prolog

1 0 0
                                    

__________________•LULUS•_________________

         Sebuah kata yang membuat Alfian bahagia akhirnya dia dinyatakan lulus dari masa sekolah menengah pertama (SMP). dan impian nya untuk bersekolah di kota akhirnya terwujud sudah banyak rencana yang Alfian susun ketika dia SMA nanti, bersekolah di sekolah Negeri impiannya.

____________________________________________

          "ayah udah pilihin SMK Keperawatan yang bagus di kota Kuningan, kamu besok berangkat untuk tes biar dianter sama tante kamu".
"tapi yah Alfi maunya masuk SMAN 3 kuningan yah, Alfian mau kejer impian Alfian jadi pemain basket disana" Alfian yang coba menjelaskan keinginannya kepada ayahnya karena menurutnya impiannya adalah menjadi pemain basket profesional, sementara keinginan keluarganya adalah ingin menjadikan Alfian seorang perawat yang handal agar bisa menjadikannya seorang yang berguna dimasa depan.
"basket? kamu mau rusak masa depan kamu jadi atlit ga jelas gitu!!!" bentak ayah Alfian
"pokoknya ayah ga mau tau kamu harus masuk sekolah keperawatan atau kamu jangan sekolah sekalian" dengan berat hati Alfian hanya terdiam dan masuk kedalam kamarnya karena dia sadar dia tidak bisa melakukan apa-apa untuk melawan keinginan ayahnya.
         'huft jadi perawat apa bagusnya si profesi itu, gak keren sama sekali' ucap Alfian didalam hati merenung sendiri didalam ruangan berukuran 4x4 dengan cat berawarna biru gelap.
          "ayah udah siapin semua keperluan kamu disana, kamu besok tinggal berangkat sama tante kamu, terus ikutin testnya masuknya" ucap ayah Alfian masuk kedalam kamarnya sembari memberikan formulir pendaftaran yang sudah terisi atas namanya.

___________________________________________
           
           Tak terasa sore berganti malam dan berganti pagi dimana hari yang berat untuk Alfian hadapi, kehilangan impian masa kecilnya dan harus patuh terhadap keinginan orang tuanya.
           akhirnya tante Alfian pun datang menjemput Alfian seperti yang dikatakan ayahnya, dengan langkah yang berat Alfian keluar dari kamarnya dan berangkat menuju sekolah yang ayahnya pilih untuk dirinya.

____________________________________________

             "sukses buat ujiannya ya tante doain kamu dari sini" ucap tante Alfian saat Alfian akan memasuki ruang ujian tulis sekolah keperawatan.
'sukses? kalian sama aja, biar gw tunjukin kalo gw bakal gagal test masuk dengan begitu Ayah ga bisa maksa gw lagi buat masuk sekolah ini' ucap Alfian dalam hati sembari memasuki ruangan test tersebut.

____________________________________________

        "jika sudah selesai kalian bisa kumpulkan jawaban kalian dan tunggu 2 jam diluar untuk istirahat sembari menunggu hasil pengumuman ujian keluar" ucap seorang pria paruh baya yang tak lain adalah pengawas ujian masuk sekolah tersebut.
Dengan wajah cerah Alfian keluar dari ruangan karena dirinya sudah yakin akan gagal masuk sekolah tersebut karena dia mengisi jawaban tanpa melihat soal bahkan tanpa berfikir sama sekali 'hehehe selamat tinggal sekolah khusus anak cewe' ucap Alfian dalam hati karena dirinya merasa yakin akan gagal masuk sekolah tersebut.
      tanpa terasa 2 jam. berlalu dengan cepat dan hasil pengumuman pun keluar dan di tempel di depan papan pengumuman. tak perlu menunggu lama papan yang awalnya hanya di lewati oleh orang-orang tersebut seketika menjadi ramai dipenuhi oleh banyak calon siswa yang ingin melihat hasil ujian tersebut.
     "Alfian itu hasilnya udah keluar ayo cepet liat, tante yakin kamu pasti lulus" ucap tante Alfian "males tan nanti aja nunggu sepi" jawab Alfian dengan cuek, yang tanpa dirinya sadari tantenya sudah pergi meninggalkannya dan berlari menuju papan pengumuman.

____________________________________________

          "Alfian selamat ya kamu lulus test dan keterima disekolah ini" ucap tantenya yang berlari kearahnya dengan wajah yang begitu bahagia, bagai disambar petir disiang bolong Alfian kaget dan sangant tidak percaya dengan perkataan tantenya, entah dirinya yang terlalu beruntung atau dirinya yang terlalu sial.

        Alfian segera berlari menuju papan pengumuman melewati kerumuman banyak orang hanya untuk sebuah harapan bahwa ucapan tantenya adalah sebuah kebohongan.

1.A............. LULUS
2.Aa........... TIDAK LULUS
3.Alfian Rahendra LULUS

         'Sial-sial harusnya gw baca soalnya dulu biar bisa pilih jawaban yang pasti salah' ucapnya dalam hati.

dengan berjalan loyo menuju tantenya Alfian seperti kehilangan setengah dari nafasnya, bahkan bagaikan elang yang kehilangan sayap dan cakarnya.

TBC








hay guys ini karya perdana gw dan gw harap kalian bisa memberi masukan guna kemajuan gw untuk episode-episode selanjutnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Titik BalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang