3

105 100 91
                                    

WARNING
Banyak typo
Bahasa suka suka

Happy Reading
.
.

Setelah kejadian "mari berteman" itu, Angga dan Ayya terlihat semakin dekat.

Meskipun Angga ingin lebih dari sekedar teman, tapi ia tetap bersyukur karena bisa lebih dekat dengan Ayya.

Walapun terkadang Ayya bersikap dingin, tapi ia tidak menolak saat Angga mengajaknya ke kantin atau membiarkan Angga duduk disampingnya saat ia sedang membaca, Ayya juga membiarkan Angga mengirim pesan dan sesekali membalas walaupun itu mengganggu dan tidak penting menurutnya.

Tak apa Angga akan berusaha mengubah status "pertemanan" mereka secara perlahan.
Lagi pula semua hubungan memang berawal dari teman kan?.

Kedekatan mereka tentu saja disadari murid yang lain.
Seperti saat ini, Ayya sedang membaca buku dan di sebelahnya ada Angga yang sedang bermain game di handphonenya menjadi buah bibir di kelas.

Ayya heran melihat Angga yang terus bermain game seolah tidak terganggu dengan omongan murid yang lain.
"Gak usah didengerin" ucap Angga seperti tahu apa yang dipikirkan Ayya.

"Emang gak bisa yah main game dibangku lu sendiri?" tanya Ayya.
"Enggak" ucap Angga menatap Ayya dengan senyuman bodohnya itu.

Ayya menghela napas menatap keluar jendela, ia tidak bisa fokus membaca jika berisik seperti ini.
"Apa memiliki teman rasanya seperti ini, jika iya lebih baik sendiri kan?" gumam Ayya.

Sebenarnya tidak masalah berteman, yang menjadi pertanyaan dengan siapa kamu berteman, jika temanmu cukup populer maka harus siap akan resikonya, menjadi bahan gosip satu sekolah misalnya? hhehe.

.
.

Bel pulang benyunyi, tak terasa satu hari yang melelahkan sudah berlalu.

Ayya memasukan bukunya kedalam tas, ia ingin segara pulang bertemu kasur dan bantal kesayangannya.

Angga yang sudah selesai berkemas pergi menghampiri Ayya.
"Ayya habis ini mau kemana?" tanya Angga.
"Pulang" ucap Ayya yang sedang memasukan buku terakhirnya kedalam tas.

"Pulangnya bareng aku aja, gimana?" tanya Angga.
"Gak usah, gua bisa pulang sendiri" tolak Ayya dan berlalu dari sana meninggalkan Angga didalam kelas.

Dari jauh Ayya masih bisa mendengar suara Angga.
"Sampai ketemu besok Ayya, nanti kabarin yah kalau udah dirumah" teriak Angga.

Ayya terus berjalan tanpa menoleh kebelakang dan tanpa ia sadari kedua sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman.

Ayya terus berjalan tanpa menoleh kebelakang dan tanpa ia sadari kedua sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayya baru selesai mandi, ponselnya berbunyi menampilkan nomer yang tidak ia kenal.

Ayya baru selesai mandi, ponselnya berbunyi menampilkan nomer yang tidak ia kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tumben gua-lu biasanya aku-kamu" gumam Ayya.

Flasback

Sekarang Angga dan Ayya berada di perpustakaan.
Lebih tepatnya Angga yang memaksa ikut, katanya ada buku yang ingin ia baca, padahal sedari tadi yang ia lakukan disini hanya memandangi Ayya saja.
"Berhenti natap gua kayak gitu" ucap Ayya.

Angga terkekeh karena sudah ketahuan memandangi Ayya.
"Kamu cantik kalau lagi fokus seperti itu" ucap Angga.
Ayya yang mendengar itupun menoleh menatap Angga.
"Kenapa?" tanya Ayya.

Angga yang bingung dengan pertanyaan Ayya pun hanya terdiam.
"Kenapa?" tanya Ayya sekali lagi.
"Kenapa apanya?, kamu kan emang can-" belum sempat Angga meneruskan perkataannya, Ayya sudah bertanya lagi.

"Kenapa pakai Kamu? Kenapa gak pakai gua-lu kayak biasanya?" tanya Ayya.

Angga yang mengerti maksud Ayya pun hanya mengangkat bahu.
"Yah biar lebih akrab aja" ujar Angga

Flacback end

Ya semenjak itu Angga selalu menggunakan aku-kamu, meskipun Ayya tidak menggunakannya.

"Pagi Ayya" sudah menjadi kebiasaan Angga saat sampai di kelas ia akan duduk di samping Ayya sekedar menyapa sebelum guru datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi Ayya" sudah menjadi kebiasaan Angga saat sampai di kelas ia akan duduk di samping Ayya sekedar menyapa sebelum guru datang.
"Hmm pagi" ucap Ayya seadanya.
"Sibuk banget, lagi baca apa sih?" tanya Angga mencoba membaca judul buku itu.

Merasa terganggu akhirnya Ayya menatap Angga.
"Tugas Pak Dani udah selesai? Batas terakhirnya hari ini." ucap Ayya.

Angga yang mendengar itupun bergegas kembali ke tempat duduknya, semalam ia ketiduran dan lupa mengerjakan tugasnya.

Tidak perlu menyalin jawaban orang lain, jangan lupa ia salah satu murid berprestasi disekolah, Angga bisa mengerjakan semuanya sendiri dengan mudah.

.
.

Bel istirahat berbunyi, suasana kantin sangat ramai seperti biasanya.
Angga dan Ayya sudah berada dikantin memakan makanan yang mereka pesan.

Sesekali Ayya melirik Angga. Sebenarnya ia penasaran kenapa Angga ingin menemuinya sepulang sekolah nanti dan Angga juga bersikap seperti biasa seolah tidak ingin membahasnya sekarang.

Karena terlalu penasaran akhirnya Ayya memutuskan untuk bertanya.
"Angga" ucap Ayya.

Angga yang dipanggilpun menghentikan makannya dan menatap Ayya.
"Kenapa yya?" tanya Angga.
"Em, nanti pulang seko-" belum selesai Ayya bicara, Aldo datang menghampiri mereka.
"Angga lu disuruh ke ruang kepala sekolah" ucap Aldo.
"Emang ada apa?" tanya Angga.
"Gak tau, mungkin masalah beasiswa, buruan sana" ucap Aldo lalu pergi dari sana.

"Ayya, aku tinggal dulu yah" ujar Angga.
"Oke" setelah mendapat respon, Anggapun pergi dari kantin dan Ayya melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

.
.

"Baiklah kita sudahi untuk hari ini dan kita lanjutkan membahas materinya minggu depan" ucap Ibu Ranthi dan pergi meninggalkan kelas.

Ayya sedang membereskan bukunya dan melihat Angga sudah tidak ada dikelas.
"Apa dia udah disana?" gumam Ayya.

Ayya bergegas pergi ke taman belakang sekolah, ia tidak mau membuat Angga menunggu terlalu lama.

Ayya melihat sekeliling mencari keberadaan Angga, namun bukan Angga yang berdiri disana, melainkan tiga perempuan yang ia tahu mereka semua adalah teman sekelasnya.

Mereka semua ternyenyum sinis menatap Ayya dan dengan langkah ragu Ayya menghampiri mereka.
"Mencari Angga huh?" ucap salah satu dari mereka yang bername tag Angel.

Ayya tahu ini adalah masalah baru dan masalah ini ada karena Angga. Sepertinya menjadi teman Angga bukan pilihan yang baik untuk ketenangannya bukan?.
.
.
.

Tbc

Ayya ketemu nenek lampir, kira-kira nanti Ayya bakalan diapain yah😋
Berikan dukungan🌟 kritik dan sarannya💬

Terimakasih:v

16.9.21
Sunniee💥

AttayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang