Dengan antuasias Joy menepuk bahu Nana yang sudah duduk duluan di bangku taman, sejak beberapa hari setelah sesi duduk mengobrol santai hari itu, Joy sudah mulai bersikap seperti pertama kali Nana temui.
"Seneng banget kayaknya" Joy tersenyum lebar lalu mengambil sesuatu dalam tasnya
"lipstik warna terbaru, cantik banget tau warnanya. Kita pake ya?" Nana sebenarnya juga cukup suka dengan lipstik tapi kurang percaya diri untuk memakainya, apalagi di kampus benar-benar banyak orang yang tidak Nana kenali sama sekali dan membuatnya makin tidak percaya diri.
"Aku gak PD" Joy menatap Nana lalu memutar bola matanya, kenapa harus repot-repot memikirkan perkataan orang lain tentang penampilan kita?
"Pake gak PD segala, kita kan mau dandan buat diri sendiri bukan untuk cari target pasar" Nana tidak paham soal target pasar yang Joy maksud. Sebut saja karna Nana sejak masih SMA selalu tampil natural bahkan hanya dengan bedak bayi atau lipbalm Nana sudah cukup.
"Tapi__
"Ah elah! Anak kuliah kayak kita udah gak papa kok kalo mau dandan. Ini juga lipstik nya gak yang warnanya heboh kek pengen nyanyi dangdut Na!" Joy memoleskan lipstik itu di pergelangan tangan nya sebagai contoh. Dan benar, warna lipstik itu bagus. Tidak mencolok dan masih bisa di sebut natural.
"Mau gak? Biar entar kalo kak arka liat dia makin klepek-klepek" Kalimat Joy membuat Nana tertawa, tiba-tiba dia penasaran bagaimana ya reaksi Arka kalau melihatnya memakai lipstik yang berwarna?
"Emang dosen gak bakal negur?" bukan apa-apa, Nana juga baru pertama kali kuliah jadi tidak tau soal apa yang boleh dan apa yang tidak boleh di lakukan di kelas. Mereka masih junior
"Na, kita kuliah bukan anak SMA apalagi SMP" kata Joy sedikit gemas, susah ternyata berbicara dengan orang polos.
"Lo gak mau bikin kak Arka seneng gitu?" Nana mau tentu saja, maka karna itu nana membiarkan Joy memakaikan lipstik di bibirnya.
"Gak usah tebal-tebal ya Joy, biasa aja" kata Nana yang tidak ingin terlihat seperti ondel-ondel.
"Iya, gue masih ingat umur lo belum masuk dua puluh" setelahnya Joy beralih memakaikan lipstik untuk dirinya sendiri.
Mengambil ponselnya, Nana membuka kamera dan berkaca disana. Tidak buruk dan Nana suka. Sangat suka
"Foto yuk" Joy yang melihat Nana mengeluarkan ponsel jadi makin antuasias, sepuluh menit untuk puluhan foto. Bisa di bilang itu adalah foto terlama Nana. Biasanya paling banyak tiga foto
"Yaudah deh, kelas gue mau mulai" Nana juga ikut berdiri, jam tangan di pergelangan tangan nya juga sudah menunjukkan kelas selanjutnya akan segera di mulai.
Kelas kali ini, Nana bertemu dengan Rani yang langsung mengambil duduk di samping Nana
"Nana! cantik banget! lo beli lipstik dimana?" suara Rani yang kencang itu agak membuat Nana malu, soalnya banyak yang langsung melihat kearah mereka.
"Ini punya temen, nanti aku tanya deh merk nya apa."
"Janji?" Nana mengangguk lalu fokus kemudian karna dosen sudah memasuki kelas dengan laptop di tangannya.
_______
Kelas sudah kosong, jam makan siang sudah mulai tapi Nana masih dalam kelas dan bertopang dagu. Ia lupa kalau hari ini dosen memintanya untuk membawa laptop. Tapi Nana benar-benar melupakan itu. Ia sudah menghubungi Joy dan Friska untuk meminjam laptopnya, tapi ternyata dua temannya itu tidak membawa benda itu juga.
Lalu sekarang apa?
Baru pertemuan kedua, masa Nana sudah melakukan kesalahan? tidak elit sama sekali
KAMU SEDANG MEMBACA
EUNOIA
ChickLitKalau Arka yang judes dan sarkas lalu bertemu dengan Nana yang ceria dan berhati selembut gulali? Apakah akan mengubah Arka?