Perkenalkan, aku Tharla

3 2 0
                                    

Tuk..tuk...tuk..PRANGGGGG

"Siapa yaa? bibi? Pak dang??"ucap kanva takut. Ya, bagaimana tidak takut jam 3 pagi seperti ada sesuatu yang memukul botol kosong lalu di lempar dan mengenai pajangan piring dimeja hingga pecah. Suara itu terus berulang. Kanva tidak menghiraukannya, dan ketika ia berbalik ke arah kanan dia melihat yang seharusnya tidak dia lihat hantu.

"aaaaaaaa!!!!!" teriak kanva.

"non, kenapaaaaa? Ha? Liat apa??" ucap pak dang nya

"i..itu pak dang, anak kecilll darahhh" jawab kanva sambil menangis

Semua nya terbangun oleh teriakan kanva, dan bingung melihat kanva menangis tidak berhenti

" anak kecil, keluar darah dari pipi nyaaaaa..ituu di atas kasurrr masaa kalian ga liat!!" lanjut kanva dengan suara yang terbata-bata, dan muka yang pucat.

..................................................................................................................................................................

"eungg.. bii neh?" panggil kanva.

Kanva pingsan sekitar 2 jam semenjak kejadian tadi pagi, dan dia tidak bisa kuliah hari ini karena badannya menjadi demam. Kanva bingung karena sebelumnya dia tidak pernah melihat hal-hal tersebut. Namun memang semenjak semua anggota keluarga kecelakaan yang menyebabkan mereka semua meninggal, Kanva menjadi seperti orang kebingungan, sering melamun dan menangis. Hantu suka orang seperti Kanva, karena itu bisa menjadi gerbang masuknya mereka ke diri kita.

"ya non? Sudah siuman?" kata bi neh

"bi, bibi beneran ga liat tadi pagi? Dia dikasur bii. Dia lagi ngeliat ke arah kita lho bi tadi pagi, ga mungkin kalian ga liat" ucap kanva

"beneran non, bibi ga liat. Bibi aja bingung maksud non apa, kata nya ada anak kecil yang pipi nya berdarah, tapi bibi, bi dang sama pak dang ga liat apa apa. Kita semua kaget denger non teriak gitu tadi pagi, kirain bibi ada maling" jelas bi neh

"yaudah makasih ya bi. Maaf tadi pagi udah bangunin" Kanva merasa tidak enak oleh semuanya, karena nya semua orang harus bangun dan menjaga Kanva. Kanva masih memikirkannya, ga mungkin dia bisa melihat mereka "sebelumnya ga pernah kaya gini. Pengen mandi tapi masih takut ga mungkin minta temenin bibi" gumam kanva

..................................................................................................................................................................

Tharla pov

"kenapa semua nya udah pada tidur? Tharla kan mau main. Mau liat gambar bergerak padahal" ucap tharla.

Ya, Tharla nama hantu yang dilihat kanva adalah Tharla. Tharla adalah anak lelaki yang menjadi korban buli dan korban pelecehan seksual oleh orang-orang di sekolahnya. Gurunya yang harusnya menjadi penengah ketika Tharla di buli, namun guru itu juga yang melecehkannya. Sama halnya di rumah, Tharla tidak bisa cerita ke orang tua nya karena mereka sibuk bekerja . Suatu malam, Tharla melihat kedua orang tua nya berantem. Papa nya terlihat sangat marah ditambah sesekali meneguk minuman yang mengandung alkohol. "kamu gilaaa ya thrin? Aku mau nikah lagi masa ga boleh? Hehhh!!! Lihat, temen temen aku aja boleh punya istri banyak. Masa aku ga boleh. Aneh kamuu" Bentak papa nya . "kamu yang aneh, ga ada yang mau suami nya punya istri lagi tau ga. Oke aku bolehin kamu nikah lagi, tapi kita pisah dan tharla ikut sama aku" Ucap thrini (mama tharla).

"ga bisa, kita ga bisa pisah. Aku nikah lagi biar aku punya banyak istri. Ya kalau kita pisah sama aja aku cuman punya satu istri. Aku pengen kaya temen temen aku, punya dua sampai tiga istri. Tenang aja aku bisa bagi waktunya" paksa Vitron (papa tharla).

"ga bisa gitu, kalau kamu mau nikah lagi kita harus pisah" jelas thrini. Botol minuman alkohol yang di pegang vitron di banti kemeja. Dan setengah botolnya yang masih dipegang oleh vitron ingin dilempar ke arah thrini. Tharla yang melihat itu, langsung berlari ke arah papa nya sambil membawa pisau dan ingin menusuknya. Namun Vitron lebih cepat, pisau yang dipegang Tharla diambil dan ditusuknya ke bagian dada Tharla. Thrini yang melihat itu langsung teriak histeris, melihat tubuh Tharla mulai jatuh ke arah pecahan botoh, dan menusuk ke pipinya.

"mama, ini tharla. Mama jangan nangis ya, Tharla udah cape di dunia. Mama sama papa kerja terus tiap harinya, tharla ga bisa cerita ke kalian. Sekalinya kalian ada di rumah, kalian berantem. Ma, jangan bawa Tharla ke rumah sakit ya, Tharla mau ke surga aja. Mau punya temen ma, biar bisa cerita. Tharla dirumah, disekolah ga punya temen. Kasiankan Tharla. Kalau Tharla ke surga pasti punya banyak temen. Mama boleh liat isi buku matematika tharla, disitu Tharla tulis yang pengen Tharla ceritain ke mama. Buat papa, Tharla minta maaf tadi mau tusuk papa, habis papa lucu jadi Tharla pengen tusuk. " ucap Tharla dengan suara yang sangat pelan.

"sayang, kerumah sakit ya.. kalau Tharla kerumah sakit, Tharla juga bakal punya banyak temen. Mau berapa sayang temennya? 100?200? berapa sayang, biar mama kasih ke tharla. Tharla yang cerita aja ya, mama ga mau baca buku Tharla, kalau Tharla nya pergi ya sayang? Sama mama aja yaa.. maaf ya Tharla kalau mama sibuk. Tharla kemaren bilang pengen mainan mobil-mobilan yang gede ya? Ayo sayang beli sekarang, tapi Tharla ke rumah sakit dulu yaaa? Tharla mau apa aja, kemana aja asalkan tharla sama mama yaa?"

Tidak lama terdengar suara sirene ambulance dan mobil polisi. Ternyata sebelum kejadian, Tharla menelpon ambulance dan polisi supaya ketika papa yang tertusuk pisau oleh tharla segera dilarikan ke rumah sakit, dan Tharla ditangkap oleh polisi. Namun takdir berkata lain, Tharla yang tertusuk. Mendengar ada suara mobil polisi Vitron ingin melarikan diri, tetapi terlambat polisi sudah menangkapnya terlebih dahulu. Dan Tharla di larikan ke rumah sakit, hanya saja ketika di lobi utama rumah sakit, Tharla tidak tertolong.








Gimana sama bab ini? kurang seram yaa?? maklum baru pertama kali tulis cerita.

Have fun semua nyaaaa................................

THE GHOST OF THARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang