Bali 19

666 93 1
                                    

Singto mengendarai motornya dengan pelan, bahkan kris sudah mengeluh dibelakangnya. Ketika kris memarahi singto karena terlalu lambat, singto hanya akan tersenyum.

"Yang masih lama ya?"

"Bentar yang"

Sampai lah di hutan pinggir kota. Singto memarkirkan motornya. Kris menatap hutan itu.

"Kok sepi yang"

"Ya iyalah yang, kan hutan. Kalau rame itu namanya taman"

"Ya tahu yang"

"Ayo ikut aku"

Singto menarik tangan kris. Kris hanya mengikuti singto. Singto memasuki semak belukar, betapa kagetnya kris, terdapat danau dan rumah pohon yang sangat bagus.

"Suka gak?"

"Banget"

"Ini aku yang buat, kalau dulu aku sedih bakal kesini, sejak ada kamu, aku jarang kesini. Kalau sedih ya tinggal peluk kamu"

"Dasar. Kamu dapat uang darimana bisa beli bahan-bahan ini?"

"Aku nabung uang saku aku, sama bantu-bantu gitu di restoran. Bisa deh bikin kayak gini"

"Eh gak aku aja sih, dibantu bapa juga. Ibu gak tahu"

Kris segera menaiki tangga menuju rumah pohon itu. Kris melihat rumah pohon milik singto, indah.

Kris menatap ruangan itu, begitu indah. Banyak foto singto dan kris terpajang disana.

"Ada foto kita sing"

"Iya aku yang pasang itu"

"Wow, ternyata kamu beneran suka aku dari dulu ya"

"Iya lah yang, masak aku bohong"

"Iya deh percaya"

Kris menatap sekitar.

"Bagus ya, kayaknya nanti kalau aku sedih aku bakal kesini deh"

"Hemmmm yangggg" rengek Singto.

"Kenapa hm yang?"

"Aku gak bakal bikin kamu sedih, aku bakal bikin kamu bahagia terus"

"Iya deh, iya"

"Yang, mungkin aku gak bisa jadi romeo yang setiap saat romantis, aku juga gak bisa jadi shah jahan yang membangun taj mahal untuk istrinya. Tapi aku bisa jadi pak Habibie buat kamu, aku bakal setia sampai kamu meninggalkan aku"

Air mata kris menetes. Singto menghapus air mata kris.

"Jangan nangis, aku udah janji gak bakal bikin kamu nangis"

"Aku sayang banget sama kamu sing"

"Apalagi aku kris, aku sayang banget sama kamu"

"Mungkin aku juga bisa jadi seperti pak SBY yang menemani kamu saat kamu sakit, susah. Bahkan tetap setia saat kamu gak cantik lagi" lanjut Singto

"Terima kasih untuk semuanya kris"

Singto mencium kening kris lama. Setelah melepas ciuman itu, tiba-tiba kris memeluk singto.

"Terima kasih sudah jadi lelaki ke 2 setelah aji yang aku cinta, terima kasih sudah jadi sumber kebahagian aku. Terima kasih sudah menjadi penyemangat aku. Temani aku sampai tua ya sing, temani aku sampai nyawa aku habis, temani aku sampai rambut aku memutih, gigi aku ompong semua, ingatan aku memudar. Tapi bakal aku ingat semua kenangan kita yang manis-manis"

Singto membalas pelukan kris. Entah mengapa suasana menjadi melow. Mereka menghabiskan waktu di rumah pohon singto, bahkan sekarang menjadi rumah pohon mereka.

(✿ ♡‿♡)BERSAMBUNG(✿ ♡‿♡)

Bali [ Singto x Krist ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang