9. penjara elysium

29 7 1
                                    

"sebenernya kita nyari apaan sih di sini?" tanya han sambil menggaruk kakinya yang gatal karena digigit serangga. penjara elysium memang berada di bagian paling dasar dan gelap dari elysium, sehingga terdapat segala jenis hewan dari mulai serangga hingga monster paling menyeramkan sekalipun.

rayen mengangkat kedua bahunya.

"jejak? mungkin aja para pemberontak itu ninggalin jejak yang bisa jadi petunjuk di sini...?" ucap sam dengan ragu.

bintang mengangguk, "apapun.. cari petunjuk sekecil apapun itu."

.

.


.



.





.






.






.

sam menghela napas lelah, "hueeee... mata gue udah mulai burem guyss!" ia lalu mengerjapkan matanya berulang kali.

chan yang mengkhawatirkan kondisi temannya yang satu itu akhirnya menyuruh sam untuk duduk dan beristirahat terlebih dahulu.

"adaww! pantat gue?!!!" teriaknya sambil berdiri tiba-tiba.

"kenape lagi sih ni bocah?" lino sudah jengah dengan keluhan beruntun dari sam.

asa menengok ke arah sumber suara kegaduhan itu. ia memiringkan kepalanya, "loh, itu kan...??"

ia mengambil batu pipih tebal seukuran telapak tangannya yang tadi sempat menusuk pantat sam lalu mengamatinya. "batu apaan tuh sa?" tanya chan.

batu itu terlihat berbeda dari batu-batu lain di sekitarnya. ya, memang sih.. kebanyakan benda yang ada di penjara elysium ini terbuat dari batu. tapi, batu ini terlihat berbeda. seperti... ini seperti batu yang mereka lihat di istana pyrite beberapa saat lalu. terlihat sangat indah dan mengundang setiap orang yang melihatnya untuk menyentuh batu itu.

"ini... mirip sama batu yang bikin rayen kepleset tadi gak sih?" tanya asa.

tadi saat semua orang sedang sibuk mencari petunjuk, rayen tiba-tiba terjatuh karena kakinya mengenai batu yang mirip dengan batu yang sedang dipegang oleh asa sekarang.

"eh, iyaa!!" seru rayen. ia lalu segera mengeluarkan batu itu dari saku celananya dan membandingkannya dengan batu yang satunya.

"yen, lo mikir apa yang gue pikirin gak?" tanya asa.

rayen lalu mengangguk mengiyakan. ia dan asa kemudian menggabungkan kedua batu itu menjadi satu kepingan utuh.

sebuah cahaya berwarna ungu terang menyinari batu itu selama beberapa detik, lalu muncul tulisan "envida... gaia"

selama beberapa saat kedelapan dari mereka tenggelam dalam keindahan batu itu, satu-satunya hal indah yang mereka lihat di penjara elysium yang serba kumuh ini. hingga akhirnya asa memecah konsentrasi mereka terhadap batu tersebut.

"envida...? maksudnya, mereka mau nyerang bumi?"

asa mengangguk cemas.

"TAPI KAN PARA MANUSIA BUMI GAK SALAH APA-APA?!" ucap han tak terima.

"kata siapa?" tanya asa skeptis.

"bagi mereka, manusia bumi itu kayak parasit. setiap mereka mau berontak, pasti ditahan sama manusia bumi kan?" lanjutnya.

han menipiskan bibirnya.

"mungkin mereka mau naklukin bumi dulu, supaya bisa lebih gampang pas mau ngehancurin ouranos nantinya." tebak rayen.


lino mengangkat bahunya acuh, "siapa yang tau, apa tujuan mereka sebenernya.."

felix menyahut, "yaudah.. sekarang kita balik dulu aja ke tempatnya pyrite."

yang lainnya mengangguk serempak.

a.n

haii!! sorry banget mau ngabarin kalo mungkin cerita ini bakal agak slow update karena aku lagi sibuk nugas:(
tapi tenang aja, aku gaakan gantungin kalian terlalu lama kok!

btw, aku juga lagi nulis cerita baru loh! kira-kira menurut kalian, ceritanya bakal tentang apa? tebak ya! wkwkw

anyways, have a great weekend!

best regards,

din💖

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

extraordinary eight | skzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang