Song Ah yang selalu meminta bantuan Do Ki, atau Suryeon kadang-kadang jika ada hal mendesak. Kata si kembar, Do Ki itu sekertaris Dantae yang serba guna, bisa melakukan banyak hal meskipun diluar pekerjaannya.


💕💕💕


Ini hari libur, jadi semuanya pasti akan berdiam diri dirumah jika tidak ada rencana pergi atau janji apapun. Seperti sekarang ini, begitu mengijakan kaki dilantai dasar, Song Ah bisa langsung melihat Suryeon yang sedang mengajari Seok Kyung melukis dan Seok Hoon yang sedang membaca dengan sesekali mengganggu Seok Kyung.

"Kakak mau kemana? Udah rapi begitu." Intrupsi Dantae yang muncul entah dari mana, tiba-tiba saja sudah berdiri dibelakang Song Ah.

"Ayah." Dengus Song Ah. Sedangkan Dantae justru terkikik melihat wajah kesal anaknya.

"Mau pergi."

"Kemana?" itu bukan Dantae, melainkan Suryeon yang sedang berjalan menghampiri. Seolah wanita itu mendengar pembicaraan mereka barusan. Padahal jaraknya lumayan jauh.

"Biar bunda anterin." Lanjut Suryeon menawarkan diri.

Song Ah menggeleng. "Nggak usah bunda, kakak mau pergi sama om Do Ki, udah janjian."

"Berdua?!" histeris Dantae yang sudah melototkan matanya kuat.

Dan dengan mantap Song Ah mengangguk. "Iya, berdua."

"Nggak bisa. Kakak nggak boleh pergi berdua sama Do Ki." Larang Dantae. Pria itu menggeleng heboh berulang kali.

"Ayah nggak asik." Keluh Song Ah. "Kita berdua nggak mau ngapa-ngapain. Kakak cuman minta tolong om nganterin." Jelasnya akhirnya.

Welcome To Our Life  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang