Bali 14

758 110 1
                                    

DIRUMAH KRIS

Kris turun menuju meja makan, disana kris melihat ibunya sedang menata makanan. Kris duduk dan melihat ibunya. Kris dan ibunya menunggu ayah kris untuk makan bersama.

"Biang, aji mana?"

"Masih mandi, kamu sudah lapar?"

"Gak biang, kris cuma tanya aja. Kris kangen aji"

"Kangen terus, tiap hari juga ketemu aji"

Ayah kris datang ke meja makan dan duduk di kursi utamanya.

"Biang, aji, nanti sehabis makan kris mau bicara sama kalian. Ada hal penting yang kris mau bicarakan"

"Kenapa gak sekarang?"

"Aji kalau sudah tua jangan diperlihatkan gitu loh"

"Ini anak"

"Kan aji yang bilang, kalau dimeja makan jangan ngobrol yang berat-berat"

"Oh iya, aji lupa"

"Dasar tua" dumel Kris

"Kris, aji masih dengar ya"

"Maaf aji"

"Sudah-sudah. Makan dulu"

Keluarga kris makan dengan tenang. Setelah selesai, keluarga kris berkumpul di ruang keluarga.

"Biang, aji" panggil Kris

Orang tua kris melihat kearah kris.

"Maafin kris"

"Kamu bikin salah?"

"Maafin kris, maafin kris. Kris bahkan melawan agama kita"

"Maafin kris biang, aji"

"Kenapa?"

"Kris gay, kris suka sama cowok"

Orang tua kris menatap kris. Tatapan sendu bukan tatapan marah. Mereka terdiam. Ibu kris mencoba mengatur nafasnya.

"Gak papa, perasaan orang gak bisa diatur" ucap Ibu Kris

"Aji gak ngelarang kamu, itu hak kamu. Aji sama biang gak bisa ngelarang kamu"

Kris langsung memeluk orang tuanya.

"Maafin kris, kris pasti bikin malu kalian"

"Mana ada? anak biang gak pernah bikin malu biang"

"Siapa yang bikin anak aji jatuh cinta?"

"Kayaknya biang tahu deh ji"

"Biang jangan aneh-aneh"

"Siapa biang?" tanya Ayah Kris

"Siapa lagi kalau bukan anak kita satu lagi aji" ucap Ibu Kris

"Bianggggg"

"Kok bisa singto mau sama kris ya? kamu pakai apa kris sampai singto mau?"

"AJIIIIII"

Wajah kris memerah. Kris malu. Perasaan lega karena orang tuanya tidak mempermasalahkan ini.
Disaat keluarga kris sedang bercanda tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah kris.

"Dibuka sama kris, aji sama biang males jalan"

"Dasar orang tua"

Kris lalu meninggalkan orang tuanya untuk membukakan pintu rumahnya. Setelah membuka pintu kris tampak biasa saja melihat singto membawa tas. Seperti biasanya.

"Tamu tak diundang" ucap Kris

"Sayanggggggg aku datang, sambutan dong yang. Karpet merah atau hijau gitu"

"Mau masuk gak? atau mau tidur di luar?"

"Aku mau tidur di hati kamu aja lah"

Kris hendak menutup pintu namun ditahan oleh singto.

"Yang kok tega sih"

"Masuk"

Singto memasuki rumah kris, dan saat di ruang tamu singto melihat orang tua kris yang sedang mengobrol.

"Biang, Aji"

"Eh ada pacarnya kris, mau ngapain kesini? diusir dari rumah ya?"

"Biang kalau ngomong suka banget sembarangan" ucap Singto

"Biasa biang, dia tamu tak diundang"

"Biang tahu aja aku diusir dari rumah"

"HEH BENERAN KAMU DIUSIR IBU? YAH JADI GELANDANGAN DONG KAMU YANG" teriak Kris

"Hemmm iya-iya yang pacaran, panggilnya sudah yang ayangan aja" sindir Ibu Kris

Blushhh

Wajah kris memerah. Singto duduk di kursi dekat orang tua kris. Disusul kris duduk di samping singto. Mereka bercanda bersama. Tidak ada canggung sama sekali.

(✿ ♡‿♡) BERSAMBUNG(✿ ♡‿♡)

Orang tua kris itu open minded, mereka mengutamakan kebahagiaan anaknya daripada rasa malu. Karena untuk mendapatkan kris itu usaha banget, biasa anak mahal.

Bali [ Singto x Krist ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang