Cerita pertama gan, maaf ya kalo ada typo. kalau ada kesamaan tokoh ataupun alur, baca dulu sampai abis baru nyimpulin ya, thank you manis.
***
Today
Alfikra
Nar.Anda
??Alfikra
Nar.Anda
apsi?Alfikra
Nar.Anda
sht?Alfikra
Nar.Anda
lo gua santet ya?Alfikra
Nar.Anda
sekali lagi, gua blok.Alfikra
Maaf.Anda
lo knp?Alfikra
Nope, gua cuma pgn mnta maaf.Anda
dih? sehat kan?Alfikra
sehat sayang, apalagi buat bangun rumah tangga sama kamu./Blocked/
****
Setelah Anara memblokir kontak Al saat itu juga, tidak berselang lama suara motor memasuki pekarangan rumah bernuansa clasic elegan itu.
tok tok tok
"Selamat sore." Sahut seseorang dari luar.
Anara yang sedang menyantap cemilan sambil menonton drama indosiar, itu langsung berdiri membukakan pintu untuk entah siapa yang datang.
"Ngapain lo disini?" Ujar Anara saat tau siapa yang datang.
Al yang baru saja ingin berbicara meneguk ludahnya kasar. Anara hanya menggunakan tanktop hitam dan hotpans putih seperti memancing singa yang datang untuk menerkam.
Tersadar dari otak kotornya yang berhayal entah kenapa, Ia mulai memfokuskan diri pada topik pembicaraan yang sudah Ia siapkan dari rumah.
"Siap siap gih." Ujar Al pelan.
"Buat apa?" Tanya Anara bingung. Di chat tadi aneh, sekarang bertemu langsung pun tetap aneh. Entah manusia ini kenapa.
"Lo siap siap aja atau gua gendong lo naik motor pake baju kaya gitu." Jawab Al yang sejujurnya sedang sangat menahan diri.
Anara yang sadar dengan pakaiannya pun langsung merona malu. Tanpa berpikir lama, Ia langsung memasuki kamarnya kemudian menggunakan hoodie putih dan rok selututnya. Entah Ia tidak tau Al akan membawanya kemana, jadilah Ia menggunakan pakaian yang tidak akan memalukan bila memasuki kawasan elite mungkin.
Setelah selesai bersiap-siap, Anara mulai melangkahkan kakinya menuruni tangga perlahan. Matanya menangkap Al yang sedang menikmati camilannya. Sejujurnya hatinya tak rela camilannya di habiskan, namun mengingat kejadian beberapa menit lalu, membuatnya enggan memprotes Al.
"Nih udah."
Al yang melihat kedatangan Anara hanya tersenyum kemudian menutup toples camilan Anara tadi.
"Nyokap atau bokap lo mana? mau ijin."
"Jalan aja, satpam depan kan tau, nanti mama sama papa pasti nanya ke mereka." Sahut Anara santai, karena biasanya Ia seperti itu.
Al yang mendengarnya hanya menganggukan kepalanya santai. Tangannya menggenggam tangan Anara keluar dari rumah. Menaiki motor ninja hitam kesayangannya kemudian membiarkan Anara naik keatas motornya sendiri. Toh, Anara sudah terbiasa naik moge.
"Kita mau kemana sih?" Tanya Anara yang kesal karena sedari tadi Al hanya berputar putar tidak jelas.
"Check in hotel aja mau gak?" Jawab Al santai yang dihadiahi pukulan kencang dari belakang helmnya. Al yang melihat ekspresi Anara saat sedang kesal dari balik kaca spion pun hanya tertawa kencang.
Dan benar saja, Al membawanya kehotel. Anara seketika was was dengan Al yang berjalan mendahuluinya. Ingin kabur tapi tadi Ia tidak memperhatikan keadaan sekitar sehingga lupa arah jalan pulang.
"Gua gak bakal macam-macam, lo cukup berjalan disamping gua." Balas Al yang menarik pergelangan tangan Anara pelan agar gadis itu berjalan disamping dirinya.
"Ya trus ngapain lo bawa ke hotel kalo gak pengen macem-macem?" Tanya Anara Parno sendiri.
Al yang mendengar pertanyaan Anara hanya tersenyum geli. Kotor juga rupanya otak gadisnya ini.
bentar,
otak gadisnya?
oke gadisnya.
Keluar dari lift yang di naiki keduanya. Anara berdecak kagum saat melihat hamparan sunset begitu indah dari atas rooftop Hotel yang dibelakangnya langsung berhadapan dengan lautan. Langit orange yang menjadi candunya, yang biasanya Ia liat seorang diri, sekarang ada yang menemaninya.
"One of your dream is continue."
Gumam seseorang yang pastinya tidak dapat didengar siapapun.
"Senengkan lo dibawa kesini? Otak kotor lo itu kayanya harus di cuci." Ejek Al sambil tersenyum meremehkan.
"Ya abisnya lo bilang mau checkin, gua kan parno sendiri." Balas Anara tidak terima.
"Otak lo yang kotor." Debat Al.
Perdebatan itu terus berlanjut sampai Anara yang mulai merasa lelah pun meminta Al untuk pulang dan langsung di turuti.
Setibanya dirumah Anara, rupanya kedua orang tua Anara masih tidak ada dirumah. Jadilah Al memilih pamit untuk langsung pulang, walau sebelumnya terjadi perdebatan karena Anara enggan membuka blokir WA Al. Tetapi berujung Al menang dengan memaksa Anara.
Al yang tiba dirumahnya langsung menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Moodnya cukup baik hari ini. Tapi tidak tahu dengan besok. Mungkin Ia akan mencari hiburan sendiri, atau bersama para sahabatnya.
Suara telpon mengalihkan perhatian Al yang baru saja bersiap ingin mandi.
"Al, besok queen mau ngajak lo tanding. Katanya udah lama gak ngetes kemampuan lo, takutnya udah kalah telak kaya bulan lalu." Ucap Saka dari seberang telp.
"Terima aja, gua juga lagi butuh hiburan." Jawab Al santai kemudian mematikan sambungan telponnya kemudian memulai ritual mandinya. selesai mandi, Ia memutuskan untuk pergi ke markas Bragos dan menginao disana. Mumpung besok sabtu jadi libur pikirnya.
***
Jangan lupa vote nya brodi. see u next part!!
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE OR LOVE
Teen Fiction"Gue benci deh sama lo." "Iya, gue tau lo cinta sama gue." "HALU NAJIS!" Sepaket kisah penuh teka teki, takdir yang mempertemukan untuk sebuah perpisahan? atau takdir perpisahan dengan awal sebuah pertemuan yang indah? Kisah yang indah namun rumit...