"Nyonya? Apakah anda meminum vodka dan menyukai strawberry?"
"Ah, anak manis ini. Darimana kau tahu?"
Sena tersenyum. "Saya merekomendasikan strawberry smash cocktail ini untuk anda nyonya. Ini sangat menyegarkan dan serasi dengan pakaian anda yang berwarna merah cerah itu."
"Wah. Terimakasih." Wanita itu menerima segelas vodka dari Sena.
Sena melirik wanita muda di sebelah wanita itu dan tersenyum ramah. "Kalau untuk anda nona, saya merekomendasikan cocktail ini. Ini adalah Pina Colada."
"Kenapa anda merekomendasikan ini untuk saya?"
"Karena rasanya manis. Seperti paras anda."
"Ah terimakasih." Wanita muda itu menerima gelasnya dengan malu-malu.
Minho sedang duduk bersama dengan teman-temannya sambil mengamati Sena yang sedang menawarkan cocktail kepada pengunjung bar. Sungguh, ia semakin tertarik dengan bartender manis itu.
"Bartender itu, lip servicenya bagus sekali." Ucap Juyeon.
"Bukankah namanya Sena? Aku pernah bertanya kepada temannya beberapa waktu yang lalu." Ucap Changmin.
"Sena ya?" Gumam Juyeon.
"Hei, Sena! Kemari!" Kevin melambaikan tangannya.
Sena menoleh. Wajahnya langsung terlihat kesal ketika ia melihat Minho duduk disana. Minho menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Mereka bersitatap sebentar, hingga Sena yang memutuskan kontak mata terlebih dahulu.
Sial! Lelaki ini lagi!
Sena menarik nafas panjang. Ia memutuskan menghampiri meja itu. "Ada yang bisa saya bantu, tuan?"
"Rekomendasikan cocktail yang cocok untuk temanku ini." Kevin menunjuk Minho.
Sena tersenyum ramah dan menaruh cocktail di hadapan Minho. "Untuk anda silahkan mencoba Sidecar ini. Maskulanitas rasa dari Sidecar ini dianggap sebagai simbol kejantanan seseorang yang meminumnya. Cocok untuk anda."
"Saya permisi dulu. Masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan." Sena membungkuk sopan lalu meninggalkan Minho dan teman-temannya.
"Minum Ho. Saran yang bagus untukmu. Kau kan jantan." Changmin menyuruh Minho meminumnya.
"Sena itu, he's so hot!" Ucap Juyeon memandang Sena yang sedang mengobrol dengan para pengunjung lainnya.
"Aku setuju. Badannya bagus bukan main. Ramping dan tinggi, pinggangnya juga sangat kecil." Dukung Kevin.
"Aku tandai dia." Ucap Juyeon.
"Hei. Kau bahkan baru tahu namanya hari ini." Ucap Changmin.
"Sial! Apa-apaan ini?!" Juyeon terkejut ketika Sidecar itu tiba-tiba menumpahi kemeja bagian depannya.
"Oh maaf, aku hendak meminumnya tadi. Tetapi tanganku licin dan tidak sengaja malah mengenai kemejamu." Ucap Minho. Tetapi wajahnya tidak menunjukkan raut penyesalan sedikitpun.
Juyeon memandang Minho sengit. Sebelum terjadi baku hantam, Changmin buru-buru menahannya. "Hei, Minho sudah bilang ia tidak sengaja tadi."
"Aku baru saja membeli kemeja baru. Kau bisa memakainya dulu, Juyeon. Di jok belakang mobil." Ucap Kevin.
"Kunci mana?"
Kevin menyerahkan kunci mobil kepada Juyeon. Lelaki tampan itu lantas bergegas keluar dan pergi ke tempat parkir.