Pukul 7 pagi lewat 15 menit, cowok berpakaian sekolah SMA BINTANG.
Turun dari motor besarnya, aura yang dia berikan membuat cewek-cewek di depannya terpesona.
Kenapa tidak terpesona, soalnya Aiden begitu tampan, tinggi dan juga cool.
Matanya yang coklat seakan menorobos masuk ke jiwa cewek-cewek tersebut."Hallo, kak Aiden," sapa salah satu cewek dengan rambut di kuncir dua.
Senyuman cewek itu manis, tapi mohon maaf Aiden tidak suka.Aiden pergi begitu saja melangkah, membiarkan cewek itu.
"Pagi kak, Aiden."
"Hallo kakak Aiden."
"Hey, Kak."
Sapaan itu selalu terdengar oleh Aiden, namun sayangnya Aiden tak tergiur sama sekali.
Dia hanya mencintai dan menyukai seorang cewek yang dia sukai dan ia cintai juga.
Tapi, Aiden tidak sombong. Dia menyapa balik, bukan bearti dia suka hanya saja dia tak ingin di bilang sombong."Den, dapet surat dari anak kelas 11 IPS 1," ucap Al.
Al-fatih Yahyah, teman sebangku Aiden.
Dia juga adalah sahabat karibnya, dia juga tangan kanannya Aiden.
Kalau ada yang ingin mengirimkan surat, atau menitip sesuatu untuk Aiden.
Pasti Al selalu jadi penyuruh dari penganggum Aiden."Simpen aja sama elo," ujar Aiden.
Surat itu lantas ia berikan kepada Al."Ini sumpah, Den. Suratnya bikin meleleh," ujar Al.
"Menurut lu, tapi menurut gue enggak!"
Aiden selalu seperti itu, dia tidak suka.
Surat itu bagaikan sampah yang selalu ia anggap seperti itu."Terus ini cokelatnya?"
"Buat lu aja deh, gue mau ke kantin laper." Aiden langsung meletakkan tas ransel, lalu berlalu dari kelasnya.
"Lumayan." Al menyengir setelahnya.
Di kantin banyak cewek-cewek genit, tapi mohon maaf style mereka Kamseupay banget. Tapi sok highclass banget.
"Gue kira cewek baru yang kemarin itu cantik, tapi nyatanya biasa aja," ucap Meitha menyombongkan diri.
"Iyalah, cantikan juga. Meitha," puji Laurel temannya itu.
Sementara Angelina malah sibuk menyatap mie ayam di pagi itu.
"Woy, gila ya lu pagi-pagi makan mie ayam. Mau lu wajah lu kek mie." Meitha menonyor kepala Angel.
"Habisnya gue BM banget sama mie ayam," jawab Angel.
Aiden, melangkah ke arah kantin. Sontak semua murid siswi-siswi pada melontot dengan kedatangan Aiden.
"Kakak, mari sini duduk disebelah adek."
"Kak, Aiden. Sini dong makan bareng sama Adek."
Meitha langsung ilfil mendengar itu, "Sumpah kampungan banget!" Meitha pun melangkah mendekati Aiden.
Di depan Aiden, Meitha langsung membenarkan rambutnya agar terlihat cantik.
"Hay, Aiden."
"Iya, Hay Meitha. Ada apa?"
"Lo kok ganteng banget si, sampai adik kelas tergila-gila sama elo?"
"Ya gue kagak tau urusan itu."
"Makan bareng gue mau?"
"Ogah," jawab Aiden ketus.
"Ayoklah." Meitha memaksa Aiden.
Tapi sayangnya Aiden malah pergi, ketika sudah membeli roti coklat dan sebotol susu.
"Hisss..."
Meitha kesal kepada cowok itu, kenapa si Aiden selalu menjauh darinya.
Padahal Meitha sudah sangat cantik, itu si menurut Meitha.
Tapi enggak tau menurut yang lain.."Sabar ya," ucap Laurel sambil mengelus bahu Meitha.
Meitha lantas pergi meninggalkan kantin, sementara Angel temannya itu masih menikmati mie ayam.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIDEN
Teen FictionKatanya, Aiden enggak mau jauh dari Nandien. Akan tetapi, Aiden malah dekat dengan Yasa. Siswi kelas 12 IPA 2. Dan Aiden juga pernah bilang, Yasa itu cantik. Tapi kenapa Aiden selalu berikan harapan terus ke Nadien. Lalu, sekarang Nadien berharap ba...