Nisa & Perjanjian

5 2 0
                                    

"Ini apa mas?"Tanya Nisa bingung melihat selembar kertas dengan sebuah materai diatasnya

"Bisa dibaca kan?"

"Itu surat perjanjian atas perjodohan paksa ini"

"T-tapi mas...Nis-"Ucap Nisa yang terburu dipotong oleh Aksara

"Apa?Kamu tidak setuju?kalo begitu kamu tolak saja perjodohan ini"

"Kenapa diam?bukankah ini pilihan yang mudah?"

Nisa tak tahan...
Rasanya ingin menangis sederas hujan...
Bukan seperti ini pernikahan yang ia harapkan...

Sungguh sakit hati Nisa,jelas dan lantang sekali nada bicara Aksara hingga menusuk langsung ke lubuk hatinya....

Belum juga ijab qobul diucapkan,namun sudah terluka saja batin Nisa...

Entahlah...entah apa yang dipikirkan Nisa,ia tetap menerima perjanjian konyol itu....

Bodoh bukan?padahal bisa saja ia menolak perjodohan itu dan tak terjebak didalam pernikahan yang akan menyakiti dirinya sendiri nantinya...

"Bismillah"Ucap Nisa disertai hembusan nafas cukup panjang

"Nisa terima perjanjian ini,tapi dengan syarat....Jangan tentukan berapa lama pernikahan kita akan berlangsung"

"Kamu mau menjebak saya?"Tanya Kara menginterogasi

"Satu saja Syarat Nisa mas,apakah sulit?"

"Oke,saya terima..."

"Dan satu lagi,jangan pernah berharap saya bakal jatuh cinta karena itu suatu hal yang tidak mungkin bakal terjadi"Ucap akhir Kara lalu meninggalkan Nisa sendiri

Setelah Kepergian Kara,Air mata Nisa tak terbendung lagi...

Ia menangis,menangis sejadi-jadinya...
Sorat mata para penghuni kafe tertuju padanya....

Ya pertemuan pertama mereka disebuah kafe, pertemuan yang sudah diatur bukan oleh mereka sendiri...
dan pertemuan itu dapat dibilang tidak ada indanya...

"Nafa???"ucap seseorang yang terdengar seperti suara pria

Nisa masih terus menangis hingga ia tersadarkan karena tangan seseorang itu menyentuh bahunya.

Setelah melihat seseorang itu Nisa langsung mengusap asal air matanya...

Ternyata benar sosok prialah dibalik suara yang memanggil nya dengan sebutan "Nafa" panggilan yang diambil dari namanya Nafandra.

Tak banyak orang yang memanggilnya begitu,bahkan hanya seorang ya orang tersebut pria itu...Dia adalah "Khevin Nathaneo"

"Are you okay?"Tanya Khevin yang hanya dijawab senyuman oleh Nisa

"Yakin?"Tanya Khevin lagi dan hendak duduk disamping Nisa,namun dengan terburu Nisa pamit untuk pergi.

"Maaf Vin,aku duluan...Ass- Siang" Pamit Nisa latah

***

"Astaghfirullah"Nisa beristighfar

"Dek?kenapa?"tanya Wanita parubaya disamping Nisa

"Umi..hmmm gaada apa-apa kok umi,Nisa cuma lupa matiin laptop dikamar"Jawab Nisa berbohong pada uminya

Nisa pun berlari ke kamar,ia mengucapkan istighfar karena sadar bahwa ia belum tau nama calon suaminya bahkan tidak mempunyai nomor teleponnya.

Dari luar kamar suara berat pria parubaya memanggil Nisa "Dek,sudah mematikan laptopnya?"

Nisa langsung keluar kamar "Sudah Abi,ada apa?"

Good Bye,Ending!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang