0/1

0 0 0
                                    

"Dia itu yang pertama."

_Zeline Ranjana_

Happy Reading➹♡

Suara bising menggema di ruangan ini. Dari tangisan, janji, dan juga salam perpisahan lainnya. Disini, Zeline sedang menunggu jadwal keberangkatannya ke Indonesia, tempat dimana keluarganya menetap di sana.


Zeline duduk di kursi tunggu dengan tenang menikmati semua pemandangan itu. Hingga dering telfon mengalihkan perhatiannya.

Zean Ganteng

Itulah nama yang tertera di layar handphone Zeline.

"Kenapa lagi sih?" Tanyanya ketika mengangkat telfon itu.

"Wah, kebiasaan. Kalau ada yang nelfon tuh diberi salam. Emang yah titisan nya fir'aun."

"Enak aja titisan nya fir'aun. Lagian lo nelfon mulu, kan tadi sebelum berangkat juga udah bicara." jawab Zeline tak terima dikatakan titisan fir'aun.

"Gue sebagai kembaran lo cuman khawatir tau nggak."

Yap. Zean dan Zeline adalah saudara kembar dari pasangan Rania Ranjana dan Abi Nugroho.

"Hah. Tenang aja gue nggak bakal bundir kok cuman karena masalah itu." lirih Zeline

"W-what? Heh, gue nggk ada bahas bundir yah. Jangan macem-macem lo di sana." suara Zean terdengar panik.

"...."

"Halo? El? EL LO MASIH DISANA KAN?" suara Zean mulai meninggi, karena tidak mendapatkan jawaban dari Zeline.

"... Gue masih disini kok. Udah dulu pesawat gue mau lepas landas. Bilangin ke bunda gue baik-baik aja."

Tanpa menunggu jawaban dari Zean, Zeline langsung mematikan sambungan telfon itu secara sepihak.

Zeline tidak bohong, pesawatnya memang sudah mau lepas landas. Bahkan hanya dia sendiri yang belum masuk ke pesawat.

Setelah mematikan handphone nya. Zeline segera memasuki pintu masuk pesawat dan duduk di kursinya sambil melihat pemandangan kota Paris yang ditinggalinya selama 2 tahun belakangan ini.

Tepat 2 tahun yang lalu, Zeline bertunangan dengan sepupu dari keluarga ibunya. Tapi kemarin, tunangan Zeline mempunyai wanita lain selama Zeline di Paris. Dan, dia juga adalah pria yang merupakan cinta pertama Zeline.

'Gue nggak siap,, gue nggak siap nge hadepin kenyataan ini.' air matanya perlahan jatuh. Namun, dengan cepat dia menghapusnya. Sekarang dirinya benar-benar hancur tak tersisa. Dia ingin cepat sampai di Indonesia dan memeluk bunda atau kembarannya agar perasaannya dapat membaik.

_____________________

Ditempat lain, beberapa pria sedang duduk di kursi tunggu. Dia adalah Zean Nugroho. Dia datang ke bandara bersama teman-temannya, untuk menjemput Zeline.

"Ze, adek lo masih lama?" tanya Habib Akhtar salah satu teman Zean.

"Bentar lagi."

"Yang mau kita jemput kembaran lo kan Ze?" kini yang bertanya dalah Raga Aryuda.

"Lo berdua bisa diam nggak sih? Berisik tau nggak!" ini bukan Zean yang menjawab. Tapi Eja Dirgantara, anak yang mempunyai tempramen tinggi.

"Santuy kali Ja, nggak usah ngegas. Lagian yang ditanya juga bukan lo tapi Zean, napa malah lo yang sewot." ucap Raga tak terima di tegur oleh Eja.

RizeLineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang