part 1

42 8 3
                                    

Suatu pagi di hari yang sangat indah

Kringggg"suara alarm jam berbunyi sangat berisik.
"Ya Allah kesiangan lagi". Ujar azhar

Seketika ia berlari menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

"Pagi kak" Ucap azhar ke saudaranya.

"Iya" Jawab Yuda.

"Telat lagi nih? " Ujar dhamar.

"Iya nih, kenapa ya gua sering banget kesiangan, padahal tidur selalu cepat"

Tawa kecil yang terdengar dari ruangan itu.

"Makanya kalo mau tidur tuh baca doa biar tidur lebih berarti" Ledek Azka.

"Kayak bener aja lu" Ujar Ku.

"Kan EMG bener kan" Jawab Yuda dengan ketus.

"Terserah adek deh,kan adek selalu bener" Ucapku agar permasalahan selesai.

"Nah itu kakak tau" Tertawa puas.

"Udah udah kamu sekarang beres beres dulu trus pergi kerja, mau bareng sama kakak gak? " Kata kak dhamar.

"Boleh kak, sekalian hemat ongkos" Jawabku.

"Yaudh kakak tunggu di mobil".

Dalam perjalanan kak dhamar memutar lagu pop kesukaannya.

" Kak kalau boleh tau kenapa kakak nggak cari pacar aja, soalnya kan udh lama banget nih kakak jomblo, kasian tau sama muka kakak, ganteng doang tapi jomblo "kataku dengan wajah serius.

Hmm..

" Bukannya gak mau pacaran tapi kakak masih pikirin masalah kakak yang dulu, karena tidak terlalu memperhatikan dia dan hubungan kita malah hancur, kan sekarang kakak harus menafkahi kalian, yang terpenting itu kalian bahagia "ucap kak dhamar dengan wajah sedikit sedih.

Aku berpaling ke arah luar kaca mobil.

"Kalau bisa sih kakak segera mencari pasangan, takutnya nanti gaada kakak terlanjur tua sampai sampai gaada yang mau sama kakak" Ledek ku.

"Hhhh ngaco kamu dek" Jawab kak dhamar Dengan wajah sedikit lebih bahagia.

Kami sudah sampai di kantor ku yang se arah dengan kantor kak dhamar.

"Nanti sore kakak jemput lagi ya"

Iya kak,nanti aku kabarin aja.

Mobil kak dhamar menjauh dari pandanganku.

Aku berjalan menuju lobi kantor dan langsung ke lantai atas.

Setibanya di ruang kerja aku langsung di sambut oleh seseorang yang tak asing bagiku, dia adalah Haris.

"Pagi zhar" Sapa Haris.

"Pagi" Jawabku.

"Lu tau kan si juli" Cetus Haris dengan wajah serius.

"Juli kenapa" Tanyaku serius.

"Kemaren dia habis kecelakaan, tapi syukur cuman lecet sedikit aja"ujarnya.

" Syukur lah, tapi kok nggak ada yg kasih tau gua ya, baru sekarang lu ngasih tau gua".

"Gua lupa, tapi si Juli kayaknya sekarang udh bisa pulang deh," Kata Haris

"Alhamdulillah deh"

"Gimana kalau kita jengukin dia" Saran Haris

"Iya, soalnya gua kasian sama Juli"

"Iya, ehh ada bos tuh, lanjut kerja dulu aja deh, takut nanti di panggil, wkwk"kata Haris

" Hhh iya "

Beberapa waktu berlalu hingga akhirnya waktu yang ku tunggu pun tiba.

"Zar gua pulang duluan ya, istri udh telfon juga" Kata Haris.

"Oke, hati hati di jalan, salam juga buat istri lu.

" Oke dah, assalamu'alaikum "

"Waalaikumsalam" Jawabku.

Aku langsung membereskan peralatan kerja dengan teliti.

"Drrrrt"

"Siapa tuh yang telfon" Ucap ku dalam hati.

"Assalamu'alaikum dek, kakak udh ada di parkiran nih, kamu udh selesaiin kerjaan kan? " Tanya kak dhamar.

"Waalaikumsalam, udh kak, tunggu ya, lagi beresin file dulu, " Jawabku.

Aku langsung menuju lift.

"Mudah mudahan Juli sehat sehat aja" Kata ku dalam hati.

Sesampainya di parkiran aku langsung mencari keberadaan kak dhamar.

"Tok tok"

Kak dhamar membukakan pintu mobil.

"Udah kan, mau singgah ke cafe langganan dulu gak? Sekalian beliin buat yang di rumah" Tanya kak dhamar.

"Terserah kakak aja" Jawabku.

Kak dhamar tanpa berlama-lama langsung membawa mobil keluar dari parkiran dan menuju ke cafe langganan.

"Kamu mau ikut atau tunggu di mobil aja? " Tanya kak dhamar.

"Tunggu di mobil aja kak, soalnya udh capek juga"jawabku.

" Yaudh, kamu mau yang kayak biasa kan"tanya kak dhamar sekali lagi.

"Iya" Ku Jawab dengan cepat.

Langsung saja kak dhamar keluar mobil dengan membawa sebuah dompet yang selalu di gunakan.

Selang beberapa lama nampak dari kejauhan ada seorang laki-laki yang berjalan ke arah mobil dan itu kak dhamar.

"Ini punya kamu, Yuda, gibran dan Azka".

" Makasih kak".

Kami langsung melanjutkan perjalanan menuju rumah, di tengah perjalanan kami menemukan penjual bakso yang sering ku beli.

"Kak, mau bakso gak, kebetulan itu ada tukang bakso langganan ku".

" Boleh deh, siapa tau aku suka "kata kak dhamar gembira.

" Nanti parkirnya di depan aja"

Sesampainya di tempat parkir aku langsung membuka pintu mobil dan tanpa pikir panjang langsung keluar dan membeli beberapa bungkus bakso.

"Bang beli baksonya 5 porsi"

"Pedes gak mas" Tanya abangnya.

"Sedang aja bang," Jawabku.

"Ditunggu ya mas".

Aku duduk di bangku yang telah disediakan.

Beberapa waktu kemudian bakso yang ku pesan pun siap.

" Ini mas,"
Aku langsung membayar bakso yang ku pesan.

"Semuanya berapa bang?" Tanya ku.

"Semuanya total 75k mas" Jawabnya

Ku berikan satu lembar uang 50k satu lembar uang 20𝚔 dan satu lembar uang 5k

"Makasih mas" Ucap abang bakso tersebut.

"Sama sama" Jawabku.

Pantengin terus ya, nanti part dua bakalan seru kok, azhar dan Haris akan menjenguk Juli yang lagi sakit


saudara bar barTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang