Chapter 69 Perang Besar (3)

387 38 3
                                    

Di alam bawah sadar, terlihat satu orang laki-laki dengan berambut kuning dan satu orang kakek yang ada di sebrang sungai. Disekitar nya hanya ada sungai, pohon, dan higabana atau bunga Lily Laba-laba berwarna Merah. Laki-laki itu terus berteriak meminta maaf beberapa kali sampai ia mengeluarkan air mata tapi si kakek yang ada di sebrang sungai tersebut masih terdiam dan tidak membalas ucapan laki-laki itu.

Saat laki-laki itu akan berjalan ke arah si kakek, kakinya dijerat oleh bunga Lily Laba-laba berwarna merah atau higabana.

"Zenitsu..."ucap si kakek tersebut.

Laki-laki itu yang bernama Zenitsu langsung menoleh ke arah si kakek dengan masih berlinang air mata.

"Kau adalah murid kebanggaan ku.."ucapnya lagi dengan berlinang air mata.

Air mata Zenitsu tidak bisa di bendung lagi, ia langsung menumpahkan air mata tersebut sambil menatap sang kakek di kejauhan.
.
.
.
.
.

Tap.. tap.. tap...

Terlihat dua orang laki-laki berambut merah anggur dan berambut hitam tapi di ikat kebelakang sedang berlari dilorong sesekali mereka membantu kisatsutai yang sedang membunuh iblis.

Tapi tiba-tiba saja sebuah serangan datang ke arah mereka dengan sekali tinjuan membuat pintu fusuma yang ada di dekat mereka hancur, membuat mereka terkejut.

"Getaran apa ini?!"ucap laki-laki berambut hitam.

"G-giyuu-san! Berhenti, tetap tenang."ucap laki-laki berambut merah anggur itu kepada Giyuu.

Laki-laki berambut merah anggur tersebut mempertajam penciuman ia ingin tahu apa yang akan terjadi. Laki-laki itu mendongak ke atas, terlihat pintu fusuma akan hancur dan akan menjatuhkan sesuatu.

"TANJIROU-KUN MUNDUR!!"teriak Giyuu kepada Tanjirou.

Brak!

"Lama tak jumpa, aku terkejut ternyata kau masih hidup meskipun kau orang yang lemah KAMADO TANJIROU!!"teriak nya diakhir ucapan yang langsung menyerang ke arah Tanjirou.

"AKAZA!!"teriak Tanjirou kepada iblis didepan nya yaitu Akaza.

"Tarian Dewa Api : Kereta Kuda Api"ucap Tanjirou dengan gerakan meloncat dan memutar.

Serangan Tanjirou berhasil mengenai Akaza membuat salah satu tangan nya terpotong tapi dengan cepat ia beregenerasi kembali dan Akaza langsung meluncur kan tinjuan nya kepada Tanjirou, tapi dengan cepat Tanjirou menghindar dengan jurus pernafasan nya yaitu Tarian Dewa Api : Pelangi Parhelion dan sekarang Tanjirou berada di belakang Akaza.

Akaza berbalik ke arah Tanjirou tapi tiba-tiba saja wajahnya mengeluarkan darah segar dengan cepat wajah Akaza beregenerasi kembali. Giyuu yang melihatnya sendari tadi terkejut karena jurus Tanjirou sudah berkembang pesat.

"Anak ini tidak lemah, jangan hina dia. Sekarang, aku setuju dengan perkataan Kyojuro pada saat itu. Kau memang tidak lemah, aku menghormati mu sekarang. Ngomong-ngomong dia sekarang berada di ruangan iblis banci itu bersama kupu-kupu malam, mungkin tidak lama lagi mereka akan mati!"ucap Akaza.

"Jaga ucapan mu itu AKAZA! Kocho-san dan Rengoku-san tidak akan mati oleh iblis seperti kalian!"ucap Tanjirou marah dan langsung melesat ke arah Akaza dengan cepat.

"Tarian Dewa Api : Cermin Merah Membara!"ucap Tanjirou.

Akaza menghindari serangan Tanjirou secara tiba-tiba dan sekarang dia sudah berada di belakang Tanjirou.

"Baiklah kita mulai, waktunya berpesta.

Penyebaran Jurus!"ucap Akaza.

Giyuu yang melihatnya tidak diam begitu saja dia langsung melesat ke arah Akaza dengan cepat.

Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōkenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang