Media Masa [Sebuah Opini]

8 1 0
                                    

Beberapa hari ini banyak perbincangan hangat di media-media online, entah facebook, WhatsApp, twiter atau Instagram. Tak sedikit yang mencela penyiaran televisi terhadap apa yang di siarkan, apa yang di sensor dan apa yang dilakukan dalam ruang kerja.

Bagaimana tidak? Para netizen pun sampai membuat lelucon tentang berita yang membicarakan hal-hal bodoh. Tapi, tak semua berita berisikan hal-hal yang tidak berguna. Beberapa orang hanya bisa mencela tanpa mengamati berita yang lain, bisa saja ia hanya mengamati berita artis-artis di TV tanpa melihat berita-berita yang lain, seperti contohnya bentrok antara polisi-TNI yang di hadang oleh para sparatis yang ada di Papua, atau bencana alam yang terjadi di negara kita bahkan di negara-negara lain.

Cobalah lihat lagi berita berita yang bermanfaat. Jika kamu rasa berita itu tak ada manfaatnya, kenapa harus kamu tonton? Saya pernah menjadi kelompok orang yang hanya bisa mencela tanpa melihat lagi ke arah yang lain, setelah ditilik lebih dalam. Beberapa hal yang saya kira itu hanyalah omong kosong belaka, tentunya ada beberapa manfaat yang bisa dipetik dari hal tersebut.

Sebagai point penting dalam hal ini adalah, bagaimana kita para penikmat media masa bisa mengolah berita berita yang kita lihat. Adalah hal lumrah jika beberapa berita adalah hoax belaka, dan banyak pula yang percaya akan hal itu. Jika satu sumber menampilkan berita yang sependapat dengan pemikirannya, pasti akan ia dukung tanpa melihat sumber lain. Padahal, pemerintah telah memberi isyarat jangan sampai termakan berita hoax.

Contohnya salah seorang teman saya yang sering termakan hoax di media masa, ia berfikir bahwa salah satu vaksin ada yang mengandung tripsin babi, padahal MIUI telah menyatakan bahwa vaksin halal. Dilansir dari Kompas.com Seorang dosen Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. rer. nat. apt. Aluicia Anita Artarini menegaskan, bahwa produk jadi vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak mengandung tripsin babi.

"Produk jadi vaksin AstraZeneca tidak mengandung babi," kata Anita dalam diskusi daring bertajuk Bagaimana Proses Pembuatan Vaksin Covid-19 dan Apa Saja yang Terkandung di dalamnya?

Ingat. Ini hanyalah pendapat, jika ada kesalahan tentunya dari diri saya sendiri dan betulnya karna yang maha kuasa saja. Demikian pendapat saya, semoga para pembaca bisa melihat lebih luas dan lebih hati-hati jika ada berita. Sekian, terimakasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Media Masa [Sebuah Opini]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang