(To) Get her

314 43 51
                                    

.

.

.

Point of View : Boruto
.

.

.

_Happy Reading_
.
.
.

Langkah kaki kami berjalan dengan sangat lambat. Menyusuri setiap sudut stand makanan dan wahana bermain yang terlihat begitu menyenangkan, tapi tidak untuk situasi kami saat ini.

Karena suasana canggung meliputi kami sejak tadi. Membuatku kesulitan untuk sejedar berbicara ataupun melirik kearah gadis yang ada disampingku. Payah, padahal biasanya aku tak pernah bersikap sekaku ini.

Aku terus saja berjalan tanpa arah, dengan sebelah tanganku yang masih terus terpaut pada jemari miliknya. Sampai tiba-tiba, sebuah suara yang berasal dari gadis itu menghentikan pergerakanku.

"Hey.. Boruto. Kita sudahi saja hari ini."

Tubuhku membeku, kalimat yang gadis itu ucapkan membuatku terkejut. Aku menoleh dengan cepat, berniat memprotes apapun yang ia rencanakan. Termasuk menyudahi pertemuan ini.

Tapi belum sempat aku bicara, gadis itu menunduk dan kembali berkata "Kau tampak tidak menikmatinya, jadi untuk apa kita tetap disini? Kau bisa kembali dan melakukan hal lain." Ucap gadis itu dengan sendu, menyalahkan diri sendiri sepertinya.

Tangan mungilnya yang dingin bergetar digenggamanku. Wajahnya memerah, entah karena tersipu atau marah.

Apa aku melakukan hal yang menyebalkan lagi?

Sebelah tanganku yang bebas menyentuh dagunya, membawanya untuk menatapku dengan benar. Kini iris hitam itu beradu dengan biru milikku, aku menampilkan senyum tipis untuk menenangkannya.

"Sarada dengarkan aku.." Gadis itu hanya diam, pandangannya beralih menatap kesamping. Tapi aku tau ia memasang telinganya baik-baik. Senyum diwajahku semakin mengembang saat melihat rona merah dipipinya yang menggemaskan itu.

"Pertemuan kita sekarang memang karena rencana Hima dan Kawaki. Tapi aku sungguh-sungguh saat mengajakmu kencan. Aku diam bukan karena tidak menikmatinya, hanya saja.." Kalimatku menggantung, rasa ragu kembali datang menghampiriku, membuat lidahku menjadi kelu.

Sarada mengalihkan kembali pandangannya padaku, menungguku melanjutkan kalimat. Tapi aku terlalu malu untuk mengatakannya.

Bagaimana bisa, seorang Uzumaki Boruto, manusia yang penuh semangat juga sedikit berandal ini merasa gugup dan menjadi tidak keren sama sekali dihadapan gadis yang disukainya?

Ayolah.. dia hanya Sarada. Orang yang sama yang sering mengataimu bodoh hanya karena tingkah luar biasamu yang sangat diluar akal. Orang yang selalu ada disisimu bahkan disaat terburukmu. Seorang gadis yang sudah dengan sabar mengikuti dan menjagamu.

Kau pasti bisa, Boruto! Jangan buat dia merasa kecewa. Atau Kawaki akan menertawakanmu saat dirumah nanti.

"Hihihihi.."

Tawa gadis itu mengalun, mengalihkan atensiku pada lengkungan indah dibibirnya. Mata Sarada menyipit bagaikan bulan sabit. Aku tertegun, dadaku berdegup dengan keras saat melihat betapa cantiknya ekspresi Sarada saat ini.

"Maaf Boruto, kata-kataku pasti membuatmu sedih. Kupikir kau terpaksa karena aku sudah sampai sini," Sarada menjeda kalimatnya sebentar, matanya mengerling padaku sebelum kembali berucap dengan nada yang sedikit mengejek. "Ternyata kau hanya gugup."

Can I get you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang