Dua hari sudah berlalu dan Ayas pun sudah sembuh kembali seperti biasanya. Ya mungkin berkat Aira yang sabar merawatnya.
Hari ini Ayas akan pulang ke rumah lebih awal dari biasanya karna pekerjaannya di kantor juga sudah selesai. Entah mengapa hari ini rasanya Ayas ingin cepat-cepat pulang padahal di rumahnya juga tidak ada apa-apa atau mungkin ia ingin cepat menemui istrinya? Ahh entahlah Ayas tidak tau itu.
Saat Ayas sampai dan memasuki rumahnya ia tidak sengaja mendengar seseorang yang sedang mengaji.
Idha waqoatil waqiah
Laysa liwaqatiha kadhibah
Khafidaturrafiah
Idha rujjatil ardhu rojja
Wabussatil jibalu bassa....
Ayas terus saja berdiri dan mendengarkan Aira mengaji. Ya seseorang itu adalah Aira.
"Adem banget, hati gue juga tenang denger dia ngaji" batin Ayas yang masih berdiri di dekat pintu.
Shodakaullahul adziim.....
Aira pun mengakhiri ngajinya dan menutup kembali al-qur'an nya dan setelah itu Aira mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajahnya.
Aira pun berdiri dan ingin menyimpan Al-Qur'an nya.
"Mas kamu udah pulang" tanya Aira yang baru menyadari keberadaan Ayas.
"Lo ko berhenti ngajinya" bukan menjawab tapi Ayas malah balik bertanya.
"Aku ngaji nya udah dari tadi"
"Kenapa, kamu pengen ikut ngaji juga mas" tanya Aira.
"Nggak, ya setidaknya lebih lama lebih baik bukan"
"Udah gapapa mas, kan aku ngaji nya dari tadi, udah lama juga"
"Ya udah terserah lo deh, gue masuk dulu"
"Iyah, aku siapin makan malam buat kamu ya mas" ucap Aira sedikit berteriak.
"Hmm iyah" jawab Ayas singkat.
Setalah Ayas membersihkan badannya Ayas keluar dengan stelan baju santainya dan berjalan menghampiri Aira yang sedang menata meja makan.
"Ayo mas makanannya udah siap"
"Hmm" dehem Ayas dengan menarik kursinya.
"Mau pake lauk apa, biar aku ambilkan" tawar Aira.
Ayas melihat-lihat masakan yang Aira masak dan ternyata Aira tidak memasak makanan kesukaannya.
"Emm, lo nggak masak kentang balado" tanya Ayas.
"Nggak mas, soalnya kemarin selama dua hari kamu makan kentang balado terus, sekarang aku nggak masak soalnya takut kamu bosen terus nanti kamu sakit perut lagi" jawab Aira.
Memang saat Ayas sakit selama dua hari kemarin ia mogok makan, ia akan makan jika Aira memasak kentang balado. Yang membuat Aira harus membuatnya agar Ayas mau makan. Sebenarnya Aira tidak tau jika kentang balado adalah makanan favorit suaminya dan Ayas juga nggak bilang.
"Gue gak akan pernah bosen makan kentang balado buatan lo, ra" batin Ayas berucap.
"Ya udah sama capcay terus tambah ayam gorengnya satu, telur dadarnya satu" ucap Ayas dengan menunjuk makanannya.
Tok.... Tok.... Tok....
Baru saja Aira ingin mengambilkan makanan untuk Ayas tiba-tiba di depan ada yang mengetuk pintu yang membuat Aira memberhentikan aktivitasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Ustadzah
Novela JuvenilBanyak cerita yang awalnya tidak suka tapi setelah lama selalu bersama rasa suka dan cinta pun mulai tumbuh. Apakah cerita itu juga akan terjadi pada seorang pemuda yang menjabat sebagai CEO di perusahaan nya dengan seorang wanita anak dari salah s...