We Just Break Up

768 44 1
                                    

Tidak ada yang lebih membuat Uchiha Sasuke terkejut selain menemukan Uzumaki Naruto berdiri di depannya. Seruak emosi mulai merayapinya. Sudah lebih dari lima tahun Ia tak melihat gadis itu. Seingatnya, dulu Naruto selalu tampil boyish dengan potongan rambut pendeknya. Dan sekarang, lihatlah rambut panjang sepinggang yang bergelombang indah itu. Tiba-tiba muncul dorongan kuat dalam diri Sasuke untuk membelai rambut pirang keemasan Naruto yang hanya dapat ditahannya.

Gadis itu sangat cantik. Naruto selalu sangat cantik.

"Hai." Sapanya pelan tanpa sadar. Ia mengulurkan tangan, berharap Naruto segera meraihnya.

Mata sapphire Naruto menatap Sasuke lekat. Seolah menyimpan sejuta emosi di dalamnya. Dan ketika jemari lentik yang dingin itu meraih uluran tangannya, saat itu juga Sasuke merasa dunia tengah mempermainkannya.

"Apa kabar, Sasuke?" Naruto mengulum senyum.

Sejenak Sasuke memejamkan mata. Meresapi alunan merdu yang keluar dari mulut Naruto. Betapa Ia sangat merindukan suara itu.

"Seperti yang kau lihat." jawabnya. Sasuke tahu Naruto bisa mengerti maksud ucapannya. Karena setelahnya gadis itu menatapnya sendu. Hanya sesaat, karena detik berikutnya, sepasang lengan telah melingkari perut Naruto, membuatnya tersadar dan segera melepaskan tangannya dari Sasuke.

"Kau pasti tidak menyangka jika Naruto akan menjadi kakak iparmu bukan, Sasuke?" Senyum miring Uchiha Itachi berhasil melemparnya ke dunia nyata.

"Ya. Sangat tak terduga, Itachi." Balasnya. Menahan segala emosi di dadanya. "Kemana saja kau selama lima tahun ini, Naruto?" Ia kembali mengalihkan pandangan pada Naruto.

Naruto tidak langsung menjawab. Ia terlihat meremas pelan tangan Itachi yang sedang memeluknya dari belakang. Sasuke tidak menyukai itu.

Alih-alih Naruto, justru Itachi lah yang menjawab. "London. Disanalah aku menemukannya dua tahun yang lalu."

"Sudah selama itu dan kau tidak mengatakannya padaku?"

Itachi bisa menangkap nada marah pada pertanyaan Sasuke. Ia mengernyit. "Melihat sifatmu, kupikir kau tidak akan peduli, Sasuke."

"Naruto sahabatku!" Potong Sasuke cepat.

"Oh ya? Kenapa kau tidak mengatakannya, sayang? Kukira kalian hanya mantan teman sekelas." Itachi mengalihkan perhatiannya pada Naruto yang sedari tadi diam mengamati interaksi kedua Uchiha bersaudara.

"Dulu kami memang dekat. Itu sudah lama sekali, Itachi."

Pernyataan Naruto berhasil membuat Sasuke mengeraskan rahang. Ia menatap tajam Naruto.

"Begitu? Kalau bagitu, aku akan membiarkan kalian reuni sebentar sementara aku akan memanggil Ayah dan Ibu." Ucapan Itachi membuat Naruto ingin protes, tapi pria itu menghentikan niatnya dengan cara mengecup bibir Naruto cepat. "Dan untukmu, Sasuke. Perlakukan calon ratuku dengan baik, mengerti?" Itachi tergelak. Tak menyadari aura mengerikan yang mengelilingi sang adik. Pria itu berlalu begitu saja. Meninggalkan kecanggungan yang mendera Naruto serta kemarahan yang melingkupi Sasuke.

"Kenapa harus Itachi?" Tanya Sasuke langsung setelah Itachi menghilang dari ruangan.

Pertanyaan Sasuke yang tiba-tiba membuat Naruto tersentak. Ia bisa merasakan ketidaksukaan di dalamnya. Setelah mamantapkan hati Ia balas menatap Sasuke. "Kupikir cinta tak bisa memilih pada siapa kita melabuhkan hati, Sasuke."

"Cinta?" Ulang Sasuke. "Kau pikir kau mencintai Itachi?" Tanya Sasuke dingin.

"Apa maksudmu?"

"Akui saja kau melihat diriku di dalam dirinya, Naruto. Karena yang kau cintai sesungguhnya adalah aku."

THE STORY ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang