4.1 Berusaha

85 35 25
                                    

Setelah mengurus Tamara dan juga anak buahnya, Raxel beserta Heros dan Citra segera menyusul Adena yang sudah berada di salah satu rumah sakit terdekat.

Raxel langsung menghubungi Galen untuk memberikan informasi mengenai keadaan Adena saat ini,

"Lo kesini aja, bunda udah dateng." ujar Galen,

Setelah mendengar kabar dari Galen, Raxel segera menaikan kecepatan mobilnya tanpa memperdulikan Heros yang tertinggal.

Sesampainya di rumah sakit, Raxel segerja menuju IGD, tempat dimana Adena berada.

"Gimana?" tanya Raxel kepada Galen dan Bunda Belen,

Ekspreksi wajah mereka berdua sangat tidak mengenakan, pertanda ada yang tidak beres.

"Lo mau nemuin dokternya?" tanya Galen, 

"Biar gue sama Heros nanti." jawab Raxel sembari melihat ruang Igd dari depan pintu, 

"Adena masih di tanganin," ujar Belen sembari menitihkan air matanya, 

Raxel menganggukan kepalanya sembari duduk disamping Bunda Belen dan memberikan ketenangan. 

Beberapa menit kemudian, Heros dan Citra  datang dengan tergesa-gesa lalu menghampiri Belen dan memeluknya, 

"Adena pasti selamat kok, bunda tenang aja" ucap Heros yang membuat bundanya menangis dalam pelukan Heros. 

Beberapa menit kemudian, seseorang dokter dan suster datang menghampiri mereka, 

"Wali pasien Adena?" tanya seorang dokter sembari melepaskan kaca matanya, 

"Saya, Dok." jawab Belen sembari menghampiri Dokter yang bernama, James. 

"Keadaan pasien sangat tidak memungkinkan untuk bertahan, pasien kehilangan banyak darah dan juga luka tusuk di perutnya sangat dalam. Namun kami akan mengusahakan semampu kami. Pasien akan kami bawa ke ICU untuk kami pantau." jelas Dokter itu. 

Bunda Belen beserta Heros, Citra dan Raxel terduduk lemas mendengar pernyataan Dokter James tadi, mereka tidak menyangka luka Adena akan separah itu, 

"Rujuk Adena ke ICU rumah sakit kita" ujar Belen sembari menghampus air matanya. 

Heros menganggukan kepalanya, ia mengajak Raxel untuk membantunya mengurus berkas rujukan adiknya ke rumah sakit milik keluarganya. ia tahu bundanya tidak akan melepaskan Adena walaupun coma selama 10 tahunpun. 

Selesai mengurus berkas rujukan serta ambulance Heros dan Raxel segera mengantar Bunda Balen serta Citra untuk pulang, biar mereka berdua yang menjaga Adena disana. 

"Lo sama Citra ya Xel, nanti gue jemput lo," kata Heros sembari menutup pintu mobilnya, 

"Lo mau jemput gue, di rumah?" tanya Raxel yang dijawab anggukan kepala Heros, 

"Citra, biar dia nginep di rumah lo. Gue takut dia trauma." ujar Heros yang membuat Raxel menganggukan kepalanya lalu memasuki mobilnya. 

Sesampainya dirumah, Raxel segera membangunkan Citra yang sudah tertidur di sebelahnya. Namun dirinya tidak tega akhirnya meminta ayahnya untuk membopong sepupunya itu menuju kamar yang sudah disediakan. 

Raxel segera mengunci mobilnya dan memasuki rumahnya. Saat dirinya memasuki ruang keluarga, ia melihat ibunya yang sedang duduk menatap dirinya minta penjelasan. 

"Nanti, nanti Axel jelasin. Axel mau mandi." celetuk Raxel, 

"Ok" jawab Fedora dingin. 

Raxel menghembuskan nafasnya lalu segera menuju kamarnya untuk membersihkan diri. 

Adena (END) | Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang