*ohm pov*
"Bagus. Nampaknya terorku tak sia sia". Ucap tin padaku.
Sejak kami landing hingga kini kami nyaris tiba dikediamannya, dia terus saja menatap ponselnya dengan senyuman puas.
"Apa ada hal bagus bos?".
Tin tidak menjawabku dan hanya memperlihatkan ponselnya padaku.
"Better Half?". Ucapku membaca judul dari cerita yang tin perlihatkan padaku. "Apa ini bos?".
"Kau ingat penulis amatir yang ku perintahkan untuk kau cari?". Ucapnya membuatku segera flash back.
"Ah..., yang membuat cerita ff antara tuan tul dan bos kecil?". Tebakku
"Benar. Setelah aku menerornya beberapa kali, nampaknya aku berhasil membuatnya jerah. Dia bahkan membuat cerita baru mengenai aku dan can". Tin tersenyum puas.
"Aw bos, bukankah dia menulis banyak cerita tentang mu dan can?".
"Aku tau. Tapi itu tidak cukup untuk menutupi dosanya".
"Jadi Better Half adalah cerita baru tentang mu dan can?".
Tin hanya tersenyum kecil dan memperlihatkan ponselnya.
Sejenak aku membaca isi ceritanya.
"Tidak buruk bukan?. Bagian terbaik adalah aku berhasil merebut can dari tul". Tin terlihat sangat bangga akan apa yang penulis itu lakukan pada tul yang kesempatan perjodohannya dengan can direbut begitu saja oleh tin.
Well, cerita tentang fan fiction, aku penasaran dengan kelanjutan jalan cerita dari novel satunya.
Jujur saja, aku cukup menyukai cerita ff mengenai tul dan can itu.
Aku mengetik judul dari novel yang dikutuk tin dan memeriksa apakah ada cerita terbaru dinovel itu.
*10 menit kemudian*
"Ah!". Ucapku tanpa sadar. Aku bahkan menutup mulutku rapat takut tin akan mendengarnya.
Kurasa sekarang aku paham mengapa penulis keras kepala itu membuat cerita baru mengenai tincan. Dia pasti merasa bersalah pada tin!.
Shit!. Jika dia tau apa yang ku baca, tin pasti akan murka lagi dan mencari penulis malang itu.
"Ada apa?". Tin menatapku curiga.
"Ti....tidak ada bos". Aku segera mematikan ponselku tak ingin dia tau.
Perjalanan kami masih panjang. Aku tak ingin terkena amukannya.
Tin tak boleh tau bahwa terryl akan jadi kakak.
*ohm pov end*
***********
Ohm dengan sigap melayani tin tak ingin tin curiga akan perilakunya.
Tidak, ohm tidaknya bersikap berlebihan.
Dia tau betapa buruknya efek dari kecemburuan tin karena sebuah cerita fiksi amatir dari seorang penulis keras kepala dan cerdik layaknya ular.
Tau sesuatu?.
Bahkan dengan menggunakan orang terbaiknya, tin tak bisa membuat penulis amatir itu untuk menghentikan tulisannya.
Penulis itu sangat misterius. Dia bisa muncul dan hilang kapanpun dia mau.
Terkadang ohm curiga, bahwa penulis itu adalah hantu pencinta boy love. 🤣
"Apa itu?". Tin menemukan sesuatu yang aneh didepan gerbang rumahnya.