Awkward 2

128 24 14
                                    

11
.
|

~°~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~°~

Setelah pagi yang cukup menegangkan, aku memutuskan meninggalkan Jisung yang masih dengan wajah kebingungan nya di sana. "Gue harus sabar jadi istri Jisung" ucapku dengan suara yang pelan sembari keluar dari pintu kamar.

Aku berjalan menuju kearah dapur. Sebelumnya aku menatap ke sekeliling rumah ini. "Rumahnya cukup bagus dan luas" kata aku sambil menilai rumah baru yang kutempati dengan Jisung ini, bisa aku bilang rumah ini sangat nyaman bagiku.

Tidak ingin terlalu lama melamun dalam pikiranku, aku segera menuju ke arah dapur. Di dapur aku melihat kulkas yang berukuran besar. Bahkan lebih besar dari kulkas yang ku miliki rumah lama ku.

Aku berfikir setelah membukanya akan melihat begitu banyak bahan makanan didalamnya, mengingat besarnya kulkas ini. Tetapi sepertinya ekspektasi ku terlalu tinggi, hanya ukurannya saja yang besar tapi tidak ada isinya.

Aku memasang muka kesal karena hanya mendapati sebuah telur dan juga satu botol susu. "Maklum saja kan ini masih rumah baru ya..." Gumamku.

Aku beranjak dari dapur dan berfikir akan berbelanja ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan. Sebelum itu aku kembali menuju ke kamar untuk mengambil dompet. Yaitu Jisung.

Dan kalian tahu apa yang kulihat?

Pemandangan yang kudapatkan sangat tidak menyenangkan. "Astaga Jisung!?" Panggilku dengan suara yang membentak kepadanya.

Jisung yang sudah susah payah aku bangunkan, sampai ada acara pingsan. sekarang malah kembali tertidur pulas. Aku ingin tahu seberapa sabar Mama Wendy dalam menghadapi anaknya satu ini.

"Jisung bangun!! Ini udah siang, kamu malah tidur lagi!" Ucapku dan menarik selimut yang menutupi tubuh Jisung.

"Hnngg?" Jisung terbangun dari tidurnya dan dengan perlahan membuka kedua matanya. "Ada apa ma?" Dan sekarang dia kembali memanggilku dengan sebutan mama.

Aku menahan rasa emosi. Dengan nada lembut aku menjelaskan kepada Jisung. "Jisung bangun udah siang, ini aku Aileen bukan mama" ucapku sabar kepadanya.

Jisung yang mendengarnya tidak terlalu terkejut seperti sebelumnya, dia hanya mengangguk. "Cepetan mandi lalu temanin aku ke supermarket." Jelasku kepadanya.

"Ke supermarket?" Tanyanya dan mengusap pelan matanya, sepertinya dia masih belum sepenuhnya sadar. Aku jadi teringat dengan bang Jaemin. Lupakan.

"Iya, bahan makanan gak ada di kulkas jadi aku mau ke supermarket buat beli, kamu kan belum sarapan" jelasku kembali kepadanya dan Jisung memasang muka mengerti dan menganggukkan kepalanya lagi.

My PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang