#003

1 0 0
                                    

Waktu terus berjalan dan tak berhenti !!

***

Satu Minggu setelah pertemuan antara jingga dan Radrian, mereka melangsungkan ijab Qabul untuk ke dua kalinya.

Karena mereka sudah pisah dengan begitu lama, jadi jingga dan Radrian takut jika pernikahan pertamanya di anggap sudah bercerai.

Keluarga Gardharel pun telah menerima Jingga dengan setulus hati mereka.

"Sayang, hari ini kita ke rumah Daddy oke!" Ujar Radrian pada anak-anaknya.

"Siapp dad," Alidra dan Aledro memberikan hormat pada Radrian, yang membuat Radrian terkekeh melihatnya.

"Mas makan dulu mas, anak-anak sekalian." Kata Jingga dengan lembut.

"Iya sayang," jawab Radrian dengan agak keras, "Ali dan Ale, ayo makan dulu!"

Alidra dan Aledro pun mengangguk kan kepalanya, lalu menggandeng tangan Radrian.

Mereka pun sudah berada di meja makan, dan makan secara tenang.

Setelah makan...

"Nanti kita ke rumah oma, dan opa dulu ya! Baru pulang ke rumah kita. Sudah beres semua kan sayang?" Kata Radrian pada Jingga yang masih membereskan meja makan.

"Iya mas, aku ngikut kamu  aja," jawab Jingga dengan senyum menawan.

***

Di lain tempat....

"Mas , yuhuu! Dimana sih?" Ujar seorang wanita sedang mencari suaminya.

"Di depan rumah sayang," jawaban itu pun membuat wanita itu pergi ke depan rumah.

Mereka adalah keluarga Kafadha, keluarga yang harmonis dan sangat kaya.

"Mas, nanti Radrian nempatin rumah depan itu loh," ujar wanita itu sambil menunjuk rumah yang berada di depan rumahnya, nama wanita adalah Aluna Radara Aurora, ya adik dari Xavier Aurora.

"Radrian, heh yang bener aja?" Timpal suaminya dengan kaget, ia adalah Devan Falio Kafadha seorang pengusaha yang begitu sukses.

Aluna pun berdecak.

"Ckck, katanya sahabat, tapi kok sahabatnya mau pindahan aja kaga tau, Drian juga udah nikah lagi kali."

"Wau, perempuan mana yang bisa meluluhkan Drian, masa iya Drian nyerah nyari Jingga, kalo bener Drian nyerah tau gitu gue aja yang nyari beh punya istri kaya Jingga kayanya tenang hidup gue," Devan berangan dan sengaja untuk memanasi Aluna.

"Heh anda ya," kata Aluna tajam.

"Dih enggak sayang, becanda haha," Devan mengangkat jarinya membentuk huruf v. "Eh, tapi kamu tau dari mana yang?"

"Kata bang Savi lah , tapi bang Savi nggak ngasih tau siapa istri Drian."

"Wah si Abang ipar satu itu kok nggak ngehubungin gue. Parah bener!"

"Bang Savi ngehubungin kamu sayang! tapi kamu nya tidur, jadi yaudah aku angkat. Ouh iya Reva,Deva, sama Seva  kemana mas?"

"Ouh begitu, anak-anak mu itu lagi di kolam ikan" kata Devan sambil menikmati kopinya.

"Ok, kalau gitu aku mau belanja dulu deh, mas minta uang dong!" Kata Aluna dengan lembutnya, sambil menengadah kan tangan.

"Isteri siapa sih? Minta uang aja lembut banget, udah kaya pewangi pakaian sekali bilas aja," sindir Devan dengan kesal.

"Ya kan isterinya mas Devan," Aluna berujar sambil mengedip- ngedip matanya lucu.

"Aishh, ini duit nya." Devan pun memberi uang kepada Aluna sambil menepuk puncak kepala Aluna pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JERUJI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang