Pagi hari Disa sudah bersiap untuk berangkat sekolah, dirinya sudah menyiapkannya bekal untuk di kasih ke sang pacar tercinta. Dia membuat makanan itu sendiri dengan sepenuh hati, dan berharap sang pacar mau untuk menerimanya, karena dia tahu pasti makanan Zico tidaklah sama dengan dirinya.
Disa sudah berdiri di halte bus, pagi ini Zico bilang tak dapat menjemput dirinya, karena urusan OSIS yang tidak bisa di tinggal. Dengan rasa kecewa dia akhirnya berangkat sendiri.
Setelah sampai di depan gerbang sekolahnya, Disa masuk ke gerbang pertama, lalu setelah masuk dia di suguhkan lagi dengan gerbang utama, dimana masuknya gedung gedung sekolah.
Disa dapat melihat sang kekasih yang sedang bertugas untuk mendisiplinkan murid murid yang tidak menaati peraturan sekolah.
Terlihat jelas kewibawaan nya, apalagi Zico juga mempunyai wajah di atas rata-rata. Disa akui dari sekian banyaknya cewek dialah yang paling beruntung bisa menjadi kekasih most wanted itu. Karena banyak sekali cewek yang ingin menjadi cewek kekasihnya tersebut tak terkecuali Zelin, si most wanted girl. Tapi Zico tak melirik Zelin sama sekali dan dia malah memilih dirinya.
Mengingat hal itu Disa tersenyum tipis, dia mengingat kembali momen momen kebersamaan nya dengan sang kekasih. Ada terselip rasa bangga terhadap diri sendiri.
Disa memang juga seorang anggota OSIS, tapi dia jarang bertugas di lapangan dia lebih sering mencatat hasil dari kerja OSIS.
Disa kembali melangkah kan kakinya untuk mendekat ke arah gerbang utama dengan tersenyum lebar.
"Kak Zico,,,,," sapa Disa.
Zico lalu menatap Disa yang sedang menyapanya.
"Iya dis, ada apa?"
"Em__ anu kak, ini aku buatin bekal buat kak Zico," Disa menyerahkan kotak bekal tersebut dengan malu malu.
"Makasih dis, tapi bisa nggak bekalnya kamu bawa dulu nanti kasih ke aku pas istirahat, soalnya aku sedang bertugas," pinta Zico.
Disa menganggukan kepalanya sebagai jawaban iya.
"Iya kak, nanti aku kasih ke kakak pas istirahat,"
"Hmm"
Entah perasaannya atau apa,Disa merasa jika Zico sedikit bersikap dingin terhadap dirinya.
"Yaudah kak aku ke kelas dulu," pamit Zico.
"Hmm__"
Zico hanya berdehem tanpa menoleh dia lebih memilih untuk meneliti murid-murid yang lewat,Disa lalu berjalan meninggalkan Zico yang masih bertugas.
Bel masuk telah berbunyi dua menit yang lalu, Zico masih di gerbang untuk mencegat anak anak yang telat.
Netra matanya menemukan sesosok gadis yang berpenampilan bad, dan yang satu berpenampilan elegan sedang berjalan ke arah gerbang utama.
Entah kenapa Zico tiba tiba mood nya menjadi naik, kala melihat orang tersebut. Hingga tanpa dia sadari dia tersenyum sangat tipis, hingga tak ada orang yang melihatnya.
Saat kedua orang tersebut mau menerobos, Zico lebih dulu menghadang.
"Mau kemana kalian?!" Zico mencekal pergelangan tangan yang berpenampilan bad tersebut.
"Lepas nggak lol!"
Orang tersebut menyentakkan tangan nya berharap bisa lepas, tapi tenaga Zico lebih kuat jadi tidak bisa lepas. Kalian pasti tahu siapa orang tersebut.
"Lo telat jadi harus di hukum,"
"Yaelah, tahu gini mending gue lewat pagar belakang."
Uppsss Revi menutup mulutnya rapat-rapat, terbongkar sudah selama kini dia rahasianya bisa dengan leluasa keluar masuk sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED
Teen Fiction# rank 1 goodboy, (22,23 -9-2021) # rank 2 sma (28-9-2021) # rank 5 ceritapendek(29-9-2021) Dia yang mendapat julukan The Queen Of Bullying, si troblemaker, dan si bad girlnya SMA Pancasila. Dia mempunyai kecantikan di atas rata rata, walaupun mem...