"KAK INAAAAA," Teriak winter saat melihat kakak kelasnya itu memasuki kamar asrama bersama ketiga temannya itu."Berisik nyet," Ucap yujin menutup telinganya.
"Bacot jomblo, iri bilang," Ucap winter.
"Tai," Yujin kesel.
Karina berjalan menuju kasur winter yang keberadaan winter saat ini. Sedang rebahan santai menikmati free time karena mereka berdelapan tidak ada yang remedial.
Karina langsung merebahkan tubuhnya disisi kanan winter. Memiringkan badannya agar ia bisa melihat cantiknya wajah pacarnya ini.
"Tutup tirainya dong kak tolong," Ucap winter minta tolong.
Karina hanya mengangguk dan segera menarik tirai agar tidak ada yang mengganggu mereka berpacaran.
Setelah itu, ia merebahkan tubuhnya seperti sebelumnya. Tapi kali ini tangan kanannya mengusap kepala winter. Menyisihkan rambut winter kebelakang telinganya.
"Kak tau gak sih, nanti pas libur aku dirumah doang berdua sama abang," Ucap winter.
"Emang orang tua kamu kemana?" Tanya karina.
"Katanya bunda mau honeymoon buat kesekian kalinya sama ayah, terus gak mau ngajak aku sama abang masa," Ucap winter menjelaskan.
"Ya masa honeymoon ngajak anak, ga seru dong," Ucap karina.
"Nanti rumah sepi deh gak ada bunda, terus abang kan kuliah sibuk skripsi, udah gitu dia sukanya ngerjain skripsi di cafe bukan dirumah," Winter Memanyunkan bibirnya menunjukkan ekspresi sedih.
"Tapi abang kamu pulang kan," Ucap Karina yang masih fokus mendengarkan keluh kesah winter.
"Masih sih, tapi kan tetep aja aku lebih sering sendiri," Ucap winter.
"Mau aku temenin?" Tanya karina.
"Halah ntar ngomong doang, jauh kak, gausah, gapapa aku sendiri aja," Ucap winter lalu membalikkan badannya membelakangi karina.
Karina yang paham perasaan winter bagaimana sepinya rumah tanpa ada seorangpun yang menemani pun memeluk winter dari belakang dan membisikkan sesuatu.
"Jangan sedih, nanti aku temenin kamu, vidcall tiap hari, tiap kamu mau okee," Ucap karina berusaha menghibur.
"Tapi kan beda kak, nanti ga bisa cuddle," Ucap winter.
"Nanti pas masuk lagi kan bisa," Ucap karina.
"Yaudah iya," winter membalikkan tubuhnya menghadap karina lalu memeluknya.
"Jangan sedih lagi ya," karina mengusap kepala winter dan dibalas dengan anggukan winter.
Berpisah untuk sementara itu memang sulit. Tapi itu hanya sementara. Pasti akan ada hari dimana mereka disatukan kembali.
~degem~
"Wintet," Panggil karina kepada winter.
"Ih jangan panggil wintet," Ucap winter.
Karina tertawa, "kan emang bantet,".
KAMU SEDANG MEMBACA
Dedek gemes [Winrina] (Hiatus)
Fanfictionberawal dari hp yang ketuker, karina jadi bucin sama degemnya (winter). ⚠️ GxG area! Slow update Kemungkinan update hanya tiap hari minggu dikarenakan kesibukan real life. Terimakasih atas pengertiannya dan dukungannya. Enjoy!