Twenty Five

596 70 0
                                    

Please appreciate it by pressing the vote button. Thankyou
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

-Niall Horan's POV-

Banyak directioners terlihat marah saat mengetahui Harry dan Luna 'berpacaran'. Well, Simon dan krunya memang jago memanipulasi rumor dan fakta. Banyak directioners yang memintaku dan Luna untuk kembali bersama, atau mereka menyebut kami sebagai Luniall. Tapi ada juga yang mendukung Luna dan Harry atau disebut Lurry. Dan mengetahui banyak yang mendukung Luna dan Harry semakin menghancurkan hatiku.

"Kau baik-baik saja?" Seperti biasa Liam selalu mengagetkanku. Entah dia bisa berjalan tanpa menapak atau entah bagaimana.

"Ya. Aku sangat baik-baik saja," perhatikan kata sangat baik-baik saja.

"Kau tidak terlihat seperti itu,"

"Aku hanya... letih,"

"Kau tahu, Niall? Tour kita akan dimulai 2 minggu lagi. Dan kami semua tidak mau melihat kau tampil sedih di tour,"

"Aku tidak sedih!" Aku meninggikan suaraku. Kenapa semua orang menyangkaku masih sedih? Walaupun masih, aku tidak suka jika mereka terus membahasnya.

"Akui saja, Niall. Terlebih lagi directioners. Mereka sadar kau sangat mencintai Luna. Mereka juga sangat kaget mengetahui kau dan dia sudah lama putus. Walaupun sebenarnya kau dan Luna tidak pernah putus,"

Aku menghela napas. "Oke. Aku memang merindukannya. Sangat. Aku hanya ingin ia bahagia,"

"Apa kalian pernah berkontak-kontakkan lagi?"

Aku menggeleng.

"Ajak saja ia menonton konser kita,"

"Aku tidak bisa,"

Mata Liam terbuka lebar. "Kenapa?"

"Aku tidak bisa melihatnya dekat denganku karena itu akan semakin membuatku sedih, Liam. Aku sangat mencintainya dan menurutku lebih baik jika aku jaga jarak darinya,"

"Well, aku akan menyuruh Zayn kalau begitu,"

Tiba-tiba Zayn masuk. "Heyyy! Apa aku mengganggu?"

"Tidak," aku tersenyum padanya. Tersenyum palsu.

"Apa yang kalian bicarakan?"

Liam angkat bicara. "Bisa kau telfon Luna untuk datang ke konser kita di New York?"

Zayn terlihat bingung. "O..oke. Kalian baik-baik saja?"

"Akan lebih baik jika kau menelfonnya,"

Zayn langsung mengambil handphonenya dan mengetik nomor telefon.

"Hey Luna! Kau dimana? New Jersey? Aku pikir kau di New York. Kapan kau kembali kesana? Oh i see. Ohya. Apa kau mau datang ke konser 1D di New York? 3 minggu lagi. Tanggal 20 Maret. Nanti hubungi aku saja ya kalau kau mau dengan Harry. Ia baik-baik saja. Oke. Aku mencintaimu juga, adik kecil!" Zayn tersenyum. "Kalian mendengarnya kan? Well, ia menanyakan kenapa Harry tidak menghubunginya beberapa hari ini. Tapi ia juga menanyakan kabarmu, Ni,"

Kabarku?

"Luna bagaimana kabarnya?" Suaraku bergetar. Andai Luna tidak lupa akan aku, pasti itu aku yang menelfonnya. Bukannya aku cemburu, tapi aku hanya merindukan hal-hal yang biasa kulakukan dengannya.

Aku merindukanmu, Luna.

~~~~~~~~~~~
Hola.
kalian lebih suka Luniall atau Lurry?
Gue sih suka duaduanya wkwk.

SADLY MULAI SENIN BSK GUE UJIAN PRAKTEK OMG HELLAWWW DOAIN GUE YA!

Eh ya guyz guyz tauga kalo Zayn bakal melewatkan konser di Manila&Jakarta? Sedih bgt ya the boys cuma berempat yg ke jakarta. Pdhl rencananya gue berharap mau ketemu zayn dijalan siapa tau kayak rombongan al azhar di spore bisa nyium zayn(?)

Dan semoga zayn baik2 aja ya dan bisa balik lagi lanjutin otra.

VOMMENTS YA GUYS AI LUV YU

Ohya please check my other ff:
1. [Book One] Introducing (hs)
2. [Book Two] Secret (zm)
3. [Book Three] Pregnancy (lp)
4. [Book Four] The Lost Twin (nh)
5. Uninvited Guest (hs)

Somebody to Love {Niall Horan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang