31. Angkasa

970 86 34
                                    

WAJIB FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

• • •

'Ingat. Penyebab rusaknya sebuah hubungan adalah kebohongan!'---Kelvin Damara Satria.

. . .

Semilir angin terasa sejuk di atas sini, remaja cowok dengan seragam tak karuan melekat ditubuh kekarnya yang tampak acak-acakan. Kepulan asap rokok melayang di udara, sepasang iris mata tajam pun mengkilat menatap kosong deretan pepohonan yang cukup rindang di sekeliling sekolah. Tak lupa juga jejeran gedung-gedung percakar langit menjulang tinggi di setiap sudut mata memandang.

Deva berdesis memaki pelan saat asap rokok yang Angga buang terbawa angin dan mengarah pada dirinya. Kali ini Deva, Angga, Aditya, serta Revanno berada di roof top sekolah. Mereka berada di sini sudah sekitar satu jam lalu setelah bel istirahat berbunyi pagi tadi.

Revanno yang duduk berdampingan dengan Aditya di sofa usang roof top melirik bergantian pada Angga serta Deva yang duduk bersebelahan di sofa lain, kening cowok itu mengerut kecil.

"Kok gue gak tau kalo si Angkasa pindah ke sini?" ucap Revanno memecahkan keheningan sejak tadi. Aditya dan Deva lantas menoleh, berbeda dengan Angga cowok itu langsung tersenyum kecut seolah meremehkan.

"Dia emang sengaja pindah ke sini karena mau ngalahin Angga dengan cara melibatkan Kiara sebagai alasan kemenangan Angkasa," sahut Aditya santai  langsung pada inti yang kini mulai sibuk dengan ponsel di kedua tangannya.

"Lah, kenapa si Kiara yang harus dilibatin?" tanya Revanno benar-benar tak paham.

Deva berdecih. "Angkasa udah kira kalo Kiara itu kelemahan Angga."

Revanno mengerut hebat, ia sangat tak paham atas apa yang tengah terjadi. Lantas cowok dengan penampilan tak kalah urakan itu memandang ketiga sahabatnya bergantian untuk meminta penjelasan.

"Angkasa ngincer Kiara buat kalahin Angga," tegas Aditya dengan nada jengah.

"Lah, bukannya kita main sama dia udah kelar?" tanya Revanno langsung mengundang tatapan lekat dari Angga yang sulit diartikan.

"Dia gak terima kalo Angga berhasil ngalahin dia," sahut Deva.

"Maksud gue kenapa harus Kiara yang gak ada sangkut pautnya sama kita-kita buat ngalahin Angga? Padahalkan si Kiara bukan siapa-siapa Angga kan? Pacar bukan,"

"Angkasa masih ngira kalo Kiara itu hal terberat yang Angga punya, karna sebelum Angga tanding sama Angkasa, si Angkasa tau kalo Kiara lebih deket sama Angga dibanding pacarnya sendiri si Step. Dan karena si Angkasa waktu tanding itu kalah sama Angga, dia ngancem tuh bakal buat rencana bikin Angga kalah yang akhirnya kita semua tau rencana si Angkasa itu yaitu dengan melibatkan Kiara sebagai alasan Angga buat nyerahin diri dan kalah dari dia," jelas Aditya panjang lebar. Kini ia tak tertarik lagi untuk bermain game online di ponselnya lantaran ia sibuk menjelaskan semua detail masalah pada Revanno yang memang tak tahu sebelum-sebelumnya.

"Oh ... Jadi itu yang rencana in pasukan Red Sky?" ujar Revanno mengangguk-angguk paham. Aditya menyetujui dengan malas. "Boleh juga." timpal Revanno disertai tawaan hambar.

"Ini langkah awal si Angkasa buat ngehancurin Angga, dengan sengaja pindah sekolah kemari dan deketin Kiara supaya cewek itu takut terus tunduk sama dia," sahut Deva menimpal.

"Gue gak akan pernah ngebiarin Kiara tunduk sama si iblis itu," sela Angga dengan nada terdengar serius dan menakutkan. Revanno lantas membulatkan kedua matanya, seketika bulu kuduknya terasa berdiri dan meremang. Selalu saja ketika Angga sahabatnya menahan amarah pasti suasana menjadi sangat horor dan menyeramkan.

K I A R A ( HIATUS!!! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang