Pemuda berhoodie hitam, mulai menyerang Chanyeol. Tangan dan kakinya bergerak lincah, seolah dia telah belajar bela diri untuk waktu yang cukup lama. Chanyeol yang tanpa persiapan, tak bisa mengelak serangannya. Otaknya kebingungan, ke mana orang-orang yang dia suruh menjaga di luar? Apa mereka berhasil di kalahkan orang ini? Tapi itu tak mungkin, mengingat banyaknya orang yang menjaga. Dia menebak, jika orang ini tak datang sendirian. Pasti ada orang yang tengah menahan anak buahnya.
Bugh!
Tubuh Chanyeol tergeletak di bawah, dengan penyerangnya duduk di atas perut pemuda itu. Tangan Chanyeol berusaha membalas semua perlakuan orang itu, sayang ... tangannya tak cukup gesit untuk membalas pukulan.
Mereka berdua bertengkar saling memukul satu sama lain. Sampai, Chanyeol tak sengaja menyibak topi pemuda itu. Matanya memincing, dia pikir Yoongi yang tengah menghajarnya. Namun yang dia dapat malah Soonyoung.
"Gue harusnya, sejak dulu udah lenyapin orang bej*t kayak lo. Berani-beraninya nyakitin Uji," gumam Soonyoung, dengan tatapan tajam harimau ke arah Chanyeol.
Dengan sudut bibir sobek berdarah, Chanyeol tersenyum kecut."Padahal lo bukan siapa-siapanya si cewek taru---"
Bugh
Satu pukulan terarah pada rahang Chanyeol. Soonyoung benar-benar ingin menghabisi orang ini. Dia memang berencana memberi pukulan lebih. Sebelum polisi datang, menghentikkan Soonyoung.
Helaan napas kecewa, Soonyoung keluarkan. Dia sudah tahu, polisi akan datang ke tempat ini. Bahkan dia sendiri yang menyarankannya. Tapi sekarang? Soonyoung menyesal, karena amarahnya tak mereda. Dengan terpaksa dia menjauhi Chanyeol, membiarkan orang itu ditangkap.
Mata Soonyoung melirik pada pemuda berjaket hitam. Pemuda itu memberi isyarat, untuk mengantar Jihoon pulang ... sementara dirinya mengurus Chanyeol.
"Uji," ucap Soonyoung kemudian berlari ke arah Jihoon. Dia menghela napas lega, Jihoon baik-baik saja. Meskipun bibirnya terlihat sedikit lecet dan berdarah. "Maaf, seharusnya gue datang lebih awal."
Pemuda itu langsung menggendong Jihoon, membawa Jihoon untuk duduk di kursi depan studio. Dia awalnya berniat mengantar gadis yang tengah tertidur itu, untuk pulang ke rumahnya. Namun, Jihoon tiba-tiba bangun, dia menangis dan merengek tak mau pulang ke rumah. Jujur saja, Jihoon sangat kecewa pada Yoongi. Dia pikir pemuda itu tak datang menolongnya.
Dengan tubuh lemas, Jihoon menutup wajah dengan kedua tangannya. Dia menangis dan mengumpat bersamaan. Tentunya tanpa memedulikan Soonyoung.
Semua kejadian tadi terngiang-ngiang di otaknya. Jihoon trauma, mendapatkan penodaan bibir yang menyakiti bibirnya apalagi hati."Hiks ... hiks ... gue kotor."
Tangan Soonyoung terarah pada tubuh mungil Jihoon, dia ingin memeluk, menepuk nepuk punggung Jihoon, ataupun sekadar mengelus surai lembut gadis itu. Tapi tangannya tertarik kembali, Soonyoung tahu jika Jihoon benci disentuh. Lagi pula, mereka berdua tak punya hubungan spesial.
"ARGHGH!!!!" Jihoon mengerang, lalu mengacak-acak rambut frustrasi. Dia juga tak segan-segan untuk mengusap bibirnya dengan tangan. "Cuih! Gue menjijikan!"
Melihat hal yang dilakukan Jihoon, Soonyoung langsung memegangi kedua lengan Jihoon. "Lo gak kotor, yang kotor itu si Chanyeol," peringat Soonyoung.
"Ttapi ... gue ... "
Persetanan dengan benci skinship. Soonyoung memeluk tubuh mungil Jihoon erat. Dia memberikan dekapan hangat terbaiknya, berharap Jihoon mau tenang. "Lo masih suci, bersih. Gak ada yang ngotorin lo."
Jihoon menangis kencang, membasahi hoodie Soonyoung. Soonyoung mengangkat sudut bibirnya ke atas, saat merasakan tangan mungil Jihoon membalas pelukannya. Tangan Soonyoung tak bisa diam, untuk tidak mengelus rambut gadis ini. Dia mengelusnya lembut, dan sesekali mengecup kening Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼CHAN COMBLANG |Svt Gs|[✓]
Fanfiction❝Gue itu Comblang, bukannya tim katak*n putus!❞- Lc ❝Kak Dino! Comblangin kedua Kakak kurang akhlak kita!!!❞ - Chs&Yjh ❝Ck, Dia itu cuman pacarnya doang! bukan istri! Biarin aja dia pacaran sama gebetan gue, tapi di akhir ... gue yang bakal jadi ist...