28. (?????) 3

114 34 9
                                    


gimana rasanya ditinggal author tanpa adanya pamit dulu 2 bulan kmrn?

hahaha, seru gaa?

maaf yaa❤️

selamat membaca dannn selamat berpikir riaaaa

***

Bulan dan Bintang sengaja untuk bertemu sore hari ini di sebuah kafe yang memiliki suasana cukup tenang.

Jangan berekspektasi lebih. Mereka berdua sengaja memutuskan untuk bertemu karena ingin membahas lebih tentang tawaran lomba yang diberikan.

Bintang menyodorkan beberapa lembar kertas yang berisi tentang informasi lomba kali ini, yang langsung diterima oleh Bulan setelah gadis itu sedikit menyeduh hot chocolate-nya.

"Gue setuju-setuju aja," ucap Bulan setelah dirinya selesai membaca isi dari kertas tadi.

Bintang menganggukkan kepalanya pelan untuk memberi respon.

"Simpan aja, gue udah print out sendiri," ucap Bintang ketika Bulan berancang-ancang untuk memotret kertas-kertas lomba itu agar bisa dirinya baca nanti lagi.

Bibir Bulan membentuk huruf O, ia mengangguk nurut dan menyimpan ponselnya kembali.

Baik Bulan maupun Bintang sekarang, walaupun terlihat canggung, tapi didalam diri mereka masing-masing keduanya masih mencoba menguasai diri agar tidak memberikan respon lebih. Terutama Bintang.

Dibalik sikap biasa saja yang ia terapkan sedari tadi, dirinya mencoba menetralkan diri karena berhadapan dengan seseorang yang akhir-akhir ini ia.... rindukan (?)

"Ekhm... Materinya pelajari sendiri aja. Baru beberapa hari sekali kita ketemu buat diskusi bareng," saran Bintang. setelah ia berdeham untuk menetralkan gugupnya.

"Ya,"

Setelah itu, keduanya kembali terdiam lagi. Jangan harap kecanggungan itu dapat hilang dalam waktu sekejap, dan sikap keduanya kembali seperti biasanya. Nyatanya, kini Bulan dan Bintang malah sama-sama asik dengan ponselnya sendiri. Seolah bahwa di depan mereka kini tidak ada orang yang bisa diajak berbicara.

Ting!

Satu notifikasi masuk di handphone Bulan. Melihat nama Ibu Kos yang mengirimkan pesan, membuat Bulan dengan cepat membukanya karena yakin pasti Ibu Kos nya itu mengirimkannya pesan penting.

Ibu Kos: Mbak Bulan ini ada titipan paket buat mbak, saya taruh di depan pintu kamar ga apa-apa?

Badan Bulan seketika melemas saat membaca pesan itu. Paket lagi?

Bulan takut jika dirinya kena teror, jika hidupnya terancam.

Namun karena tekadnya yang mencoba menyelesaikan masalah dan teka teki dari semua ini besar, hingga saat ini Bulan belum berbicara ke siapapun tentang kiriman-kiriman aneh yang mendatanginya.

Gue harus pulang. Gue harus segera nyelesaiin ini semua.

***

Paket yang tak tahu pengirimnya siapa itu kembali mendatangi Bulan.

Your age?
Your favorite snack?

Pertanyaan itu tertulis dalam selembar kertas yang diletakkan di dalam sebuah kotak yang diberikan kepadanya.

Kepala Bulan ingin meledak rasanya untuk menyelesaikan teka-teki dadakan yang tiba-tiba mendatanginya ini.

Jika Bulan tak penasaran dengan apa isi dari kotak kecil besi bersandi itu, pasti dirinya tak akan mau repot-repot membuang waktunya untuk menyelesaikan ini semua.

"Umur gue?" gumam Bulan membaca ulang kertasnya. "Dan snack favorite gue? "

"Umur gue 17 tahun... Dan snack favorite gue... donat?" Bulan berucap, bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"Apa hubungannya umur gue sama donat?"

Bulan terdiam sebentar, sembari mencoba mencerna arti dari dua pertanyaan yang menurutnya cukup membingungkan itu.

"Donat bentuknya lingkaran, mirip angka nol... Iya nol!" ujar Bulan dengan sendirinya.

"Berarti kalau jawaban dari kedua pertanyaan itu digabung, jadinya 170... tapi kan sandinya 4 digit, gak bisa kalau 170 karena cuman 3 digit...."

"Apa semua dari kiriman-kiriman kemarin harus digabung untuk memperoleh hasil angka buat buka kotaknya?"

Oke, memulai dari awal. Bulan mengumpulkan barang-barang yang dia dapat dari awal paket-paket ini mendatanginya. Dia juga menyiapkan selembar kertas dan alat tulis yang sekiranya dapat membantu dia untuk mencatat dan mencoret-coret hasil kemungkinan dari semua ini.

"Pertama, gue dapet kotak bersandi 4  digit ini, sama bidang ular tangga  nomor 10 yang ada ekor ular yang ketutup sama coret-coretan...."

"Terus kemarin kertas matematika. 99×3-56:8+711-uang kertas yang nominalnya paling kecil. Disuruh hitung urut, berarti dari kiri ke kanan asal dihitung. Dan kalau dihitung, hasilnya adalah 1."

"Umur gue 17. Snack favorite gue donat, 0... Kalau dua pertanyaan yang gue dapet hari ini digabung, berarti 170."

"ARGGHHH!!!"

Bulan duduk menegakan tubuhnya. Tersulut emosi sendiri karena dirinya tak paham dengan kirimian-kiriman ini.

Bulan menarik napas panjang, lalu membuangnya perlahan. "Tenang, Lan. Lo harus sabar dan selesaiin ini semua buat tahu apa isi dari kotak besi ini," ujar Bulan menyemangati dirinya sendiri seraya meraih kotak besi itu ke pangkuannya.

Terlintas sejenak dipikirkan Bulan untuk membuka kotak itu dengan paksa. Contohnya, membuka memakai palu. Tapi pemikiran itu segera Bulan tepis. Dirinya tak selemah itu, dia suka tantangan. Jika dia di tantang, maka dia harus bisa membuktikan bahwa tantangan yang diberikan kepadanya adalah hal remeh yang gampang di selesaikan.

"Devan? Ana bilang kalau dia juga dapet kiriman-kiriman kayak gini dari Devan waktu mereka pendekatan...."

Bulan berdecak keras. Melempar asal kotaknya di atas kasur dan mulai mencoba berpikir jernih.

"Boleh gak sih kalau gue curiga sama Devan?" gumam Bulan.

Walaupun pada awalnya Devan ia letakan di urutan Orang yang berkemungkinan mengirimkan semua ini kepadanya karena cerita dari Ana, tapi Bulan mengubahnya. Ia mengubah Devan menjadi Orang yang berkemungkinan besar mengirimkan semua ini.

"Gue butuh bantuan...."

Oke, Bulan menyerah. Dirinya merasa tak sanggup jika harus menyelesaikan teka teki ini sendirian. Tapi kini pertanyaannya, siapa yang mau ia mintai tolong?

"Em???"

"Wait... Kenapa gue gak naruh curiga sama sekali ke Bintang?" gumam Bulan bingung sendiri.

"Sikap dia akhir-akhir ini kan beda kalau sama gue...."

Setelah menarik napas panjang dan membuangnya kembali dengan perlahan. Bulan akhirnya menyimpulkan, "Tinggal 2 Lan keputusan lo... Minta tolong ke Bintang, atau lo juga mau curiga sama dia...."

***

mau nyoba nebak siapa pengirim paket-paket ituu?

coba sini spill kalian nebak pengirim itu siapa👉🏻

agak seneng sihh sebenernya, bisa bikin kalian bingung😌

btw, makasihhh buat semua yg udh nungguin aku buat update... maaf ya buat 2 bulan kmrn aku gaada kabarnya:)

*NEXT CAPT. AKAN AKU KASI SPOILER DARI AKU SENDIRI (DILUAR NASKAH) PENGIRIM ITU SIAPA

Patrick and SabitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang