Andra mengedarkan pandangannya. Berusaha mencari seseorang. Orang-orang yang berlalu lalang itu, membuat Andra sedikit kesulitan mencari sosok yang dia cari. Dia berdecak kesal sembari memakai kacamata hitamnya. Tangannya merogoh saku celana hitam PDL nya. Diambilnya ponsel itu, lalu mencari nama kontak seseorang.
Satu panggilan, tak terjawab.
Dua panggilan, ditolak.
Andra menatap ponsel itu dengan kesal. Bisa-bisanya panggilannya ditutup.
“ .... ”
“Kamu dimana?! Saya di depan kampus”
“ ....... ”
“Cepat kesini, saya tunggu! Saya tahu, mata kuliah kamu sudah selesai”
“ ....... ”
“5 menit harus sampai disini! Tidak ada penolakan! ”
“ ...... ”
“Dimulai dari sekarang! ”
Manik matanya mengedar ke segala arah. Lalu, dia melihat arloji tangannya. Seorang gadis berhijab cream datang ke arahnya dengan nafas tersengal-sengal. “G-gue kan udah bi-lang.. hh kalau gue pulang sendiri.. hhh”
Andra menatap gadis itu dengan datar. “Bunda kamu meminta saya untuk jemput kamu”
Syila berdiri tegap. Mendongak menatap manik mata hitam milik Andra. “Emang ada apaan sih? Tumben bunda nyuruh orang buat jemput gue.. biasanya gue selalu pulang sendiri gak masalah..” tanya Syila dengan bingung.
“Bunda meminta kita untuk fitting baju pernikahan”
Mendengar itu, Syila memajukan bibirnya ke depan. “Gak bisa ya, ditunda dulu? Gue ada urusan”
Andra mengangkat salah satu alisnya. “Biar saya yang antar” tawar Andra dengan ekspresi datarnya. Tiba-tiba, gadis di depannya itu menjadi salah tingkah.
“G-gak usah, gue berangkat sama temen.. ” tolak Syila sambil menetralkan ekspresi wajahnya. Andra menatap gadis itu dengan curiga.
“Ngapa lo liatin gue?! ” sewot Syila dengan nada tidak terima. Andra menggeleng. Lalu, membukakan pintu mobil belakang. “Masuk! ”. Syila menggeleng.
“Gak bisa, gue ada urusan! Lo denger gak sih?!! ” ucap Syila dengan nada tinggi. Andra hanya diam sambil mengarahkan dagunya ke pintu mobil.
“Masuk! ”
Syila berdecak kesal. Lalu, dia menendang betis Andra. Gadis itu tersenyum puas. “Sakit? ”. Andra menggeleng dengan wajah datarnya. “Masuk! ”
“Ishhh!! ”
Gadis itu memasuki mobil dengan wajah kesal. Andra menutup pintu mobil seraya tersenyum tipis. Kemudian, dia berjalan memasuki mobil.
“Mau diantar kemana? ” tanya Andra sambil berbalik menatap Syila. Gadis itu masih tetap diam. Ekspresi wajahnya tetap sama, datar.
“Gak jadi, kita ke butik aja” jawab gadis itu dengan dingin. Andra hanya mengangguk singkat. Lalu, mulai melajukan mobilnya.
Keheningan tercipta diantara mereka berdua.
Empers Of Heart
“Gimana? Cocok gak? ” tanya Syila dengan senyum manisnya. Dia memutar tubuhnya yang terbalut kebaya putih dengan hijab yang senada di depan Andra. Andra mendongak sekilas. Lalu, menggelengkan kepalanya.
Gadis itu berdecak kesal. “Terus gimana?! Daritadi gak cocok terus.. capek tau” protes Syila sambil menyilangkan kedua tangannya. Pasalnya, dia telah bolak-balik ganti hampir 6 kali dan Andra selalu menggelengkan kepalanya. “Lo aja yang pilih” lanjut gadis itu sambil mendudukkan dirinya di atas sofa.
Andra berdiri. Lalu, mulai melihat satu persatu baju pengantin wanita. Hingga kedua matanya tertarik ke arah gaun putih panjang dengan hiasan kecil di pinggir gaun. Dengan cepat, dia mengambil gaun tersebut dan memberikannya di depan Syila.
“Coba pakai! ” perintah Andra dengan dingin. Dengan sedikit kesal, gadis itu berdiri. Lalu, mengambil gaun itu dengan kasar. Andra kembali duduk dan bermain ponsel.
“Gimana? ”
Andra mendongak. Dirinya terpaku. Syila begitu berbeda ketika memakai gaun yang dia pilih. Begitu cantik dan elegan.
Dia berdiri dan berjalan mendekati Syila. Ditatapnya wajah itu dengan lekat. Gadis itu bahkan sampai salting. Andra tersenyum tipis. Lalu, mengangguk setuju.
“Cantik”
Seketika, kedua pipi gadis itu merona. Dia menunduk menyembunyikan senyumnya.
“Gaunnya yang cantik.. ”
Syila membulatkan kedua matanya. Bibirnya terbuka. Dia menatap pria itu dengan tajam. “Andra!!! ”
Empers Of Heart
KAMU SEDANG MEMBACA
Empers Of Heart [END]
Novela Juvenil⚠CERITA INI HANYA BERSIFAT FIKSI⚠ SPIRITUAL - ROMANCE "Allah akan menjadi saksi perjuanganku meraih hatimu" ______________________ "Kenapa Nan milih gue? " "Karena cinta tidak butuh alasan, bukan? " "Tapi, gue gak cinta sama Nan" Pernikahan, merupak...