The Hot Bastard [CHANBAEK] [GS] ✔

20

Sejak beberapa saat yang lalu Wendy sudah lebih tenang ia pamit pada Baekhyun. Wendy berjanji akan menemukan pria bernama Jackson yang selama ini selalu menyuplai wanita pada sepupunya itu. Wendy selama ini mencari tau tentang bagaimana Jackson bekerja dan ia berjanji akan memberikan sepupunya itu pelajaran.

Malam harinya Wendy tengah berada di club yang biasa di kunjungi Chanyeol. Cukup lama Wendy duduk di Club mencari keberadaan Jackson dirinya hampir saja menyerah, hingga ketika seseorang menyebutkan nama Jackson ia langsung memusatkan seluruh perhatiannya pada seorang pria yang tengah merangkul 2 wanita sexy.

Wendy menghampiri Jackson duduk diseberangnya dengan sangat angkuh.

"Mr. Jackson, am i right?"

"Yes honey. What do u want for me?"

"Ekhm langsung saja keintinya. Saya ingin anda berhenti memberikan jalang pada Park Chanyeol."

"Hahaha are u kidding me right baby? That will never happen. he is the source of my money."

"Come on you have a rules, don't you? So are you going to break the rules you made yourself?"

"What do u mean?"

"Park Chanyeol sudah menikah."

"Ahh ayolah aku sudah banyak melayani pria yang sudah menikah tidak ada yang salah."

"Akan salah jika dia bermain dengan milikmu di depan mata istrinya sendiri. Bukankah itu salah satu peraturan dikerajaan bisnismu?"

Mendengar penuturan Wendy, Jackson diam mencerna. Menikah? di depan istri? 

"Mungkin kau tidak akan percaya denganku jika aku tidak melampirkan bukti padamu. Ahh tenang saja aku sudah membawanya."

Wendy langsung memanggil bodyguard nya dan meminta bukti yang sudah ia kumpulkan. Wendy memperlihatkan cctv kantor Chanyeol yang berhasil ia retas dan juga bukti pernikahan Chanyeol. Ahh Jackson benar-benar terkejud wanita yang sempat ia temui dengan keadaan menangis adalah istri Chanyeol.

Jackson memang melihat ada yang ganjil sejak pertemuan pertama keduanya, ia memang sempat menyuruh anak buahnya untuk mencari tau tentang Chanyeol dan juga wanita bernama Baekhyun yang ia ketahui dari id yang digunakan. Namun sayang anak buahnya kalah cepat dengan kedatangan Wendy malam itu.

Meski mempunyai bisnis prostitusi yang sangat besar. Jackson mempunyai peraturan yang sangat ketat untuk para penyewa anaknya. Jackson marah saat tau bahwa Chanyeol melanggar peraturannya. Ia sudah melakukan perjanjian dengan Wendy untuk tidak mengirimkan anak-anaknya pada Chanyeol. Wendy juga meminta bantuan Jackson yang mempunyai kartel dan lebih berkuasa di dunia malam untuk memasukan nama Chanyeol dalam daftar penyewa yang dilarang.

Jika kalian bertanya kenapa Jackson mempunyai sebegitu banyaknya peraturan yang secara logika bisa menghancurkan bisnisnya. Jawabannya satu, ia sangat mencintai wanita dan dia tidak suka jika wanita di sakiti, apa lagi di sakiti oleh suaminya sendiri di depan mata. Ahh memang selalu akan ada angel di tengah banyaknya devil Jackson mungkin salah satu Angel yang menyeimbangkan tatanan Devil.

********

Hari minggu Baekhyun memilih untuk menghabiskan waktunya dengan berada di rumah setelah kemarin berada di kediaman sang kakek. Baekhyun melakukan aktifitas seperti biasanya, ya memang tidak ada yang banyak berubah untuk kehidupan rumah tangga dirinya dengan Chanyeol.

Berbicara tentang Chanyeol, entahlah pria itu sudah menghilang sejak menyelesaikan sarapannya dan Baekhyun enggan untuk mencari tau kemana suaminya itu pergi.

Siang itu Baekhyun tengah mencelupkan kakinya di pinggir kolam renang sambil membaca buku dan ditemani oleh segelas Strawberry mojito, menyegarkan sedikit pikirannya yang minggu ini benar-benar sangat kacau.

Wendy tiba di rumah Chanyeol dan langsung masuk ke dalam saat tau bahwa pintu rumah tidak terkunci, Wendy memanggil Baekhyun mencari wanita itu ke sejumlah sudut ruangan hingga menemukan Baekhyun tengah bersantai sambil membaca buku dengan serius.

"Baek..." Sapa Wendy sambil ikut menyeburkan kakinya di kolam.

"Eoh eonni, eonni kapan datang?" Ucap Baekhyun yang terkejut.

"Baru saja, tadi aku masuk karena pintu rumahnya tidak terkunci dan aku memanggil mencari mu ternyata kau di sini."

"Ahh maaf eonni aku tidak mendengarnya."

"Tak apa, kenapa sepi sekali. Dimana Chanyeol?"

"Entahlah selepas sarapan ia pergi."

"Hmm Baek... ada yang ingin aku sampaikan padamu tentang Chanyeol."

"Chanyeol?"

"Iya Baek, sebelumnya aku atas nama dirinya dan juga Keluarga Park minta maaf Baek, karena menyakiti perasaanmu karena tindakan dan perlakuan Chanyeol."

"Eonni tidak perlu seperti itu. Awalnya memang sakit tapi seiring berjalannya waktu aku sudah terbiasa."

"Maka dari itu Baek, aku ingin jujur tentang Chanyeol karena kau istrinya dan kau berhak tau tentang keadaan Chanyeol."

"Maksud eonni?"

Wendy menarik nafas panjang untuk menceritakan semuanya tentang Chanyeol pada Baekhyun. Sudah saatnya Baekhyun tau dan mungkin Baekhyun bisa membantu Chanyeol untuk berubah.

"Chanyeol adik ku, saudaraku, sahabatku sekaligus temanku berbagi cerita. Chanyeol anak yang baik, periang dan juga hangat, dia pria yang bisa mencairkan suasana. Kita bertiga memiliki umur yang masing-masing berbeda satu tahun. Jaehyun, Aku dan juga Chanyeol. Jaehyun adalah kakak Chanyeol dia pria yang hebat saking hebatnya semua mata keluarga maupun orang lain hanya melihat dirinya melupakan seorang Chanyeol. Chanyeol tidak pernah dianggap oleh keluarganya, apapun yang ia lakukan tidak pernah berarti. Jika bertanya tentang bagaimana perasaannya. Ia tidak pernah cemburu atau sakit hati pada kakaknya karena pada dasarnya dia juga tidak gila perhatian."

"Jaehyun sosok kakak yang sempurna bagi Chanyeol, karena Jaehyun akan selalu ada untuk adiknya itu. seiring berjalannya waktu Jaehyun sudah di percaya membantu mengurus perusahaan kakek karena kepintarannya dia membantu saat masih sekolah. Suatu ketika saat Jaehyun memasuki bangku perkuliahan dia terlibat masalah dengan salah satu kolega bisnis. Jaehyun tidak puas dengan kinerja vendornya sedangkan vendor itu sendiri tidak terima dengan penghinaan yang Jaehyun lakukan yang mereka anggap mencemarkan nama baik perusahaan mereka."

"Chanyeol hari itu tengah menghabiskan waktunya dengan Jaehyun semua berjalan normal seperti biasa. Hingga suatu kejadian di Inggris merubah semuanya. Saat tengah bersama Chanyeol, Jaehyun mendapatkan ancaman dari mantan rekannya itu Jaehyun dibawa dan dipukuli tanpa ampun sedangkan Chanyeol juga sama dia ikut menjadi korban meski tidak tau apapun. Pria itu memukul Jaehyun dengan membabi buta hingga Jaehyun harus menghembuskan nafas terakhirnya saat berada di perjalanan menuju rumah sakit."

"Mengetahui itu kakek murka, dia tidak terima permata satu-satunya keluarga Park hilang dengan mudahnya. Mereka melupakan Chanyeol yang saat itu juga dalam keadaan kritis. Kakek tidak terima meski tau dan sudah menjebloskan pelakunya ke penjara, kakek tetap menyalahkan Chanyeol karena tidak bisa menjaga Jaehyun. Bahkan kakek berujar di depan seluruh anggota keluarga bahwa ia berharap Chanyeol lah yang meninggal bukan Jaehyun."

"Seiring berjalannya waktu Chanyeol sedikit mendapatkan penerimaan dan dia diperintahkan memimpin salah satu bisnis keluarga Park. Meski tidak menampik segala bentuk tekanan selalu Chanyeol terima. Chanyeol stress karena menanggung beban sendiri. Sejak kepergian Jaehyun dan aku juga sudah lulus kedokteran, Chanyeol sempat aku bawa untuk aku rawat dengan temanku dia akhirnya terbuka dan menceritakan semua ini. Tadinya ia sempat sembuh dan melupakan kenangan pahit masa lalunya."

"Namun tekanan dan segala bentuk kesalahan kecil Chanyeol lah yang harus menerima dan bertanggung jawab. Hingga ia bertemu dengan Felix teman kuliahnya, Felix orang kedua setelah kakek yang menjadi penyebab kehancuran hidup Chanyeol, dia mengajak Chanyeol ke Club dan mengajarkan Chanyeol untuk melupakan segala yang ia pendam dengan bermain dengan jalang, merokok dan juga minum."

Setelah menceritakan itu Wendy menunduk dengan memainkan jarinya. Baekhyun tau bahwa Wendy tengah menangis mengingat kembali masa lalu. Ya kenangan masa lalu memang selalu membawa air mata jika diingat kembali, entah air mata kebahagiaan atau air mata kesedihan.

TBC.
Selamat membaca. Jangan lupa VOTE ya.