°•Chappter 66•°

5K 324 46
                                    

Seriusss nanya, cocokan pake aku-kamu atau lo-gue?😭

___

"Astaghfirullah," semuanya sontak mengucapkan istighfar. Setelah melihat adegan Reyna yang mencium Naufal, sekarang kini mereka harus mendengar ucapan-ucapan luknut yang keluar dari mulut Reyna.

Menatap Reyna tak percaya, terlebih lagi Alvarel yang notabene nya sebagai Abang kandungnya kini makin tak percaya apa yang ia lihat kali ini.

Reyna hanya mengerjapkan kedua matanya heran kala semua mata kini malah menatap kearahnya.

Lain dengan Naufal yang kini meneguk salivanya susah payah.

Satya menyemburkan tawanya. "Anjing, ngakak bangsat haha," ucapnya sembari memegang perutnya yang terasa sakit karena berlebihan saat tertawa.

Bams menempeleng kepala Satya membuat cowok itu menghentikan aksi ketawanya lalu menatap Bams tajam seraya mengusap-usap kepalanya yang menjadi tepat sasaran Bams.
"Setan. Ini kelapa nih bukan kepala," ujarnya membuat Bams memutar kedua bola matanya lalu mengumpat pelan. "Bego,"

"Rey," panggil Alvarel.

Reyna menoleh, "lo gila?" Alvarel menatap tak percaya kearah Reyna. "Ck, anjir, woyy lahh, astgaaaa, lo diajarin siapa kaya gitu Reynaaa?" Alvarel geregetan. Kemudian cowok itu mengacak rambutnya frustasi melihat tingkah adiknya.

"Ngajarin apa sih?" Tanya Reyna polos.

Satya lagi-lagi menyemburkan tawanya membuat Bams menepuk jidatnya sendiri.

Alvarel menatap Naufal tajam.

Naufal menggeleng, seolah berkata 'gue juga gak tau'

"Reyna huaaaa tungguin guee," Salsa dateng kemudian memeluk Reyna begitu erat yang diikuti oleh Cleo dibelakangnya.

"Jangan marah dong plisss huhu, gue minta maaf deh kalo ngomongnya kelewatan," ujar Salsa pada Reyna.

Cleo mengangguk. "Iya, aku juga minta maaf Reyna,"

"Ya Rey, jangan marah plisss," kemudian Salsa memperlihatkan puppy eyes nya kepada Reyna.

Reyna mendorong jidat Salsa dengan jari telunjuknya. "bukannya buat gue luluh, malah buat gue jijik Sal," ungkapnya membuat Salsa langsung saja menekuk wajahnya cemberut.

"Rey, ishh," decak Salsa. "Gue minta maaf yaa," ujarnya kemudian menggoyang goyangkan lengan Reyna.

"Hm,"

"Rey, bekantan,"

"Hmmm,"

Salsa menabok lengan Reyna pelan. "Gue butuh jawaban yang pasti. Bukan yang gak pasti! Apalagi cuma ham hem ham hem, mau cosplay jadi nisa sabun lo?" Tanya Salsa kesal pada Reyna.

Reyna memutar kedua bola matanya.
"Iya." Jawabnya.

"Iya apa?"

"Kak, tolong, cewek lo bawa nih, bego nya kelewatan," ujar Reyna pada Bams.

Bams hanya bisa mengerjap. Kemudian ia tersenyum kecil. "Doain Rey, biar gue bisa bawa pulang beneran." Ucapnya, sontak membuat kedua pipi Salsa memanas.

"A-apaan sih!" Ketus Salsa kemudian menundukkan kepalanya, menutupi kedua pipinya yang kini pasti sudah memerah.

Reyna dan Cleo sontak tertawa. Selang berikutnya kini Cleo langsung menatap Reyna.

"Reyna, aku minta maaf ya kalo aku ngomongnya kelewatan sama kamu," ujar Cleo. "Kamu jangan marah dong, kan kita mau pesta." Lanjutnya.

Reyna menghela nafasnya pelan. "Iya,"

My Cold Boyfriends [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang