3 Minggu berlalu
Sekarang Halilintar tengah berada pada kamar milik si biru. Mereka sedang apa? Sedang bergulat panas, ah tentu tidak! Apa yang kalian pikirkan? Tidak baik seperti itu..
"Hali? Aku akan berangkat seminggu lagi. Eumm.." Taufan ragu mengatakannya, Halilintar tersenyum melihat gelagat kekasihnya yang sedang kebingungan. "Tak apa sayang. Lakukan apa yang kau mau, maka aku lakukan juga yang kau mau." Jawab Halilintar sembari tangannya terulur, mengelus rambut hitam kecoklatan kekasihnya.
Taufan beranjak dari acara tengkurap nya, lalu berjalan menggunakan Dengkulnya kearah Halilintar. Lalu duduk dengan entengnya dipangkuan kekasihnya. "Bukan begitu, aku hanya tak yakin lost contact denganmu. Apa kau segitu entengnya membiarkanku lost contact denganmu tanpa ada kepastian?" Kata Taufan, halilintar hendak berbicara namun dipotong oleh Taufan. "Kamu sih gapapa, soalnya bisa aja ada omega lain yang mengambil posisiku dihatimu. Atau mungkin wanita-wanita kekurangan bahan baju? Sedangkan aku?? Belum tentu juga para alpha disana sebijak, sebaik, semesun, sedingin sepertimu. Jika pun kamu akan digantikan posisinya dariku, orang itu harus sama persis denganmu. Harus benar-benar sama! Tak ada yang beda." Lanjut Taufan panjang lebar.
Setelah mengatakan itu, Taufan melingkarkan lengannya pada leher Halilintar lalu bersembunyi diceruk leher kekasihnya. Halilintar tersenyum, mengelus Surai itu dengan lembut sembari menjawab. "Kata siapa? Jika begitu, orang yang menggeser posisimu dari hatiku juga harus orang yang sama sepertimu. Tak ada terkecuali." Jawab halilintar seperti perkataan terakhir kekasihnya.
Taufan semakin dalam menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Halilintar, lalu berkata. "Jaga hati, jaga mata, jaga tubuh, jaga pikiran, jaga kesehatan, jaga milikku. Jangan berubah walau secuil." Kata Taufan dengan lirih, halilintar kembali tersenyum walau tipis. Dia mengangguk lalu berganti mengelus punggung kekasihnya.
Hening menciptakan, keduanya sama-sama hanyut pada pemikiran masing-masing.
'jujur saja, aku tak mau jauh darimu'-taufan
'aku bahkan tak terima dengan keputusan sepihak ini.'-halilintar.
'aku akan tetap berada dihati dan cinta yang sama, tak berubah walau seinci.' batin terakhir mereka mengatakan hal yang sama, Taufan menjauhkan wajahnya dari leher halilintar. Begitu pula dengan halilintar yang melepaskan dagunya pada bahu Taufan, dan sedikit menjauhkan badannya agar dapat melihat kekasihnya.
Keduanya saling bertatap satu sama lain, sampai akhirnya bibir keduanya bertemu. Menciptakan ciuman penuh cinta, tanpa nafsu didalamnya.
Taufan melepas terlebih dahulu ciuman mereka, ditatapnya halilintar yang juga sedang menatapnya teduh. "Hey..aku akan rindu dengan ciuman ini." Kata Taufan pelan, Halilintar semakin intens menatap mata cyclone milik kekasihnya. "Cepatlah pulang, aku akan merindukan tingkah usilmu nanti." Balas halilintar, Taufan tersenyum lalu mengangguk mantap.
______________________________________________
Seminggu berlalu, kini semua berada di bandara. Mengantarkan Taufan yang akan pergi beberapa tahun kedepan untuk memegang salah satu cabang yang berada diluar negeri. Dimana? Entah, hanya Taufan dan author saja yang tau:v
"Hati-hati, nanti didalam pesawat tidur! Kamu kurang istirahat kemarin." Jelas halilintar panjang, orang-orang yang ikut mengantar Taufan tersenyum melihat perhatian halilintar yang sangat terlihat jelas.
"Iyaa!! Kamu juga jaga kesehatan oke?" Balas Taufan yanh dibalas anggukan oleh halilintar. Setelah mencium sekilas kening Taufan, Taufan beralih ke ayah dan bundanya. Bunda Taufan kan di Inggris? Gini-gini bunda Taufan terbang jauh-jauh biar bisa ikut melihat penerbangan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•TAUFAN• [TAMAT]
De TodoTaufan cyclone adalah anak dari keluarga cyclone. Dia tinggal dengan ayahnya, ibunya? Ayah dan ibunya sudah bercerai ketika dia berumur 16 tahun. Hanya karena kesalah pahaman dari sang ayah. Taufan memiliki 2 sahabat tetap. Yaitu blaze dan thorn, bl...