Happy reading...jgn lupa vote+follow.
"Hallo na,kenapa?"tanya Esa kepada sang penelepon.
"Duh caaa,lo dimana sekarang?udah berangkat?kalo belum jemput dong,Danu ga bisa jemput"tanya Karina dengan sedikit merengek.
"Ohh belum,mau gue jemput sekarang?gue otw"jawab Esa dan langsung mematikan teleponnya.
Esa langsung bersiap,memakai tas dan sepatu karena tadi ia sudah sarapan. Sebelum berangkat ia buru-buru mencari sang bunda.
"Bundaaaa ohh bundaaa"teriak Esa bernada.
"YaAllah Esaaa jangan teriak-teriak ih orang deket juga,kenapa??"jawab bunda sambil menasihati.
"Hehe maaf bunn,Esa berangkat dulu ya sekalian mau jemput Ina,oh ya Syakira mana Bun?"pamit Esa sambil bertanya.
"ABANGGG"
"Heh bontot,dari mana hmm?"tanya Esa sambil mencium pipi adiknya.
"Dali depan ngasih makan ikan,Abang mau belangkat?"tanya Syakira,adik dari Esa yang baru berumur 4 tahun dan masih cadel itu.
"Iya,yaudah Bun.. dek abang berangkat ya"pamit Esa lagi.
Esa langsung menghampiri motor kesayangannya itu. Walaupun cuma motor beat,tapi banyak kenangan. Sebenarnya Esa bisa saja membeli motor besar,namun yang Esa pikirkan ialah "kalo Esa pake motor besar nanti mau boncengin Bunda sama Syakira gimana?Nanti malah ga nyaman,Esa cukup kok pake ini". Setelah itu ia langsung menghampiri rumah Karina yang hanya berjarak 7 rumah dari rumahnya.
"Ehhh caa udah dateng,yuk langsung aja"ujar Karina saat Esa sampai.
"Iya ayo,nih pake helm dulu"jawab Esa sambil memberi helm kepada Karina.
"Iya"
Obrolan-obrolan menghiasi perjalanan kali ini. Karina yang bercerita panjang lebar dan Esa yang selalu menyimak. Memang sudah menjadi tradisi jika mereka berdua pergi bersama. Dan akhirnya mereka pun sampai.
"Huuhhh caa,makasihh ya kalo ga ada lo gue pasti telat"ucap Karina sambil melepas helm
"Emang lo pikir gue siapa ha?mau tiap hari minta dianter pun siap gue jabanin"ujar Esa sambil menatap Karina.
"Idih setiap hari,ga deh ntar Danu ngga ada boncengan."jawab Karina yang membalas tatapan Esa
"Dih bucin"
"Biarin,makanya nyari cewe sana. Gue sama Danu aja udah mau 1 tahun,kasian gue lo ngga ada boncengannya"
"Hhh gue kan pernah bilang,gue ga mau pacaran lagian kan ada lo yang siap gue tebengin"ucap Esa sambil menatap Karina sambil tersenyum.
"Dih udah,ntar Danu nyariin. Bye Esaa"
Tak lama Mahesa pun langsung berjalan menuju kelas. Seperti biasa ia akan membalas sapaan sapaan dari para siswa yang menyapanya. Ia pun sampai di kelasnya,IPA 1. Memang sepintar itu dia,kurang perfect apalagi coba?. Kelas yang sudah ramai,meja kursi yang sudah tidak tertata lagi,ada yang lagi nyanyi,joget pun ada.
"AKU JANDA KEMBANG"ucap salah satu siswa bernama Reyhan sambil berjoget.
"CANTIK DAN MENAWAN"lanjut Putri sang ketua kelas.
"WALAU BUKAN PERAWAN"sahut Sinta
"Hehh lu udah kaga perawan?"tanya Esa dengan nada yang dibuat-buat.
"Anjir ya masih lah,gue cuma lanjutin lirik bege"bantah Sinta
"Alah udah cepet lanjut"
"TAPI MENGGODA IMAN"lanjut Esa
"HEHH masih pagi udah ribut aja kalian!!kamu juga putri,ketua kelas bukannya ngajarin yang baik-baik malah ikutan,ini juga Esa,kamu ngapain yah manggil nama saya. Gasopan sekali kamu!!!"ucap pak Iman panjang lebar sambil menjewer telinga Esa.
"Eh eh pak,maap beneran deh tadi saya cuma lanjutin lirik shh,,suer"jawab Esa sambil menahan sakit di telinga nya.
"Hadehh lama-lama saya resign gara-gara kalian. Kali ini kalian lari 5 putaran,kebetulan kelas kalian free jadi habis ini bapak bakal ngadain ulangan"ucap pak Iman
"Dihh gabisa gitu dong pak,korupsi waktu itu namanya,kasian loh pak kan harus nya ini jamnya Bu Wati malah bapak pake"sahut Jordi.
"Dah lah saya resign dari sini, sekarang kalian ke lapangan CEPATT!!"teriak pak Iman.
Semua siswa yang ada di kelas itu pun berlari ke lapangan. Bahkan siswa yang lagi anteng-antengnya aja juga disuruh lari. Hhh gini nih yang bikin males,1 orang yang ngelakuin 1 kelas yang kena. Mahesa pun ikut berlari dilapangan,sebelum itu ia melepas kemeja sekolahnya agar tidak kotor. Setelah itu ia mulai lari menjalankan hukuman dari pak Iman.
Disisi lain,Karina bersama Erika,sahabat dekatnya sedang berjalan ke toilet dan tidak sengaja melihat Esa sedang berlari. Raut bingung mulai tampak pada wajah Karina. Ia bingung,baru ditinggal beberapa menit saja Esa sudah dihukum.
"Heh Rin,itu.. bukannya si Esa ya?kok dihukum?"tanya Erika sambil menunjuk Esa.
"Hm,ga tau lah kan gue bareng lo mulu dari tadi"jawab Karina yang masih menatap Esa.
"Samperin Sono"
"Bentar deh,lo duluan aja ke toiletnya"
Setelah itu Karina pun menghampiri Esa ke lapangan.
"Ecaa kok lo dihukum?kenapa?"tanya Karina.
"Hehe iya,tadi pada konser dikelas jadi dihukum sekelas"jelas Esa.
"Ya lagian ada ada aja deh lo pada,capek ga?"ucap Karina sambil mengusap keringat di wajah Esa memakai tissu.
"Heem,capek lah. Udah sana ke kelas,ntar malah ikutan dihukum"jawab Esa sambi mengacak rambut Karina dan dijawab anggukan oleh Karina.
Setelah kepergian Karina,Esa kembali melanjutkan hukumannya. Esa sudah mendapat 4 putaran dan kurang 1 putaran lagi Esa boleh kembali ke kelas. Matahari yang mulai berjalan keatas membuat lapangan menjadi lebih panas. Banyak siswi disitu yang sedang merengek untuk segera selesai karena takut kulit mereka gosong. Akhirnya Esa pun selesai menjalani hukumannya.
"Anjir lah si pak Iman,udah tau lagi panas eh malah dijemur."ucap Reyhan.
"Dih dikira cucian kusut apa dijemur segala"sahut Esa.
"Iye kusut kaya muka lo sa..sa.."jawab Adit,
"Yeee sekata kata,muka ganteng begini dibilang kusut. Ngaca sana"jawab Esa sambil menepuk pelan pipi Adit. Adit pun tak masalah karena ia tau itu hanya bercanda.
"Udah lah kita ke kelas yok"
Segitu dulu deh haha. Jangan lupa vote+follow ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] Ersa Mahesa,lelaki tampan yang hanya menghabiskan hidupnya untuk membuat orang lain bahagia. Ia diberi 2 pilihan yang dimana mengharuskan ia memilih 1,ntah itu keputusan yang tepat atau tidak. "Kar.. lo cantik" "Wa lo itu...