Chapter 22

949 107 7
                                    

Jangan Lupa Vote & Comment ya!
Selamat Membaca🐰

.

.

.

.

Setelah pertemuannya yang pertama, Kana sering datang untuk menemui Nanna. Mereka bermain mulai dari siram-siraman air, gombal menggombal, dan saling menukar cerita hingga tak terasa langit mulai menjelang malam. Mereka terus bersama selama 1 bulan lamanya.

Karena sering bertemu, tumbuh benih-benih cinta di antara mereka. Mengikrarkan janji dengan memakai sebuah gelang giok berwarna hijau jade yang selaras dengan manik indah Nanna. Saling bersumpah untuk terus bersama sehidup semati dan tidak akan mengkhianati satu sama lain sampai maut memisahkan mereka.

Hingga pada satu hari, Nanna ketahuan oleh Poseidon karena diam-diam menemui manusia (Kana). Nanna langsung dijatuhi hukuman penjara bawah laut selama 5 hari agar ia jera.

Selama 5 hari itu pula, Kana selalu gelisah karena Nanna tidak kunjung datang seperti biasanya ke tempat pertemuan mereka.

Di sisi lain, Nanna pun sangat mengkhawatirkan Kana yang selalu menunggunya.

Bagaimana Nanna bisa tahu kalau Kana menunggunya? Ia tahu dari ikan-ikan sekitar batu sana.

Sekedar mengingatkan, Siren bisa berkomunikasi dengan makhluk air lainnya lho!

Setelah 5 hari, Nanna pun dibebaskan dan segera melesat ke tempat pertemuannya dengan Kana. Namun sayang, Kana tidak berada di tempat itu. Nanna sangat khawatir terjadi apa-apa dengan Kana, sampai - sampai ia terus memohon, berlutut didepan Poseidon agar dapat menemui Kana walau hanya sebentar. Karena kasihan, Poseidon memberikan Pil biru untuk Nanna telan.

"Ingat! Pil itu hanya bekerja selama 2 jam karena lebih dari 2 jam, pil itu akan berubah menjadi racun dijantungmu. Kalau sudah selesai dengan urusanmu, segera kembali pulang" Ucap Poseidon dengan wajah khawatirnya.

"Baik. Terima kasih,,, Terima kasih yang Mulia" Menunduk berkali-kali lalu pergi.

"Semoga kau selalu dilindungi semesta, Nanna" Menatap punggung Nanna hingga menghilang dari pandangannya.

:

Sesampainya di darat, Nanna menelan pil biru tersebut, membuat ekornya langsung berubah menjadi sepasang kaki yang mulus, putih, dan cantik.

Tanpa banyak berpikir, Nanna langsung bangkit dan terjatuh. Bangkit lalu terjatuh lagi. Tapi Nanna selalu paksakan kakinya dan ia pun terus terjatuh, membuat kaki mulusnya terluka di mana-mana. Pikirannya hanya dipenuhi oleh Kana saat ini. Berjalan tertatih - tatih dengan tubuh telanjangnya dan bersembunyi di balik toko baju lalu mencuri satu setel pakaian.

"Maafkan Nanna, manusia. Nanna janji pakaianmu akan Nanna kembalikan nanti. Pinjam sebentar ya. Ya ambil saja. Terima Kasih. Anda baik sekali" Bicara pada dirinya sendiri sambil memakai pakaiannya satu persatu.

Setelah memakai pakaiannya, Nanna bertanya ke orang-orang yang ditemuinya dimana tempat tinggal Kana. Hingga sampai lah ia di kediaman Traipittanapong.

"Anda cari siapa?" Tanya seorang pengawal yang kebetulan melihatnya.

"Ehhmm,, saya,,"

"Sudah buat janji?"

"Eh,, sudah, mungkin?" Menggaruk lehernya yang tidak gatal. Nanna bingung harus menjawabnya apa dan takut salah bicara.

Sang pengawal menatapnya curiga. "Anda siapa?"

Legend Of The Sea || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang