Di perpustakaan, tepat saat jam pelajaran ke 6 berlangsung; Wonwoo duduk di kursi rodanya sembari membaca buku. Buku apa yang dia baca? Tentu saja buku percomblangan milik Dino. Seharusnya Wonwoo sekarang mengerjakan tugas, karena gurunya sedang rapat. Namun, dia terlampau penasaran pada semua hal yang berkaitan dengan Mingyu. Jadilah Wonwoo membolos, hanya untuk mencari ketenangan.
Memang benar, di perpustakaan ini ... suasananya cukup sepi. Wonwoo bahkan tak menemukan petugas perpustakaan. Apa jangan-jangan, mereka hilang di culik alien? Wonwoo memilih untuk tak ambil pusing, dia kembali membaca bukunya.
"Kim Mingyu; mantan playboy; hobinya banyak apalagi bakatnya. Sejak pensiun jadi playboy, Mingyu mulai jadi anak kesayangan guru. Terus dia sekarang lagi ngincar ...
Jeon Wonwoo?"
Semburat rona merah, menjalar di pipi Wonwoo. Bibirnya membaca namanya sendiri, yang tertulis di biodata Mingyu. Berulang kali Wonwoo membaca, memastikan tulisan ini nyata. Ternyata? tulisannya memang benar-benar begitu.
"Mingyu punya kebiasa---"
Wonwoo tak meneruskan bacaannya. Alisnya mengernyit, dia tertegun beberapa detik. Bagaimana tidak? suara dengkuran halus, masuk menelusup ke dalam kupingnya. Dia jelas penasaran, Wonwoo melirik ke samping bawah. "Astaga, Mingyu."
Pemuda tan itu ditemukan tergeletak tidur di lantai. Dia menjadikan buku sebagai bantalnya, dengan tubuh yang menyamping ke arah kursi roda Wonwoo. Wonwoo terkejut, jantungnya hampir meloncat, keluar dari tempatnya.
Sedari tadi dia membacakan bio tentang Mingyu, sampai tak menyadari jika orang itu tertidur di sekelilingnya. Wonwoo segera menutup bukunya, dia menaruh buku itu di belakang tubuhnya. "Gyu?" panggil Wonwoo, mencoba membangunkan Mingyu.
Tubuh Mingyu tak bergerak, selain naik turun menghirup oksigen. Wonwoo tebak, Mingyu baru saja menyelesaikan pekerjaan yang melelahkan. Atau mungkin ... pemuda ini tak tidur semalaman? Sampai dia bisa tertidur pulas tanpa terganggu sedikitpun.
"Gyu?"
Karena tak mendapat sahutan dari Mingyu. Wonwoo jadi salah fokus, pada perut Mingyu yang masih terbalut seragam putih. Dia jadi membayangkan apa yang dialaminya di alam mimpi. Apakah Mingyu mempunyai otot perut? Otak nakal Wonwoo benar-benar penasaran. Kepalanya melirik ke kanan, lalu ke kiri. Setelah di rasa aman, Wonwoo berdiri dari kursi rodanya. Dia berjongkok di depan tubuh Mingyu, dengan tangan yang terulur menuju perut Mingyu.
"Gue cuman memastikan, bukan karena gue pengen nyentuh perutnya Mingyu," ujar Wonwoo pada dirinya sendiri.
Jari jemari Wonwoo berhenti bergerak, saat Mingyu mengubah posisi tubuhnya menjadi terlentang. Helaan napas berat keluar dari mulut Wonwoo. Dia tak sanggup dan memilih untuk berhenti. Tapi, dia juga penasaran?! Tangannya bisa mati rasa, jika tak mendapatkan apa yang dia mau. Ya, semua yang Wonwoo inginkan harus dia dapatkan.
"Gue kepo, bukan m*sum," gumam Wonwoo. Tangannya menuju lagi perut Mingyu.
Lalu,
"Beneran ada," lirih Wonwoo senang, saat menyentuhnya. Dia tersenyum, berhasil memastikan hal ini. Namun, saat Wonwoo menarik tangannya dari perut Mingyu, kelopak mata pemuda berkulit tan itu terbuka perlahan-lahan. Salah satu tangan Mingyu cekatan, berhasil memborgol tangan nakal Wonwoo. Dia menyipitkan mata, lalu menarik tubuh Wonwoo agar mendekat ke bawah.
"Lo mau ngapaian pegang-pegang perut gue?" tanya Mingyu heran. Otaknya masih belum bangun, dia tak tahu siapa orang yang telah berani menyentuhnya.
Rasanya Wonwoo baru saja tersambar petir, mendengar ocehan Mingyu. Wonwoo tergagap, tangannya masih dalam kuncian Mingyu. Sementara wajahnya berada dekat dengan wajah Mingyu.." Gue ... gue ... gue ..."
Mingyu mengenali suara ini. Dia membulatkan mata,"Kak Wonwoo?!"
"Mampus gue," batin Wonwoo dengan senyuman kikuk.
Suara siulan tanda kesenangan, meluncur keluar dari bibir Vernon. Dia senang, semua masalah hidupnya berkurang satu persatu. Salah satunya tentang Kyulkyung dan Xiyeon. Kedua gadis itu diskors, ditambah dilaporkan pada orang tua mereka. Hukumannya memang tampak ringan, padahal ... kedua orang tuanya menghukum berat di rumah. Mereka bahkan harus menanggung rasa malu. Berbeda dengan Eunwoo, yang entah ada di mana.
Pemuda bule itu berjalan menuju kelas baby sugarnya. Vernon tebak, Seungkwan pasti sudah mau memaafkannya. Mana mungkin juga 'kan? Vernon tak dimaafkan, setelah dia melakukan banyak hal untuk Seungkwan? Ya! Pasti dimaafkan! Jika tidak, berarti gadis itu tak tahu diri.
"Karena Seungkwan lagi diet sehat, berarti gue harusnya kasih dia salad buah? dibanding kasih keripik?" monolog Vernon.
Tangannya memegang seplastik makanan ringan kesukaan Seungkwan. Niatnya dia ingin menghibur Seungkwan, tapi Vernon lupa jika gadis itu tengah menjalani diet. Dia menepuk jidat, lalu bergumam,"Ya udah, buat Dino aja."
Ketika Vernon hampir masuk ke kelas Seungkwan. Rencananya untuk menghibur Seungkwan hancur, karena tangan seorang gadis menariknya menjauh dari kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]
Fanfiction❝Gue itu Comblang, bukannya tim katak*n putus!❞- Lc ❝Kak Dino! Comblangin kedua Kakak kurang akhlak kita!!!❞ - Chs&Yjh ❝Ck, Dia itu cuman pacarnya doang! bukan istri! Biarin aja dia pacaran sama gebetan gue, tapi di akhir ... gue yang bakal jadi ist...