Tidak seharusnya Kak Rani bersikap begini.
Mentang-mentang dia yang lebih tua, dengan seenaknya dia menyuruh Nanda mengerjakan tugasnya.
Membuang sampah, padahalkan mereka sudah sepakat. tentang jadwal mingguan mengantarkan kantong sampah ke depan komplek.
Mana kantongnya dua, gede-gede lagi.
Kan ngak seimbang banget dengan tubuh Nanda yang imut-imut.
masih belum cukup. Matahari diatas sana bersinar dengan teriknya semakin menambah kekesalan Nanda.
Sekarang bibirnya sudah makin maju saja. Nanda benar benar kesal.
“kenapa lu?”
Nanda menoleh kesumber suara.
Tanpa disadarinya,ternyata Nanda melewati rumah Nando.
Iya Nando, Nando yang itu. Siapa lagi.
Cowok ganteng yang empat hari yang lalu berkenalan dengannya ditaman komplek.
Yang memiliki kucing yang namanya sama dengan Nanda. Nanda.
“bhaahaa.”
Sumpah Nanda ngak tahan untuk ngak ketawa. Gimana bisa tahan.
Sekarang di depan matanya Nanda melihat.
Di teras rumahnya, Nando sedang duduk bersila. seperti memperagakan gerakan yoga. Dengan jari telunjuk dan jempol disatukan.
Tapi bukan disitu letak anehnya.
Layaknya monyet di Sibuta Dari Goa Hantu. Nanda berada diatas bahu sebelah kiri Nando.
Maksudnya Nanda kucingnya Nando.
‘Kok bisa banget yah, tu kucing tahan’
“hahahah”
“kenapa ketawa?”
Dengan polosnya Nando kembali bertanya.
Lalu Nando bergerak hendak berdiri dari posisinya, dan seolah mengerti Nanda lansung meloncat ke lantai.
Maksudnya Nanda kucingnya Nando.Lagi.
Setelah berhasil menghentikan tawanya Nanda berkata.
“ Masak ngak sadar sih, kalian tadi kayak Sibuta Dari Goa Hantu tau”
KAMU SEDANG MEMBACA
NANDA
Ficção Adolescenteini cerita cinta tentang mereka. dua manusia yang aku sayang, dari pertemuan sampai perpisahan dari mengenal sampai saling menyalahkan. aku hanya mengamati. bergembirah lalu sedih untuk mereka. ini bukan cerita tentangku seekor Nanda