Hai para reader's setia author ☺Hari ini, siang ini, aku post kelanjutan cerita BALAI RINDU 🙃maaf yah.... Sekitar 2 bulan aku gak megang HP🤪because jalan bareng sama do'i 😁😌ehemm... Enggak deng hehehe... Aku sibuk kuliah😊jadi mumpung lagi santai. Aku post yah😍🥰semoga kalian sukaa...****
Sampailah Aasyila, Roshan, dan kedua temannya di parkiran mobil Mall. Mereka semua turun memakai kacamata hitam kecuali Aasyila. Aasyila tercengang melihat kekompakan mereka bertiga seperti aktor-aktor yang ada di film ketika keluar dari mobil. Roshan menyuruh gadis itu untuk menelepon keberadaan Naya. Aasyila menurutinya, saat menelepon Aasyila tidak menyinggung nama Roshan. Naya juga tidak curiga dengan pertanyaan Aasyila.
Di sebuah toko penjual baju-baju bayi, mereka berhenti di depan toko tersebut. Wanita dan pria yang dipanggil Bos itu memencar berlawanan arah untuk mencari Naya. Roshan bersama Aasyila berjalan lurus. Sampai pada saat Naya berbalik badan karena ada yang membantunya mengambil kaos bayi yang terjatuh sehingga dia berbalik badan dan melihat wajah si penolong. Betapa terkejutnya Roshan melihat Naya yang semakin gemuk terlebih mata Roshan fokus pada perut Naya yang membesar. Naya juga terkejut. Aasyila yang polos menyapa kakak iparnya dengan mencium perut Naya. Roshan memberikan baju bayi tersebut pada Naya. Naya hanya tertegun. Dan membuat dia tak bisa berkutik di belakang Roshan ada Bos dan Tara yang juga terkejut melihat kondisi Naya sedang mengandung. Bunda yang mengetahui kehadiran Aasyila. Dia mendekati anaknya. Tetapi Bunda mendadak lebih senyum karena juga suka melihat ada Roshan.
"Roshan? Kamu mau belanja baju bayi juga?" sapa Bunda. Roshan mengedipkan matanya dan berpura-pura mencoba bisa tersenyum.
"Enggak Bunda. Bang Roshan mau ketemu sama Mbak Naya. Mau ngucapin selamat." sahut Aasyila mendekati Bundanya.
"Oiya? Yaudah ikut kami belanja, Roshan. Oiya ini siapa? Istri kamu?"
"Bukan Bunda. Dia teman kerja ku, Tara dan satu lagi Bos ku, Pak Utsman." jawab Roshan membuat hati Tara sedikit sakit mendengar hanya sebatas teman kerja saja. Tara menyapa Bunda. Bunda hanya tersenyum saja.
"Sebenarnya Bos Roshan ingin berbicara dengan Naya, boleh tidak Bunda izinkan kami berbicara sebentar hanya berempat saja?" tanya Roshan. Bunda melihat Naya yang juga mengangguk untuk mengiyakan saja. Dengan tersenyum, Bundanha yang sangat pengertian seperti anaknya membolehkan apapun yang dilakukan Naya. Bunda juga tak masalah. Dia membawa Aasyila pergi mencari baju mereka. Tetapi Aasyila dengan manjanya merengek untuk tidak dijauhkan dari bang Roshan. Dia memang genit dan tergila-gila sekali. Tara menarik tangan Naya. Mereka membawanya ke sebuah restaurant di dalam Mall tersebut. Naya lambat sekali jalannya. Mata Bos nya sudah memerah dan Roshan hanya bisa menahan emosinya dengan mengepalkan tangannya. Mereka berempat duduk di paling pojok, dimana tempat yang paling sunyi tidak ada pengunjung atau yang lainnya."Jadi ini alasan mu tidak ikut dengan kami?" tanya Bosnya. Naya hanya menundukkan kepalanya sambil menangis tersedu-sedu tetapi tidak mengeluarkan air mata.
"Roshan, katakan padanya tolong jangan menjawab pertanyaan dengan tangisan." cetus Bosnya lagi. Tara mengelus punggung Naya. Roshan juga hanya memandangnya dan tak bisa menanyakan pada perempuan yang diberikan kepercayaan namun dia seperti mengkhianati mereka.
"Kenapa hubungan mu bisa sejauh ini? Kau mempermainkan kami! Arghhh... Padahal kau sudah tahu bahwa kita akan mengakhiri drama ini pekan depan! Tetapi apa yang kau lakukan? Kau mengkhianati kami! Saya sangat kecewa dengan totalitas mu!" kata Bos penuh gusar. Naya menatap Bosnya dengan rasa bersalah dan hendak berbicara. Tetapi, Bos menunjukkan telapak tangan kanannya di depan Naya. "Diam! Kau diam dulu! Hari ini kau hanya mendengarkan perkataan saya!!! Apa kau tahu? Bahwa kami sudah mendapatkan informasi begitu jelas dan tinggal menangkap pelakunya. Kenapa kau ceroboh, Putri! Putri, Putri, Putri. Aku tidak menyangka kau wanita yang lemah akan cinta. Kau ingat Tara? Tara juga pernah diposisi seperti ini tetapi dia tidak sampai membuat perutnya membesar. Aku memilih mu karena dia lebih dekat dan kenal dengan mu. Tidak mungkin dia menikahi Tara yang sama sekali tidak mengenalnya" tutur Bos dengan sangat gusar sambil memijat- mijat kepalanya. "Apa kau mencintai Rizki? Sampai kau lupa batasanmu? Kau ingin membuat kisah cinta dengannya? Kau kira kami disini sedang membantumu menemukan cinta sejatimu? Aaahh.... Kauuu. Ishhhhh....issh... Aku menyesal karena memilih mu ikut andil dalam kasus ini." sambung Bos lagi. Naya tersedu-sedu. Dia menatap Roshan yang langsung memalingkan wajahnya. Tak tahan melihat dan mendengarkan sikap mereka semua. Naya menangis sejadi-jadinya,mengeluarkan air mata sembari tenggelam dalam pelukan Tara dan dia berkata, "Roshan yang membuat ku hamil." katanya.
Roshan langsung mendelik kedua netranya dan mendekati Naya. Tara langsung melepaskan pelukan Naya. Pernyataan Naya tadi membuat Tara lemas. Bosnya hanya menautkan kedua alisnya sambil menoleh ke arah Roshan.
"Aku? Aku tidak pernah menghamili, mu. Menyentuh jarinya saja tidak pernah, Bos. Bagaimana bisa aku menghamilinya." sangkal Roshan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balai Rindu
General FictionCerita tentang perjodohan tanpa direncanakan oleh kedua pihak keluarga. Perjodohan ini dilakukan untuk menyelamatkan kehormatan keluarganya. Akankah mereka berdua saling menerimanya? Oke sebelum kalian baca jangan lupa vote, follow, dan letakkan di...