chapter 04.

70 42 60
                                    

Anak itu peniru ulang.

----

"Mass!!"
"Maass, kebiasaan lo kalau mau kerja itu bangun nya jangan dibiasain kaya pas nggak kerja!!. Tiap hari mau nya di marahin dulu baru bangun!" suara Bunda terdengar penuh emosi.

Aku yang sedang mencuci piring hanya menghela nafas pelan, tersenyum kecut.

"Mereka mulai lagi.."batinku.
Selalu saja seperti ini setiap pagi. Mendengar pertengkaran setiap pagi kini menjadi sarapan pokok untukku.

Sedangkan Bapak yang sebenarnya sudah bangun sebelum di marahi bunda, tapi dia hanya malas beranjak dari tempat tidur itu berjalan pelan keluar kamar, setelah itu merebahkan tubuhnya lagi di depan televisi.

Suara-suara keras haus akan emosi seperti ini yang membuat moodku pagi-pagi sudah rusak.

Lagian juga Bapak kenapa si selalu saja seperti ini setiap pagi. Dimarahi Bunda setiap pagi mungkin sudah menjadi hal favoritnya?
Tapi aku nya yang bagaimana?
Aku menghela nafas lelah sekali lagi.

Bunda berjalan cepat lagi menghampiri Bapak.

"Kalo keluar kamar cuma mau tidur lagi mending gausah keluar mas! Percuma keluar kamar kalo mau tidur lagi didepan tv!. Heran lo aku ini, istri jam segini udah capek-capek masak, suami bikin naik darah terus!"

Bapak berdecak kasar. Mendelik pada Bunda.

"Kenapa sih!!"

Bapak berjalan dengan langkah emosi ke kekamar mandi. Sekedar cuci muka lalu ia ke belakang menuju kandang sapi. Kami memelihara sapi. Beberapa, sapi milik orang lain dan beberapa milik kami.
Bahasa jawanya nggado (Bagi hasil).

Bunda terus mengomel.

"Astaghfirullah..!!" Batinku kesal.

Yatuhan.. ini masih pagi..

Aku baru selesai mencuci piring, aku berjalan cepat ke kamar mandi lalu mencuci tangan. Risih aja kalau tanganku masih bau sabun bekas mencuci piring. Kurang nyaman saja ditangan.

Aku keluar dari kamar mandi, lalu berjalan ke kamar. Mood ku sudah memburuk sejak beberapa saat tadi. Suara bising bunda, dan perdebatan nya dengan Bapak. Setiap hari seperti ini. Aku pusing, dan capek. Padahal aku tidak mengerjakan hal berat, tapi entah kenapa capek saja.

Pagi Ini hari Minggu, jadi aku mau bermalas-malasan di kasur saja, nanti kalau mood aku juga mau melukis, lalu.. nonton Drakor sepertinya bagus juga.

Dikamar aku mengambil posisi di samping jendela, agar aku bisa mendapat udara segar yang membantu moodku sedikit membaik. Perlahan ku dudukkan bokongku di kursi khusus yang biasanya aku gunakan saat melukis.

Aku mulai bergelut dengan cat dan kuas sambil bersenandung kecil.

Kotabaru gunungnya Bamega
Bamega umbak manampur dii sala karang,
Uumbak manampur di sala karang..

Batamu lawanlah adindaa
Adinda iiman di dada rasa malayang,
Iiman di dada rasa malayang

Leet Me Meet Him [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang