2. Pindah

8.6K 518 0
                                    

Saat ini Azka dan Aina sedang berada di didalam kamar Azka. Canggung? tentu saja.

Sanapi tiba-tiba Aina berkata Azka.
"Heh denger ya gua gak mau nikah sama elu tau gak , kejadian itu kan gak sengaja dan lagi pula gak terjadi apa apa kan. Kenapa kita harus nikah sedangkan gue baru ketemu Lo sekali?" Ucap Aina dengan emosi

"Saya juga gak mau nikah sama kamu, kamu itu jauh dari tipe saya, asal kamu tahu saya menikahi mu karena terpaksa"ucap Azka sangat dingin.

"Nyebelin banget sih jadi orang" kata Aina, Azka pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sedangkan Aina sibuk dengan pikiran nya sendiri.

"Kamu tidak mandi?tanya Azka pada Aina "Hm" Aina hanya berdeham untuk menjawab pertanyaan suaminya itu.

sementara Aina mandi Azka menunaikan sholat isya sendiri karna Aina sedang datang bulan.

Lima belas menit kemudian Aina keluar kamar mandi dengan piyama selutut, dia sudah biasa menggunakan pakaian seperti itu berbeda dengan santri disini.

Aina hanya memandang Azka yang bersandar diranjang. Aina berjalan menuju ranjang tangannya terulur mengambil bantal, dia berniat akan tidur disofa karna tidak mungkin dia tidur satu ranjang dengan Azka meskipun sudah menjadi suami istri.

"Mau kemana?" Tanya Azka saat melihat Aina berjalan menuju sofa.

"Tidur lah mau kemana lagi" ketus Aina
"Tidur dimana?"tanya Azka. Aina hanya memutar bola matanya malas, dia berjalan menuju sofa tanpa menjawab pernyataan dari Azka.

"Lebih baik saya saja yang tidur disofa," usul Azka. Azka yang tidak mendapat respon dari Aina menghampiri Aina lalu menarik Aina, Aina yang ditarik langsung Bangun.

"Lo apa-apa an sih maen narik-narik aja ganggu orang tidur tau gak"sentak Aina.

Tanpa menjawab Azka sudah berbaring disofa yang semula ditempati oleh Aina, Aina hanya memandang Azka malas.

"Saya tidur disini, kamu tidur di ranjang "perintah Azka. Aina berjalan menuju ranjang tanpa menjawab, dia berbaring diranjang dan beberapa menit kemudian dia terlelap.

03.00
Azka terbangun dari tidurnya ia bergegas kekamar mandi untuk mengambil wudhu dan  menunaikan sholat tahajud, selesai sholat tahajud Azka melantunkan ayat-ayat suci alquran.

"Eugh" Aina melenguh disela tidurnya samar-samar dia mendengar seseorang sedang melantunkan ayat suci Al-Quran dengan suara merdu, dia langsung terduduk menghadap Azka.

"Kamu sudah bangun?"tanya Azka saat melihat Aina duduk "Lo ga liat apa kalau gua udah bangun"jawab Aina dengan dingin.

Terdengar suara adzan subuh Azka bergegas menuju masjid untuk sholat berjamaah sedangkan Aina dia kembali tidur sehabis dari kamar mandi.

Krekk.

Terdengar suara pintu terbuka oleh Azka "Ya Allah, Kenapa hamba harus menikah dengan orang seperti itu? astaghfirullah halladim apa yang aku fikirkan"ucap Azka dalam hati.

"Na bangun, Aina bangun udah siang" Azka mencoba membangunkan Aina tapi yang dibangunkan tak kunjung bangung dari alam mimpinya sehingga Azka mengambil Air diatas nakas dan menyipratkannya pada Aina.

"Hah banjir bunda tolong" teriak Aina panik dia terduduk sambil menatap Azka.

"Heh Lo tu dasar ya ga bisa apa bangunin orang itu yang lembut ,ini dibangunin pakek air dasar nyebelin" sewot Aina.

"Salah sendiri dipanggil gak bangun, cepet bangun mandi terus turun kebawah ditungguin ayah bunda"ucap Azka langsung keluar kamar.

"Dasar nyebelin, awas aja nanti gua bales "kesal Aina

Pukul 07.30

Aina keluar dari kamar dengan rambut yang sedikit basah, karena dia sudah selesai datang bulan, celana jeans dan kaos polos berwarna merah yang sedang ia kenakan. dia pergi ke dapur untuk sarapan bersama keluarga suaminya.

"Pagi semuanya"sapa Aina pada semua orang. "Pagi juga sayang" sajut bunda Syifa.

"pagi kak"ucap Arisha dengan senyuman khasnya. "Ayo kita sarapan nak, cepat lah duduk"perintah kyai Aji.

Dengan patuh Aina duduk disamping Azka, Aina meanaruh nasi dan lauk pada piring Azka sebenernya dia gak mau tapi karna Syifa yang memberi perintah.

Hari ini Aina dan Azka akan pindah ke apartemen Azka yang tidak jauh dari pesantren Al-Hikmah, Aina tidak perlu kembali kerumahnya karna barang barangnya sudah diantar oleh supir keluarganya ke apartemen milik Azka.

Azka sedang merapikan barang barang miliknya untuk dia bawa ke apartemen, ia tidak terlalu banyak membawa barang karna sebagain barang barangnya sudah ada disana.

"Ayo kita pamit sama Ayah Bunda" ajak Azka pada Aina. "Pindah sekarang nih "tanya Aina.

Azka meninggalkan Aina dikamar tanpa menjawab pertanyaan istrinya itu. "Dasar es batu" ucap Aina sambil berjalan menuju bawah

"Kalian pindah sekarang?"Tanya bunda Syifa

"Iya Bun"Azka

"Kalian hati hati disana, Azka jaga menantu bunda jangan sampe lecet" kata Syifa sambil tersenyum

"Tenang aja Bun, Ayah Bunda, risha Kami pamit dulu assalamualaikum" pamit Azka

"Waalaikumsalam"jawab mereka bertiga.

Hening, itulah keadaan didalam mobil Azka, saat ini Azka yang fokus menyetir dan Aiza yang bersandar pada jendela mobil.

"Kita mampir dulu dimini market beli bahan makanan kamu bisa masak kan?" tanya Azka yang digelengi oleh Aina

"Tidak apa kau bisa belajar"lirih Azka

Satu jam mereka berdua berada diminimarket untuk membeli kebutuhan makanan, sekarang mereka dalam perjalanan menuju apartemen.

Apartemen.

"Disini ada dua kamar, "ucap Azka terhenti karna ucapan Aina

"Kita pisah kamar"ucap Aina cepat

"Terserah"Azka

Aina prov

"Ga enak banget nikah sama orang dingin kek dia"gunam Aina pelan.

"Mending gua beresin baju baju gua"

selesai membersihkan baju bajunya didalam lemari sekarang dia diruang tamu sambil nonton tv, ntah apa yang dia tonton sekarang tidak ada tayangan yang menarik.

Lama dia diam akhirnya dia memutuskan untuk pergi menemui sahabat-sahabatnya.Aina pergi tanpa pamit kepada Azka.

Sampai ditempat yang dia tuju Aina langsung saja ikut bergabung dengan sahabat-sahabat nya, saat lampu merah menyala meraka bergegas untuk bernyanyi dan mendapatkan uang, selesai mengamen mereka istirahat dikolong jembatan.

"Kak kemarin kakak kabur kemana" tanya salah satu anak yang duduk disamping Aina.

"Adadeh" jawab Aina sambil tertawa

"Oh ya ini uangnya simpen baik baik " Aina menyodorkan uang pada salah satu anak

Lama Aina berkumpul bersama anak anak jalanan itu sampai lupa untuk pulang.

Prov Azka

Azka sedang kebingungan mencari keberadaan istrinya itu pasalnya istrinya itu pergi tanpa pamit kepadanya.

Sedangkan dia tidak punya nomor telpon istrinya itu. Dan hari sudah mulai gelap menandakan sebentar lagi akan malam, akhirnya Azka memutuskan untuk mencari Aina .

Lama Azka mengendarai mobilnya hingga matanya menangkap sosok yang dia cari, ya dia Aina yang sedang berkumpul bersama anak anak jalanan.

"Pulang"ajak Azka

" Eh"kaget Aina karna tangan nya ditarik paksa oleh Azka

Gus Imamku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang