"Makasih banyak!!!" ucap Seungkwan pada Vernon. Kepalanya menunduk, sementara kedua tangannya menyodorkan jas hujan ke depan Vernon.
Jadi, Seungkwan tadi menarik tangan Vernon untuk pergi ke tempat yang lebih sepi. Dia membawa pacar gulanya itu ke belakang kelas. Tentunya untuk mengembalikkan jas hujan, dan mengucapkan terima kasih.
"Gue baru mau nerima ucapan terima kasih lo ini, kalo lo mau maafin kesalahan gue dulu," tutur Vernon.
Kepala Seungkwan mengangguk, tanpa berniat mendongakkan kepala. Kalau Seungwan bisa mengaku, dia pasti akan berkata jika saat ini dia sedang malu. "Gue udah maafin lo," lirih Seungkwan.
Akhirnya, ucapan yang di tunggu Vernon untuk seratus hari lebih itu, dia ucapkan Seungkwan juga. Vernon mengukir senyuman cerah di bibir, dia perlahan mengambil jas hujan yang ada di tangan Seungkwan.
"Ma ... maaf, baru ngembaliin jas hujannya sekarang. Gu ... gue lupa," ungkap Seungkwan.
"Nggak lo kembaliin juga, gue gak papa kok," batin Vernon.
Vernon pura-pura marah, dia menyilangkan tangan di depan dada. Lalu menatap ke samping,"Gue gak maafin lo."
Seungkwan menggigit bibir bawahnya menyesal. Dia pikir Vernon tengah membalasnya, karena tak memaafkannya dulu. Dia tergagap bingung memikirkan cara supaya Vernon mau memaafkannya,"Gue ... gue ... gue ...,"
Satu jari telunjuk Vernon, mengangkat dagu Seungkwan ke atas. Begitu wajah Seungkwan mendongak, Vernon bisa melihat wajah merah Seungkan, masuk ke dalam penglihatan mata hazelnya. Hati Vernon sedikit merasa bersala, karena mata Seungkwan berkaca-kaca ingin menangis.
"Cium pipi gue, kalo udah ... gue janji mau maafin lo," pinta Vernon mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Seungkwan tak jadi menangis, kedua tangannya mengepal kuat. Kenapa orang ini tak bosan-bosan menggangguinya. Dia melirik ke arah lain, tanda tak mau menuruti ucapan Vernon. "Gue gak mau!"
"Ya udah, kalo gitu gak usah dengerin permintaan gue," gumam Vernon sok sedih. Dia memalingkan wajah lagi, sementara jarinya sudah mulai turun dari wajah Seungkwan.
"Sial*n," umpat Seungkwan dalam hati. Dia menghirup napas, kemudian mengeluarkannya pelan-pelan. Seungkwan memejamkan matanya erat. Kakinya berjinjit, sedangkan bibirnya terarah menuju pipi kanan Vernon. "Cuman kecupan, satu detik aja beres," yakin Seungkwan dalam hati.
Sayang, begitu bibirnya hampir mengenai pipi Vernon, Vernon tak sengaja melirik ke arah Seungkwan lagi. Dia pikir, Seungkwan tak mau menurutinya. Tapi kenyataannya? Alis Seungkwan mengernyit, saat bibirnya tak mendarat di permukaan pipi kering Vernon. Melainkan permukaan lembut dan basah. Sontak, kelopak matanya langsung terbuka, menyadari bibirnya salah sasaran.
"Aa!! Ciuman ke dua gue ilang lagi," lirih Seungkwan langsung menjauhkan bibirnya dari Vernon.
Orang yang baru saja mendapatkan kecupan lembut di bibir itu, terkekeh gemas. Ada untungnya juga, dia tadi memalingkan wajah ke arah lain. Kalau boleh, Vernon pasti sudah memerawani mulut bukan sekadar bibir Seungkwan saja. Tapi, Vernon masih waras, dia baru akan melakukannya ketika dia sudah menjadikan Seungkwan istrinya.
"Yahh ... kok malah bibir?! Lo sengaja ya?" terka Vernon menjaili Seungkwan.
"Gue gak sengaja! Lagian lo kenapa pake lirik ke arah gue segala! Jadinya 'kan salah sasaran!!" protes Seungkwan.
Vernon tampak berpikir beberapa saat. Begitu ide muncul di otaknya, dia menyerahkan makanan ringan ke tangan Seungkwan,"Gini aja, gue akan maafin lo, kalo lo mau kencan berdua sama gue, sebagai pacar sah ... bukan baby sugar."
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]
Fanfic❝Gue itu Comblang, bukannya tim katak*n putus!❞- Lc ❝Kak Dino! Comblangin kedua Kakak kurang akhlak kita!!!❞ - Chs&Yjh ❝Ck, Dia itu cuman pacarnya doang! bukan istri! Biarin aja dia pacaran sama gebetan gue, tapi di akhir ... gue yang bakal jadi ist...