Waiting For Him
Main cast
Song Zichen
Xiao Xingchen
Genre: Drama, Hurt/Comfort
.
.
.
Si bulan yang terang dan angin yang sejuk Xiao Xingchen. Si salju yang angkuh dan embun yang beku Song Zichen. Kini mereka berempat telah kembali ke dunia ini setelah 4 tahun kian lamanya. Song Lan telah sukses memulihkan jiwa Xiao Xingchen dan A-Qing hingga akhirnya kedua Daozhang tersebut dipertemukan lagi.
Berbeda dengan kehidupan dahulunya. Surga dan Dewa telah mengikat tali benang merah di hati mereka melalui jalur janji suci. Dan pada akhirnya mereka pun dikarunia 4 orang anak. Sayangnya kehidupan bahagia mereka harus diterjang oleh badai.
Sosok yang menjadi Surganya sekaligus menjadi hidupnya telah dikutuk oleh kutukan penyambung hidup dimana hidupnya kini telah terikat oleh pelaku yang mengutuknya. Ya siapa lagi kalau bukan Shidinya sekaligus mantan murid dari kuil Baixue Zhou Lingyao. Pemuda itu memiliki dendam dan kebencian yang amat dalam pada Shixiongnya sendiri yang berunjuk membenci adik ipar martialnya karena mereka menangkap Xue Yang hingga dia membantai keluarga besarnya yang sudah ia anggap spesial. Membalaskan dendamnya dengan cara menyiksa Song Lan itu tidak cukup untuknya. Menargetkan Xiao Xingchen sendiri sudah cukup membuatnya menderita yang mendalam.
Karena Daozhang berjubah putih itu bukan hanya menjadi kelemahannya saja, melainkan adalah Surga dan hidupnya.
Setelah anak bungsu mereka yakni Song Huqian telah memasuki usia 7 tahun, kutukan yang menggerogoti Xiao Xingchen hampir merasuki jiwanya. Mau tidak mau, Song Lan harus membawanya ke sebuah tempat yang sangat terpencil dari dunia fana.
Taman agung. Disitu lah Xiao Xingchen akan ditidurkan di dalam sebuah Pohon mistis yang disebut Pohon agung. Dimana pohon tersebut menyimpan banyak energi spiritual sekaligus wadah yang aman untuk keselamatan nyawa seseorang.
“Apa kau sudah siap?” Sang Biksu abadi bertanya pada Song Lan yang sedang menggendong tubuh Xiao Xingchen.
Daozhang berjubah hitam itu menghembuskan nafasnya sedalam-dalamnya lalu mengeluarkannya secara perlahan. Dia mengangguk mantap sebagai respon pada sang Biksu.
“Zichen. Tetaplah disampingku..” Ujar Xiao Xingchen yang meneteskan air matanya.
Setiap kali Song Lan melihat suami terkasihnya meneteskan air matanya membuat hatinya sangat sakit sekali. Bahkan lebih sakit ketimban ditusuk olehnya di masa lalu.
Dia membuai tubuh mungilnya lebih dekat ke dalam dekapannya dan mencium wajahnya dengan lembut.
“Jangan khawatir. Aku ada untukmu Xingchen.” Song Lan berucap dengan lembut nan lirih.
Sebelum sang Biksu membius Xiao Xingchen dengan mantranya hingga dia tertidur panjang, dia memberikan ciuman terakhir. Begitu lembut dan bergairah, namun dibumbui oleh kesedihan dan awal dari kehidupan sebelumnya yaitu penungguan.
Sudah bertahun-tahun dia menunggu Xiao Xingchen kembali ke dunia fana dengan mengasuh sambil memulihkan jiwanya yang hancur berkeping-keping. Dan pada akhirnya dia berhasil dan bertemu dengannya lagi. Dia percaya, dia mampu menunggunya bangun lagi seperti dahulu kala.
10 tahun memanglah sangat lama. Tapi selama dia bersabar dan tetap teguh, waktu seperti itu tidak lah lama lagi.
“Tuan biksu yang terhormat.” Kata Song Lan sambil mengangguk.
Biksu itu berjalan mendekati mereka dan menyentuh kening Xiao Xingchen sambil melantunkan mantra yang sangat kuat. Daozhang berjubah putih itu merasakan tubuhnya dan kepalanya terasa berat. Cahaya yang lembut itu telah meredup dari kedua matanya yang bagaikan batu bulan hingga kesadarannya telah hilang.
“Mari masuk.” Ujar sang Biksu pada Song Lan.
Tanpa berkata apapun, Song Lan berjalan mengikuti sang Biksu dari belakang. Saat mantra yang menyegel Pohon itu telah dibuka, mereka berdua memasukinya bersama.
“Xingchen akan tertidur disini?”
“Di dalam struktur organ dari Pohon ini, terdapat wadah yang akan menjadi tempat dimana dia akan tidur.”
Song Lan hanya bisa mengangguk sebagai responnya. Dia masih mengikuti Biksu tersebut dari belakang. Dia mengalihkan pandangannya pada belahan jiwanya yang sedang tertidur di gendongannya dengan tatapan sedih.
Mereka telah sampai di wadah yang dimaksud oleh sang Biksu.
“Disini wadahnya, Daozhang Hitam. Letakan dia disini.” Kata sang Biksu sambil menunjukan sebuah batang pohon yang dipenuhi oleh energi spiritual yang bagaikan galaksi.
Song Lan berjalan mendekati batang Pohon yang menjadi tempat dimana suami tercintanya tertidur. Sebelum dia meletakannya disana, dia memberikan ciuman terakhirnya dengan penuh cinta dan kerinduan. Pada saat ciuman itu berlangsung, air matanya menetes dari kedua matanya.
Ini akan menjadi ciumannya yang terakhir sebelum dia meletakannya di batang Pohon yang menjadi wadah spiritual.
“Selamat tidur Rembulan terangku. Semoga mimpimu selalu indah. Aku akan selalu berada disampingmu.”
Pada saat sang Biksu membuka wadah tersebut dengan mantranya, Song Lan meletakan tubuh mungil Xiao Xingchen hingga dia mengambang oleh aliran energi spiritual. Dia menyatukan kedua tangan suaminya dan menempatkannya di perut rampingnya. Setelahnya dia berjalan mundur dan Biksu itu langsung menutup batang Pohon itu.
Song Lan menatap nanar Xiao Xingchen di dalam sana. Dia akui ada rasa penyesalan di dalam dirinya dan suaminya. Dimana mereka tidak bisa membesarkan mereka sampai mereka tumbuh besar menjadi seorang Daoist yang hebat. Penyesalan itu sangat menyakitkan hatinya.
Tidak ada orangtua yang tidak sedih saat mereka tidak bisa melihat anak-anak mereka tumbuh besar dan mulai menjelajahi masa depan mereka.
“Daozhang hitam. Jika anda ingin membesarkan anak-anak anda dengan Daozhang putih, anda bisa kembali ke Rumah anda. Biar saya yang akan menjaganya.” Kata sang Biksu dengan lembut.
Song Lan menggeleng kepalanya dan masih menatap suaminya. “Tidak tuan Biksu. Saya sudah berjanji padanya berada disampingnya. Tidak hanya sebagai keinginannya, tapi sebagai sumpah dan keinginan saya juga.”
Biksu abadi itu pun tersenyum tipis padanya. “Baiklah jika itu keinginan anda.”
“Selama ada Keponakan iparku, temanku beserta Kakakandanya juga Jenderal Hantu yang tulus menjaga dan mengasuh anak-anak kami, saya tidak perlu khawatir.”
Song Lan kembali mengalihkan pandangannya pada Xiao Xingchen. “Tapi Xingchen akan merasa sangat sedih dan menyesal karena dia tidak bisa membesarkan anak-anak kami dan memberikan kehangatan untuk mereka.”
“Daozhang putih benar-benar sangat menyayangi dan mencintai anak-anak kalian dengan segenap hatinya. Tidak heran dia sangat sedih karena harus berpisah dengan kalian.” Kata Biksu dengan lirih.
“Jika bukan karena Shidiku itu, kami masih bisa bersama dengan anak-anak kami dan membesarkan mereka sampai mereka tumbuh menjadi seorang Daoshi.” Kata Song Lan dengan lirih.
“Tidak hanya Daozhang putih saja yang merasakan kesedihan yang amat dalam, tapi anda dan anak-anak kalian juga.”
Song Lan mengangguk sambil memejamkan kedua matanya. Tak lama, dia membuka matanya dengan perlahan. Ekspresi wajahnya pun terlihat sendu dan penuh dengan penyesalan.
“Tapi ini demi keselamatannya karena nyawanya sedang dalam bahaya oleh kutukan itu.” Kata sang Biksu sambil tersenyum lirih sambil menatap Xiao Xingchen yang masih tertidur.
Song Lan mengangguk lagi sebagai responnya pada Sang Biksu. Pandangannya kembali tertuju pada Xiao Xingchen dengan tatapan sendu. Dia menyentuh batang Pohon mistis seolah dia sedang menyentuh suaminya.
Istirahatlah Xingchen. Kau tidak akan merasakan sakit lagi oleh Zhou Lingyao. Aku yakin anak-anak kita akan mengalahkan dia. Surgaku, hidupku dan belahan jiwaku, aku disini akan selalu bersamamu sampai kau membuka kedua matamu lagi.
Walaupun ini sangat menyakitkan untuk Song Lan, ini setidaknya jauh lebih baik. Xiao Xingchen tidak akan disakiti lagi oleh kekejaman Shidinya. Dia bisa beristirahat dengan tenang untuk sementara sampai 10 tahun kedepan.
Dia akan selalu menunggunya membuka kedua matanya lagi sama seperti dahulu kala.
“Kau sendiri adalah Surgaku, Xiao Xingchen.”
Tamat
Author Note
Saya sebagai pemeran karakter Xiao Xingchen mengucapkan happy anniversary untuk grup Warung bl beserta Danmei Universe dan Huan Hua.Berjayalah selalu dan tetap oke! Walaupun ada yang sedang sibuk, tapi pertahankanlah ke eksisan 3 grup tersebut. Happy always everyone!
Teruntuk para admin dan system, semangatlah selalu dan sukses selalu untuk kalian semua. Kalian semua hebat dan luar biasa. Kalian keren.
#warungbl
#ultahkedua
#lovecatastrophe
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You
FanfictionFor 10 years, he will waiting for you to wake up again