Warning 21+ !!
Malam hari selepas Zevanya pulang, ia mampir sebentar keapartemen untuk berganti pakaian karena ia memutuskan untuk pergi ke club malam. Ia butuh minum. Dan mungkin bersenang - senang disana. Satu hal yang harus dia ingat adalah jangan terlalu mabuk.
Zevanya mengenakan dress berlengan panjang berwarna hitam yang membalut pas tubuhnya. Panjang dressnya beberapa senti diatas lutut. Zevanya membiarkan rambut panjangnya tergerai. Ia juga tak lupa menggunakan parfum kesukaannya. Zevanya merias wajahnya dengan natural dan memberikan sentuhan terakhir lipstik merah dibibirnya. Entah kenapa ia ingin tampil seksi malam ini.
Malam ini club malam lumayan ramai walau sedang hari kerja. Zevanya melenggang menuju meja bartender. Winanti yang melihat kedatangannya membelalak setelah melihat penampilannya malam ini.
Zevanya naik ke kursi tinggi dan mendaratkan bokongnya disana." What the hell sis!! lo gila ya pakai pakaian seksi kayak begitu."
" Kenapa ini kan club malam mbak, wajar dong kalo aku pakai pakaian seksi. Toh banyak juga yang kayak begini. Kenapa sih mbak."
" Wajar kalo itu mereka, tapi gak buat lo."
Zevanya hanya tersenyum riang.
" Mbak kayak biasa ya."
" BTW, bagian mana dari larangan gue waktu itu yang gak lo ngertiin Zevanya....!! Apalagi lo pakek pakaian seksi begini.... Lo gak takut di mesumin om - om ha..." gemas Winanti pada Zevanya.
" Please mbakk.. Sekali ini aja... Janji ini yang terakhir... Butuh minum mbakkk auusss..."
Winanti menatap datar Zevanya yang memasang muka memelas. Ia pun menghela nafas dan membuatkan minuman yang pastinya non alkohol untuknya. Winanti tidak ingin mengambil resiko Zevanya dibawa oleh om - om mesum, dalam kondisinya yang mabuk.
Apalagi dengan pakaiannya hari ini. Winanti menghela nafasnya lagi memikirkan gadis gila didepannya." Nih...."
" Yah mbak kok ini sih, inimah berasa minum orange jus... "
" Minum aja apa susahnya sih daripada gue kasih air putih."
" Diledekin angin dong aku, masak ke club malam minumnya air putih."
Winanti hanya memeletkan lidahnya mengejek Zevanya.
" Lo tunggu sini, jangan jauh - jauh lo. Awas aja lo ngilang lagi."
Zevanya menikmati minumannya sambil nyengir ke Winanti. Winanti mulai sibuk untuk meracik minuman untuk pengunjung club malam. Tanpa sepengetahuan Winanti, ia memanggil salah satu bartender yang tidak jauh dihadapannya.
" Mas minta wine dong. Tapi jangan bilang - bilang mbak Winanti lo, awas aja."
Bartender itu hanya tertawa kecil sudah mengenal siapa Zevanya. Ia lalu mengambilkan apa yang Zevanya minta.
" Nih, harusnya gue yang bilang ke lo supaya gak kasih tau Winanti. Bisa - bisa gue digeprek sama dia gegara biarin adeknya mabuk."
Zevanya hanya tertawa, para bartender yang berkerja disini memang mengetahui bahwa ia adalah adik yang diakui oleh Winanti.
Zevanya buru - buru menghabiskan winenya sekali minum, takut ketahuan Winanti. Sang bartender didekatnya menawari untuk mengisi gelasnya lagi, dan ia mengangguk. Begitu seterusnya sampai gak terasa ia sudah menenggak 5 gelas wine. Kepalanya mulai pusing, tubuhnya serasa melayang, dan pandangannya mulai tidak fokus. Sebelum Winanti tau kondisinya dan kena omel. Zevanya memutuskan untuk pergi. Tapi sebelum itu ia menitipkan catatan kecil kepada bartender didekatnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge of Love
Random21+ Pengkhianatan yang dilakukan dua orang yang Zevanya sayangi, membuat hatinya terluka dan marah. Jujur Zevanya bukan orang yang bisa memaafkan dengan mudah. Tapi bukan berarti ia bisa untuk membalas mereka. Atau mungkin.... Belum. Start : 03 Sept...