11

17 3 0
                                    

Happy reading

Pagi buta seperti ini Elara tengah joging sendirian bukannya tidak ingin mengajak Hwara, namun percuma saja mana mau anak itu diajak olahraga.

Saat sedang mengistirahatkan tubuhnya disalah satu bangku taman, ia mendengar suara tangis anak kecil yang tak jauh darinya. Ia pun menghampiri anak tersebut

"Adek, kenapa nangis?" Tanyanya lembut
"Nana ditinggal sama abang...hiks...hiks" jawabnya
"Memangnya rumah kamu dimana, biar kakak antar ya" tawar Elara
"Gak mau, Nana mau tunggu abang aja..hikss" ucapnya masih dengan isak tangisnya

Elara sekarang bingung harus apa sampai tiba-tiba seseorang menepuk bahunya pelan
"Maaf mbak siapa ya?" Tanya orang tersebut
Elara membalikan badannya untuk melihat siapa yang berbicara
"Kamu!" Kagetnya

Berbeda dengan Refan dalam hatinya ia merasa senang dipertemukan kembali dengan Elara setelah beberapa minggu ini, ia sangat senang melihat kondisi Elara yang kini terlihat begitu sehat

Bukannya tidak ingin menemani Elara dirumah sakit tetapi, ia tidak bisa karena ada Dami, ia tak ingin terjadi keributan disana

"Hai" sapanya kikuk
"Haii" sapa balik Elara
"abang" panggil anak kecil tersebut lalau berhambur memeluk Refan
"Ini adik kamu " tanya Elara
Dan dibalas anggukan oleh Refan

"Abang... hiks....hikss... abang kemana aja...hikss" ucap anak kecil tersebut
Refan mengangkat adiknya untuk ia gendong dan menepuk-nepuk punggungnya berusaha menenangkan sang adik

"Nana mau makan eskrim" tawar Elara dengan suara menyerupai anak kecil
Nana mengangguk antusias
"Mauuu"
Refan yang melihat interaksi mereka berdua tersenyum lebar

Elara menatap Refan meminta persetujuan, refan mengangguk tanda persetujuan. Mereka berjalan beriringan mencari stan yang menjual eskrim, sepanjang perjalanan mereka habiskan mengobrol, bercanda ria. Siapapun yang melihat mereja akan mengira jika mereka keluarga yang bahagia

Sampai akhirnya mereka menemukan stan yang menjual eskrim
"Nana mau rasa apa sayang" tanya Elara
"Coklat...Nana mau rasa coklat" ucapnya antusias
"Kamu?" Tanya Elara menatap Repan
"Samain aja" ucapnya sambil tersenyum
"Oke...tunggu ya" tutur Elara lalu memesan eskrim untuk mereka berdua dan juga dirinya

Refan mendudukan adiknya dibangku taman dan disusul oleh dirinya
"Abang...kakak cantik itu pacarnya abang ya" tanya Nana
Mendengar pertanyaan adiknya membuat Refan sedikit malu tak lupa mengaminkannya dalam hati
"Do'ain aja dek" ucap Refan

Tak lama kemudian Elara datang dengan tiga eskrim ditangannya dan memberikannya pada mereka
"Ngobrolin apa hayo" ucapnya bergabung bersama mereka
"Enggk, kakak cantik...cocok sama abang Refan" tutur Nana sambil memakan eskrimnya

Mendengar hal itu pipi Elara memanas ia menjadi salting sekarang
Pagi ini mungkin akan menjadi pagi yang sangat menyenangkan bagi mereka berdua

- - - - - - -

Saat sedang tenggelam dalam mimpi indahnya tiba-tiba suara dering ponsel menjadi alarm paginya ralat siangnya, masih dengan mata terpejam tangannya bergerak meraba-raba area kasurnya dengan tujuan mencari sumber suara

Setelah menemukan handhpone nya ia menekan tombol hijau lalu menempatkannya didekat telinga tanpa melihat siapa nama yang tertera disana

"Halo" ucapnya dengan suara khas bangun tidur
"baru bangun?" Ucapnya disebrang sana
merasa tak asing dengan suara sang penelpon ia mendudukan dirinya mengumpulkan nyawa yang masih tertinggal dialam mimpinya

"Sayang"  ucapnya disebrang sana, Hwara masih tak bergeming bukannya tak ingin membuka suara namun pikirannya masih tertuju pada kalung yang dipakai Dami

"Aku kerumah, sekarang" ucapnya lagi kemudian menutup telponnya

Hwara bangkit dari tempat tidurnya dan melaksanakan ritual paginya, hari ini mood nya sedang tidak baik
Suasana hatinya sedikit gusar.

Setelah selesai melaksanakan ritualnya Hwara bergegas turun kebawah menunggu kedatangan kekasihnya. Saat melewati ruang keluarga ia berpapasan dengan om dan tantenya yang sedang menonton bersama

"Udah sarapaan belum Ra" tanya tantenya
"belum" jawab Hwara singkat dengan senyum yang sedikit dipaksakan
Bayu dan Ratna merasa heran dengan sikap keponakannya itu biasanya ia akan menyapanya dengan ceria, namun ia mencoba mengerti mungkin masalah anak muda pikirnya

"Non ada temennya" ucap bi Leni memberitahu Hwara
Hwara melangkahkan kakinya menuju ruang tamu disana sudah terdapat Dami yang tengah menatapnya dengan senyuman manisnya

Hwara mendudukan dirinya disamping Dami tanpa menampilkan ekspresi apapun hal tersebut membuat Dami tambah yakin jika ada sesuatu yang terjadi pada kekasihnya

"Kenapa...hm?" tanyanya sambil meraih sebelah tangah Hwara untuk ia genggam
Hwara menggeleng, sungguh ia sedang tidak ingin bicara apapun
"Ngambek?" tanya lagi dengan nada lembut
Lagi-lagi Hwara hanya menggeleng

"Aku kangen tahu, masa didiemin si" ucap Dami dengan nada manjanya
"Sayang" masih tak mendapatkan respon dari sang kekasih ia mendekatkan jarak mereka
menatap Hwara yang sedari tadi enggan menatapnya

Dami mengecup pipi Hwara sekilas
Dan barulah Hwara menoleh pada nya
"Apa?" Tanyanya
"Kangen" ucap dami lalu mendekap Hwara menempatkan kepalanya diceruk leher sang kekasih
Mencoba melupakan sesuatu yang menggajal, Hwara membalas pelukan Dami mengelus-elus punggungnya menyalurkan rasa sayangnya

Posisi tersebut tak bertahan lama saat Hwara melepas pelukannya sepihat lalu ia berujar
"Ada tante sama om" ucapnya
Dami cemberut ia berlagak marah pada Hwara
"aku kan masih kangen yang" ucap Dami

"Kan akunya disini Dam" ucap Hwara
"Tapi enakan dipeluk... empuk" tutur Dami
Hwara melotot mendengar penuturan Dami lalu menoyor pelan kepalanya
"Mesum"
Dami hanya menyengir lalu meraih kembali tangan sang kekasih untuk ia genggam, menyenderkan kepalanya dibahu Hwara

Acara romantis-romantisan mereka terhenti karena kepulangan Elara
"Gue gabung ya pasangan bucin" tutur Elara mendudukan dirinya disingle sopa
"Ganggu aja lo" ucap Hwara
Elara hanya mendengus saja

"Ra, lo gak kelupaan sesuatu gitu" tanya Elara berharap
"Apa?" Tanyanya balik, Hwara sedikit berpikir saat ingat sesuatu ia menepuk jidatnya pelan
"ah iya... surat, gue ambil dulu" ucap Hwara

Lalu menatap Dami untuk melepaskan genggamannya namun Dami tak menghiraukannya ia malah menggenggan tangan Hwara semakin erat
"Elah, kaya mau ditinggal kemana aja" jengah Elara melihat keuwuan mereka
"Yaudah nanti ajah, gue mandi dulu by" ucap Elara kemudian berlalu dari hadapan mereka

Saking tak terasanya waktu saat dihabiskan bersama kini waktu menunjukan pukul 09:35 saat ini Dami dan Hwara berada didepan rumah

"Aku pulang ya" ucap Dami lalu mengecup kening Hwara
"Hati-hati" ucapnya
"Hati-hati aja nih?" Tutur Dami
Hwara mencoba berpikir apa yang dimaksud Dami
"maksud kamu?" Tanyanya lalu beberapa detik ia mulai paham
"Hati-hati sayang " ucap Hwara lagi

Ia berjinjit hendak mengecup pipi kekasihnya namun entah sengaja atau tidak Dami menoleh dan alhasil membuatnya tanpa sengaja mengecup bibir Dami

kini pipi Hwara memanas ia membalikan badannya dan segera melarikan diri dari hadapan Dami
Melihat tingkah kekasihnya membuatnya terkekeh geli lalu ia memegang bibir yang tadi dikecup oleh Hwara
"Manis" gumamnya

Hwara & ElaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang