Mereka saat ini sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, dimana Satria sedang berdiskusi dengan tim basket soal latihan mereka, Jeslyn yang sibuk bermain games dengan Setyawan dan juga Zidan, Alleta yang sedang menonton film bersama Michael dan Juna.
"Awan lu kok main curang sih"ucap Jeslyn.
"Gw nggak curang yah, lu aja yang nggak tau main"balas Setyawan.
"Lu kalau curang bilang aja, nggak usah ngeles lu"balas Jeslyn lagi. Zidan yang melihat itu hanya diam dan tetap fokus pada gameNya, sampai akhirnya Juna turun tangan untuk menengahi mereka lagi.
"Udah berantemnya, awan lu mending sini, atau gw cepuin ke embun lu"ancam Juna, lalu Setyawan pindah ke dekat Juna, sedangkan yang lainnya menggelengkan kepalanya.
Setelah itu tiba-tiba Alleta mengajak Jeslyn ke kamarnya untuk mengambil beberapa cemilan untukNya dan juga teman-teman satria.
Sesampainya di kamar, Jeslyn di buat kaget dengan kamar Alleta, bagai mana tidak hampir setiap sisi ada rak yang berisi cemilan.
"Gila, lu nggak bakalan kelaparan nih kalau malam"ucap Jeslyn.
"Elah, kek lu nggak gini aja di rumah lu"balas Alleta.
"Gw nggak sampai gini juga kali, mana isi kulkas lu soda semua lagi"ucap Jeslyn yang mengambil beberapa soda untuk di tarus di keranjang.
"Gw lebih suka soda dari pada susu, jadi gw stok banyak biar nggak bosan"balas Alleta sedangkan Jeslyn hanya mengangguk dan membawa keranjang yang berisi minuman ke ruang tengah.
Sesampainya di ruang tengah ternyata satria dan temannya sudah selesai melakukan diskusi dan berkumpul di sana.
"Kak lusa aku udah masuk kan?"tanya Alleta ke satria.
"Ahh iya hampir Kakak lupa, besok biar ditemenin Dimas sama Setyawan"balas Satria.
"Loh kenapa nggak kakak Aja?"tanya Alleta lagi.
"Kakak ada urusan, nggak apa-apa kan?"tanya satria balik.
"Ouhh yaudah"balas Alleta.
.
Hari menjelang sore, Satria dan teman-temannya sedang berada di taman belakang rumah Satria. Beberapa dari mereka tampak asik berenang atau sekedar bermain air di pinggir kolam renang. Satria, Johan, Joshua, dan Michael duduk di kursi pinggir kolam sambil mengamati teman-teman mereka sembari tertawa kala melihat tingkah jenaka Setyawan.
"Jeslyn sama Aletta dimana sih?" Tanya Joshua karna tak mendapati adik manisnya dan adik sahabatnya itu.
"Oh tadi ada di dapur, gatau sih kalau sekarang." Jawab Johandra
"Ku tebak sebentar lagi mereka akan kemari, mereka kan ajaibnya selalu datang setelah ada yang membicarakan." Ucap Michael.
Ucapan Michael terbukti benar karena tak lama kemudian keduanya datang. Aletta membawa nampan berisi beberapa makanan ringan, sedangkan Jeslyn tampak membawa nampan berisi beberapa gelas jus jeruk.
Jeslyn dan Aletta membagikan makanan dan minuman pada setiap orang yang ada disana. Lalu keduanya berjalan mendekati tempat Satria, Joshua, Jeonghan, serta Michael berada.
Jeslyn memilih duduk di samping Joshua lalu menyandarkan kepalanya di bahu kakak kesayangannya itu. Sedangkan Aletta memilih duduk di lantai sambil meluruskan kaki nya.
"Dek, duduk di atas sini aja. Disitu kotor loh." Tawar Satria pada Aletta sembari menepuk tempat duduk di sebelahnya.
"Gak ah lebih enak disini, toh kalau kotor tinggal di bersihin." Jawab Aletta sekenanya sambil mencomot permen yang kebetulan berada di atas meja di dekatnya.
"Kamu gak kangen abang dek? Lihat tuh masa Joshua sama Jeslyn yang tiap hari aja peluk-pelukan gitu. Abang kan juga mau." Ucap Satria.
"Masa sama gituan aja iri, kapan-kapan kan bisa bang." Jawab Aletta menatap kakak nya itu datar.
"Kan jarang-jarang kita bisa ketemu dek." Balas Satria sambil mengerucutkan bibirnya.
"Suruh siapa sibuk mulu, masih kuliah aja udah jadi CEO perusahaan ternama. Gimana mau sering ketemu sama adikmu satu-satunya ini coba?" Tanya Aletta sambil menghela nafas.
"Abang juga gak mau dek, tapi kan kalo ga gitu-." Ucapan Satria terputus oleh Aletta.
"Iya-iya dasar bawel, ngambekan pula. Kayak anak kecil aja." Putus Aletta lalu duduk di dekat Satria dan memeluk kakak satu-satunya itu.
Johan, Joshua, Jeslyn, dan Michael tertawa mendengar perdebatan kakak beradik itu. Aletta pun menatap Jeslyn kesal.
Saat Alleta asik memandang ke arah kolam, tiba-tiba Alleta mengingat sesuatu saat melihat Dimas.
"Ehhh jesjes, Lo inget nggak-"ucapan Alleta terpotong oleh Jeslyn.
"Nggak" potong Jeslyn.
"Belum njir"balas Alleta.
"Lo inget yang waktu itu gw bilang kalau, ada yang ngeliatin lu di lapangan basket?"tanya Alleta, Jeslyn terlihat berpikir lalu mengangguk.
"Ternyata itu Dimas, gw ingat muka nya"sambung Alleta, lalu Jeslyn menatap ke arah Dimas.
"Ahh masa sih, ya kali Dimas yang natap gw"balas Jeslyn.
"Dih ga percayaan amat, orang Anes juga lihat kok. Kalo ga percaya besok tanya aja waktu di kampus." Ucap Aletta kesal.
"Kalau pun itu Dimas, biarin aja sih. Dia kan punya mata. Lagian mungin dia ngeliatin gw karna ga pernah ketemu kan." Balas Jeslyn santai.
Aletta yang kesal pun menjitak kepala Jeslyn. Lalu keduanya mulai bertengkar hingga membuat Satria, Johan, Joshua, dan Michael menghela nafas.
♡(> ਊ <)♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story : Love And Hope♡✓
Random"Aku menaruh cinta dan harapanku ke seseorang yang belum pasti aku miliki" Juna "Mencintai seseorang yang masih belum bisa lepas dari masa lalunya itu sungguh berat." "Halah dari pada ngurusin itu, mending gw makan nastar aja" Setyawan. "Aishh ngeru...