Haloo Readers, semoga suka ya sama story kuu :)Enjoy!
"Tania pulang ma." ujar Tania sambil mencopot sepatunya.
"Eh anak mama sudah pulang? Gimana sekolahnya?" tanya Valen, mama Tania.
"Ya gitu deh ma, Alhamdulillah sejauh ini baik-baik aja kok haha." Ucap Tania dengan ketawa kecilnya.
"Mah, abang sama papa belum pulang?"
"Belum dong nak orang masi jam 4.30 ini."
"Ya sudah Tania ke kamar ya, bye momski." Tania menuju kamarnya sembari mengikat rambutnya gaya ekor kuda.
Huh cape banget perasaan hari ini, padahal gak ngapa-ngapain. Ujar Tania.
Tania Shabrina, anak dari Ibu Valen dan Bapak Arvin ini sangat mandiri dan rajin belajar sekali. Karena ia anak bungsu, maka sangat disayang tentunya.
***
Hari minggu ini diawali dengan kicauan burung diluar jendela putih kamar Tania.Setelah 2 jam atau tepat pada pukul 7 pagi, Fahri abangnya, menaiki tangga dengan muka gembira dan senyuman jahat tercetak jelas.
Sambil memegang gayung berisi air es ia naiki satu-satu tangganya untuk menuju ke kamar Tania.
BRUSH
"Abang!!! Banjir bang angkut sofa di bawah bang cepat!!" kata Tania yang masih memejamkan mata dengan rambut dan baju basah kuyup.
"Waduh iya nih! Cepat bantuin abang wahai malaikat." kata Fahri sambil tertawa.
"ASTAGA ABANG! Bisa-bisanya kau menghancurkan hari minggu yang indah ini! Sini akan ku hempaskan kau ke sumur." Tania langsung loncat turun dari kasurnya dan mengejar Fahri.
"Eh awas, licin. Tania mandi langsung sana udah basah gitu." Ucap Arvin si papah yang sedang menikmati secangkir kopi dan koran di sofa depan tv.
"Mah! Tania mimpi basah liat itu sampai basah. Bawa ke dokter yuk mah!" Olok Fahri yang masih kejar-kejaran dengan Tania mengelilingi dapur, ruang tamu, juga depan tv.
"Wah pah Tania mimpi basah ini." ujar Valen yang ikut mengolok Tania juga.
"AH. Bang udah cape gue plis, udahan, kita putus bye!" Tania menaiki tangga sambil menghentakkannya dengan penuh emosi.
***
Jam 6.55 AM terlihat seorang gadis berseragam SMA Cendana, berlari menuju gerbang yang akan segera di tutup oleh Pak Tris.
Nafasnya sangat tidak teratur, dia berlari dengan tali sepatu kanannya tercopot.
"Wei gak usah lari neng, gue di sini." kata Aliqa sembari melambaikan tangannya.Aliqa Amaira. Gadis kelas XI IPA 2, teman sekelas Tania dari SMP dulu.
Aliqa bisa dibilang gadis yang populer diantara teman seangkatannya, karena dia cukup aktif dalam bermain game online terutama pubg. Jika bukan karena Aliqa dulu semasa SMP, Tania tidak akan bobrok seperti sekarang.
"Tumben lo sering datang pagi akhir-akhir ini Paw." Paw itu panggilan yang dibuat Tania untuk Aliqa.
"Keren ya gue haha. Gue pergi sama Alvin. Gak usah sambil bawa botol minum gue sembarangan dong." Diminumnya air botol Aliqa oleh Tania dengan keringatnya di jidat.
Suasana lapangan upacara kian ramai.
Waktu menunjukkan pukul 07.10 AM. Itu tandanya sudah waktu upacara.
"Kepada, Bendera Merah Putih, hormat gerak!!" Terdengar suara komando dengan lantang.
"Eh Ya, itu ganteng tuh yang teriak tadi, dia juga anak basket yang keren." kata Aliqa dengan tangan kanan yang di tekuk dan membentuk sudut 90 derajat.
Aliqa sebagai temannya sangat ingin melihat Tania dirangkul oleh pria sekali saja. Iya, Tania ini anak polos.
"Kelas berapa?"
"12 lah! Mana mungkin gue mau jodohin lo sama bocil."
Boleh sih, tapi pasti banyak yang ngejar, anak basket. Tania bergumam dalam hatinya.
***
Akhir dari pelajaran pertama tadi diakhiri dengan air liur tidur Aliqa dan Tania. Untung saja mereka tidak dihukum.
Bel istirahat pertama sudah berbunyi, mereka pergi ke bawah untuk membeli makanan tentunya.
"Woi klean gak nungguin akoh omg." Dasha Belinda memisahkan Tania dan Aliqa dan masuk ke tengah-tengahnya.
"Gue kira lo gak masuk haha." Aliqa tertawa.
"Maunya sih gitu, cuma emak nyuruh gue sekolah. Tapi yang penting gue mabal upacara haha." kata Dasha.
Ya, Dasha Belinda ini cukup memiliki banyak absente. Maka tak heran jika kedua temannya pergi duluan.
"Eh Ca tadi pengibar bendera kakak yang main basket lho." Ucap Aliqa.
"Temen abang gue?"
"Iya kayaknya, gue gak tau tapi."
"Tapi kalo menurut gue enggak ganteng banget sih haha." Tania tertawa.
PRAKK
'BUKU SBMPTN SAINTEK'
Tania seketika terdiam. Sudah jelas pasti itu kakak kelas yang tak sengaja ia tabrak.
"Eh si Adit, tumben ke bawah waktu masih sepi." Ujar Dasha.
"Eh adeknya Restu sekolah, hahaha." Tawa Aditya.
Sementara itu, Tania dengan bibir bungkam ia perlahan membawa buku yang tak sengaja dijatuhkannya.
"I-ini kak bu-bukunya." Gagap Tania. Dia gemetar. Karena dirinya malas berurusan dengan kaka kelas.
"Waduh gimana ini buku gue jatoh." Buku Adit di bolak-balik seolah-olah rusak parah.
"Sebagai gantinya lo pergi sama gue ke toko buku ya." Ucap Adit.
"Hah?" Abizar teman Adit yang berdiri di samping juga kaget. Apalagi Tania.
"Lo denger itu kan Ya? Cie mau di tembak lo." Olok Aliqa.
"Eh itu Abizar namanya yang pemain basket itu Paw. Iya itu temen abang gue." Dasha memberitahu usai Adit dan Abizar pergi dari kantin.
Jantung Tania berdetak kencang.
Masalahnya, itu buku ga kenapa-napa gitu om, batin Tania.
"Eh Ya! Jangan lupa nanti malem pubg Ya!" Aliqa mengingatkan. Ia berteriak melihat Tania yang berjalan menuju gerbang sekolah untuk ke halte bus.
Tania mengambil ponselnya yang bergetar.
A Carel
Gue baru keluar kelas
Tania Shabrina
Gue ajak Dasha ya
A Carel
Dashanya pulang cantik, abangnya sakit
Ah parah banget masa gue sendirian? Ketus Tania sendiri.
Aditya Carel yang tinggi si hitam manis datang menghampiri Tania dengan tasnya yang digendong dengan satu bahu. Ia mengacak-acak rambut Tania, menyapa.
Tania hanya tersenyum, terkekeh. Padahal dibatinnya dia ingin mempercepat waktu dan pulang ke rumah.
Keduanya berbincang-bincang. Tania terus mengayunkan kakinya karena tak nyaman dilihat oleh banyak anak sekolah yang duduk di halte bus juga.
Bus datang, terlihat itu penuh orang. Terpaksa Tania dan Adit berdiri.
Tangan mereka memegang pegangan tangan penumpang. Tinggi Tania bisa dibilang pas-pasan untuk memegang pegangan tangannya.
"Kak itu buku gak rusak parah loh."
"Emang enggak, gue cuma mau jalan sama lo doang." ujar Adit.
Hope u guys enjoy!!
Vote for continue ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody Of Heart (ON GOING)
Romance"Nyanyiin gue sekarang Alpin!! " ucap Tania sambil menarik-narik jaket abu kesayangan Alvin. "No no no no, no." kata Alvin sambil menggelengkan kepalanya. Rambut hitam brokolinya terombang ambing kanan kiri. "Wahh sekarang lo jadi kayak es batu ye...